Hyunjin mendorong tubuh Sam dengan kuat hingga menabrak meja. Benda kayu itu berderit. Beberapa penjaga tampak antisipasi melihat Hyunjin gelap mata. Lelaki itu masih belum puas meskipun wajah Sam sudah babak-belur. Sekali lagi mendorong tubuh Sam hingga membentur dinding dengan kuat, hingga bunyi berdebum lantang terdengar. Lengannya mengunci silang dada Sam dengan tatapan nyalang.
Sam mengangkat tangan pada penjaganya yang hendak merengsek maju. Dia memberikannya gelengan kecil sebelum berkata pelan, "Keluar semuanya. Biarkan kami bicara.
Seketika ruangan menjadi hening, semua orang pergi ke luar. Tinggal mereka berdua. Hyunjin masih tampak terengah-engah akibat emosi. Sam mengusap darah yang keluar dari luka disudut bibirnya. Tekanan lengan Hyunjin di dadanya kian kuat, membuatnya sedikit terbatuk.
Sakit.
"Apa yang kau sembunyikan?" geram Hyunjin seperti hewan predator yang berdiri di pucuk tertinggi rantai makanan. Hyunjin seperti siap untuk membunuh Sam saat ini juga. Namun seharusnya Hyunjin sadar, saudaranya itu tak akan pernah merasa gentar menghadapinya bahkan di saat dia marah besar.
Dengan santai Sam menjawab, "Kenapa? Ada yang membuatmu gusar?"
"Berengsek!" Hyunjin menggeram. Mata sipitnya kian menukik tajam. "Berhenti bertele-tele, Sam, dan jelaskan padaku tentang sesuatu!"
"Apalagi? Kau bilang aku menyembunyikan sesuatu di Motley Crew. Ada sesuatu di antara para rekrutan baru. Tapi kau sudah melihatnya sendiri hari ini, kan? Dugaanmu tidak terbukti."
Hyunjin terdiam. Raut wajahnya yang mengeras berlahan-lahan memudar.
"Kenapa? Kau kesal tak menemukan apa yang kau cari?" Sam tertawa mengejek. "Sejak kapan instingmu jadi seburuk ini, huh?"
"..."
"Atau kau kesal karena tak ada Yura di antara mereka? Kau masih berpikir kalau aku menyembunyikannya di Motley Crew?" goda Sam dengan alis terangkat. "Yang benar saja, Hyunjin. Kau pikir aku bisa membodohimu?"
"Diamlah, sialan! Atau ku tembak kepala bodohmu itu." Hyunjin mendorong tubuh Sam sebelum menjauh. Lelaki dengan helaian hitam panjang itu berjalan menuju jendela, lantas menyalakan cerutu. Seketika ruang kerja Sam di penuhi oleh asap tembakau. Matanya menatap jauh ke ujung cakrawala seakan berharap bisa menemukan jawaban yang dia cari.
Di sisi lain, Sam sibuk mengusap dadanya yang terasa sakit. Juga memar yang Hyunjin hadiahkan di wajah tampannya.
"Mau sampai kapan kau mencari Yura, Hyunjin?" Sam ikut berdiri di samping kembarannya itu. Menatap ujung ranting pohon di kejauhan. Keduanya kembali bersikap normal seperti tidak ada perkelahian sebelumnya. Bahkan Hyunjin sempat meninju Sam beberapa kali, namun lelaki itu malah bersikap santai. "Ini sudah hampir tiga tahun."
"Bukan urusanmu."
"Tentu saja urusanku, bodoh! Kau pikir aku senang menggantikan posisimu?" Sam mendecak. Tapi keluhannya seperti tak berarti ketika Hyunjin mendelik tajam ke arahnya.
Hyunjin melepaskan asap nikotin ke udara sebelum bersuara, "Apa kau pikir ini semua salahku?"
Sam tak punya alasan yang tepat untuk melawan perkataan Hyunjin jika sudah menyangkut kepergian Yura beberapa tahun lalu. Saat itu, Hyunjin memang memberikan kode untuk membawa Yura lari, sebagai bentuk balas dendamnya kepada si bungsu Jang yang membeli berlian yang sudah lama Hyunjin incar. Tapi di tengah jalan, Sam berubah pikiran. Dia ubah arah mobil yang dia kendarai ke bandara. Menjelaskan secara singkat rute pelarian Yura dan membiarkan wanita itu pergi ke Jepang.
Hasilnya? Hyunjin marah besar. Dia mengurung Sam selama seminggu di rubanah tanpa diberi makan yang layak setelah puas menyiksanya hingga babak belur tak berbentuk. Tak sampai di situ, dia juga kalah dalam pertarungan dengan Wooyoung malam itu dan kembali ke rumah dalam keadaan penuh luka parah. Membuat permusuhan diantara mereka semakin berlarut-larut dan menyebabkan perang dingin antara keluarga Jang dan Hwang. Seharusnya itu hanya pertikaian kekanak-kanakan biasa diantara dua pria yang saling memperebutkan mainan, tapi semuanya sudah terlampau membesar dan keadaan berubah menjadi serius. Kabar itu juga sampai ke telinga Ketua dan Hyunjin diberi sanksi berat selama enam bulan. Aksesnya dibatasi dan setiap gerak geriknya di pantau. Yang lebih parah, jejak Yura hilang seperti dia tak pernah hidup sebelumnya. Hyunjin beberapa kali mendesak Sam untuk memberi tau dimana lokasi Yura, tapi sama seperti dirinya, Sam bilang kalau dia juga kehilangan jejak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Motley Crew [Hwang Hyunjin]
FanfictionOne night stand dengan mantan pacar? Terdengar lucu, bukan? Sam yang dulu ku kenal itu tipe clingy, periang, lucu, dan sedikit ... kekanakan, malam itu ia hadir bagai orang lain, sesosok baru yang sangat dominan. Entah apa yang dia lakukan dengan pa...