Episode 44

475 29 1
                                    

Meliara saat ini sedang menatap ke arah jendela, ia tak peduli jika matahari dapat membuat kulitnya menjadi hitam, toh, ini masih pagi.

Setelah mendengar pengakuan N kemarin, entah mengapa Meliara merasa sangat sangat bersalah, dirinya tak bisa memungkiri bahwa dia telah membuat dua orang makhluk tak bersalah (aslinya lebih banyak) mati.

Seharusnya hal ini tak pernah terjadi kali bukan karena kebodohan dan kecerobohan nya, Meliara terlalu menganggap remeh semua hal.

Oh ya, saat ini Meliara tak bisa pergi mengenakan sihir teleportasi nya, itu karena Damiane telah memasang pelindung anti sihir yang membuat semua orang tak dapat mengenakan sihir di sekitar istana.

Damiane takut jika Meliara akan mengalami hal yang sama seperti kemarin, jadinya ia memasang pelindung anti sihir.

Intinya, untuk apa Meliara selama ini belajar sihir teleportasi kalau pada akhirnya Damiane akan memasang pelindung anti sihir yang membuatnya tak dapat mengenakan sihir teleportasi di sini.

Meliara kemudian memasang pose memohon dan berucap "iluka dan ikaza!!! Maafkan aku di manapun kalian belada, aku akan beltanggung jawab sebisaku!!" Ucap Meliara.

Meliara kemudian berlari tanpa mempedulikan ekspresi heran di wajah N, ia segera berlari ke istana utama tepatnya di ruang kerja Damiane.

==========================

"Ayah!!" Ucap Meliara saat sudah sampai di ruang kerja Damiane.

Di sana terdapat seseorang yang sepertinya adalah tangan kanan Damiane, dia membawa berkas untuk Damiane.

"Aku ingin bicala!" Ucap Meliara dengan nada serius.

Damiane lalu memerintahkan agar tangan kanan nya pergi, saat tangan kanan nya itu pergi, Meliara kemudian mulai berbicara.

"Ayah! Tolong belikan sumbangan yang banyak untuk kepala kelualga Dali anak yang belnama ikaza, aku dengal anak itu mati, setidaknya membelikan sedikit halta tidak akan melepotkan bukan?" Ucap Meliara.

"Dan lagi, tolong belikan sumbangan yang banyak untuk kuil kuil suci di dunia ini!! Dan jalin lah hubungan yang baik dengan kelajaan malefice!! Bantu meleka saat belpelang!! Belikan upeti yang banyak!!" Lanjut Meliara lagi.

"Baiklah.. namun kenapa?" Tanya Damiane.

"Umm... Itu kalena... Saat aku belajal, gulu mengajalkan agal kita menjadi olang yang delmawan dengan siapapun bukan?" Ucap Meliara.

"Kurasa kau benar, aku akan mengabulkan yang kau ucapkan tadi." ucap Damiane sambil menyunggingkan sebuah senyuman sombong (?).

Mendengar itu, seketika senyuman Meliara terbit, setidaknya inilah yang bisa ia perbuat untuk membalas kematian iruka dan ikaza.

"Telimakasih papa!!!" Ucap Meliara kemudian dia langsung pergi dari ruang kerja Damiane.

'anakku benar benar baik sekali!!! Tadi dia juga memanggil ku papa?!! Aaaaa....' batin Damiane histeris.

Meliara keluar dari ruang kerja Damiane, dengan hati berbunga bunga dirinya akan segera pergi kembali ke paviliun Ruby.

'akhirnya rasa bersalah ku menghilang' batin Meliara.

Namun, rasa berbunga bunga di wajah Meliara seketika hilang saat dirinya melihat kedua orang di depannya, mereka adalah Seiya dan Ethan.

"Ada apa? Kenapa kalian ke sini?" Ucap Meliara datar sambil menyilangkan tangan di dadanya.

"Akhirnya aku bertemu dengan mu sayang!!" Ucap Ethan.

Ethan yang mau memelukku segera di hentikan oleh Seiya, "dia bukan lagi Tunangan mu!!" Ucap Seiya.

"Cih!!" Ucap Ethan kesal.

"Huh? Bukan tunangan ku?" Tanya Meliara bingung.

"Kemarin ayahmu membatalkan tunangan kalian berdua" ucap Seiya.

"Jangan sedih sayang, kita masih bisa bersama kok!" Ucap Ethan.

"Yeeeesss!!" Ucap Meliara kegirangan.

'terimakasih bapak!! Kamu baik sekali!!' batin Meliara.

"Hah? Kenapa kau terlihat senang Ara?" Tanya Ethan.

'dia pura pura bodoh atau memang bodoh sih!! padahal jawaban nya sudah ada di depannya loh!!' batin Meliara.

"Dia senang karena tidak jadi bertunangan dengan mu!" Ucap Seiya.

"Apa?! Itu Tidak mungkin, kau senang bukan karena itu kan?" Tanya Ethan.

Meliara hanya bisa tersenyum sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal, melihat hal itu, seketika Ethan menjadi lesu dan sedih.

"Meliara!!!"

Tiba tiba sebuah suara muncul di barengi oleh jendela sistem, Meliara dapat melihat penampakan Adriana dari jendela sistem itu sekarang.

Jendela sistem sekarang rasanya seperti saat Meliara melakukan video call di handphone nya saat di zaman modern dulu.

"Hm?" Tanya Meliara.

"Ada apa Meliara?" Tanya seiya.

"Oh tidak ada" ucap Meliara.

"Aku pelgi dulu yah!! Ada sesuatu yang halus aku lakukan!!" Ucap Meliara kemudian berlari dari sana meninggalkan Ethan dan Seiya.

Setelah jauh dari kedua makhluk memuakkan itu, Meliara akhirnya berhenti dan bersembunyi di balik salah satu tembok besar.

"Ada apa Adliana?" Tanya Meliara.

Tidak biasanya dewa satu ini menghubunginya, pasti ada hal serius di balik panggilan mendesak ini, apa mungkin dia mau membicarakan tentang kematian MC di 'my Deer saintess'?.

"Itu..." Ucap Adriana menggantung.

"Ada apa Adliana!! Aku penasalan nih!!" Ucap Meliara.

"Huft... Aku tadi menemukan sebuah data bahwa ada seseorang yang selama ini terus terusan mengulangi kehidupan nya di dunia novel ini! Bisa di bilang dia itu time traveler!! Dan... Aku ingin kau mencarinya, maafkan aku!!" Ucap Adriana.

"Untuk apa aku mencalinya?" Tanya Meliara.

"Hanya untuk meminimalisir terjadinya hal yang tak di inginkan, jadi kumohon!! Bantu carilah orang itu, jika kau sudah menemukan nya!! Maka aku akan menuntaskan salah satu misimu!! Dan juga akan memberikan hadiah penyelesaian misi nya!!" ucap Adriana.

Meliara berpikir pikir sejenak, setelah di pikir pikir, ada satu misi yang impossible untuk dilakukan, yaitu misi 'MAKAN RACUN BERSAMAKU', setelah berpikir sejenak akhirnya Meliara mengangguk.

"Baiklah... Aku akan melakukan nya, tapi kamu halus tepati janjimu!!" Ucap Meliara.

Adriana mengangguk, akhirnya panggilan dari sistem di matikan oleh Adriana, setelah semuanya berakhir, Meliara pun pergi untuk kembali ke kamarnya karena dia sudah lelah sekali sekarang.

==========================

Meliara sekarang berada di dalam kamarnya, dia merebahkan dirinya di kasur empuk miliknya.

Hari sudah gelap, melarang tadi sudah mandi dan juga makan malam di ruang makan, tentunya bersama keluarga nya seperti biasanya.

Sudah seharian ini Meliara memikirkan cara yang tepat untuk mengetahui siapa si Time traveler di sini.

Namun naas, Meliara yang tak terlalu pintar tak bisa memikirkan rencana apapun, ia sudah berusaha semaksimal mungkin namun sayang nya otaknya tak mau di ajak bekerja sama.

"Ada apa? Dari tadi kulihat kau murung terus" ucap N yang sedang membaca buku.

Entah sejak kapan, N yang awalnya maniak makanan berubah menjadi maniak buku, setiap hari kerjaan nya adalah membaca dan terus membaca, namun sepertinya itu adalah hal yang bisa Meliara manfaatkan.

"Hei N! Apa kau tahu cala membuat penjahat yang sedang menyamal langsung mengakui kejahatannya? Kau kan pintal, sehalus nya kau tahu!" Ucap Meliara.

N kemudian menatap ke arah Meliara, ia kemudian mulai memasang pose berpikir sejenak, setelah selesai ia kemudian berkata.

"Aku tahu jadi begini..." Ucap N.

[BERSAMBUNG]

I become A Little Devil And A royal Family [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang