Sepanjang lorong hotel itu sepi senyap, seakan-akan tak ada manusia yang dierbolehkan untuk menginjak lantai marmer disana. Satu lantai itu di kosongkan hanya untuk menyenangkan seorang pria yang sedang dalam suasana hati yang buruk.
Bahkan Dewi Afrodit saja tak akan bisa membujuknya hari ini.
Di depan pintu salah satu presidential suiteroom, berdiri dua penjaga dengan gestur was-was. Berjarak sepuluh meter dari mereka, lebih banyak lagi penjaga pria berbadan besar yang berjaga. Karena kali ini kasus khusus, mereka sengaja di tugaskan untuk berjaga agak jauh dari pintu kamar yang ditempati sang bos.
Dua puluh menit berlalu dalam hening, bahkan deru napas pun terdengar seperti dengungan lebah saking sepinya. Ryujin tak tahan. Dia mengerang lantang sebelum menendang betis Han Jisung yang berdiri di sebelahnya. "Firasatku buruk."
"Aku juga," desah Han, menyahut cepat. "Terakhir kali aku bertemu denganmu, hanya ada pekerjaan menyebalkan yang tersisa."
"Bajingan." Ryujin menyandarkan punggungnya pada dinding. Memandang langit-langit hotel yang mewah. "Kau yakin si bos berengsek Hwang Hyunjin itu akan menyukai wanita jalang yang kau pilihkan?"
"Huh? Bukankah kau yang memilihkannya? Itu biasanya menjadi pekerjaanmu. Aku tidak tau apa-apa soal mainan Hyunjin."
"Aku tidak."
Wajah Han berubah horor. "Lalu siapa?"
"Sialan," desis Ryujin tajam. Kepalanya mendadak sakit. Siapa pula yang berani menawarkan wanita bayaran kepada Hyunjin ketika mereka saja tidak tau, tipe wanita mana yang bisa memanjakan kejantanan bosnya yang sangat pemilih itu? "Kita dalam masalah, Han. Ku rasa dia sengaja memanggil kita berdua untuk jadi sasaran amukannya nanti."
Keduanya sama-sama menghembuskan napas nelangsa. Menjadi bawahan Hyunjin tidak pernah mudah. Apalagi setelah dia kehilangan tikus kecil kesayangannya yang tak sengaja dia tangkap saat berkunjung ke LA, di tambah, yang membuka kunci sangkarnya adalah saudara Hyunjin sendiri, Hwang Sam. Hyunjin jadi sangat pemarah dan kesalahan kecil saja bisa berakibat fatal bagi mereka.
"Ada kata terakhir, Ryujin? Aku sebisa mungkin akan menyampaikannya pada orang yang bersangkutan," gurau Han meskipun di kepalanya, dia sedang memikirkan cara untuk bertahan hidup setelah Hyunjin keluar dari kamar hotel.
"Tidak ada. Lagi pula jika aku mati, kau akan menyusul dua menit kemudian." Ryujin menyeringai. "Mau bertaruh? Perempuan di dalam sana pasti tidak berhasil membuat Hyunjin keluar."
Han nyaris tergelak jika saja dia tak mengingat kalau nyawanya sedang di pertaruhkan tergantung suasana hati Hyunjin nanti. Untuk ukuran bawahan, sebenarnya Ryujin dan Han sudah masuk di kategori cukup dekat dengan Hyunjin hingga di titik dimana mereka bisa memaki sang tuan langsung di depan wajahnya. Hyunjin tak pernah mempermasalahkan selagi pekerjaan mereka bagus. Namun bisa menjadi cerita yang berbeda ketika lelaki itu stress, apalagi ketika kegiatan ranjangnya berjalan buruk.
Dan lagi, mereka tetap bawahan Hyunjin. Apapun konsekuensinya, sekalipun mereka tidak salah, tetap saja amukan Hyunjin akan melayang ke arah mereka.
"Memangnya ada yang bisa memuaskan si berengsek itu dua tahun ke belakang?"
"Kau benar." Ryujin mengusap dagu. Baru sadar akan sesuatu. "Dia selalu mengeluh seperti bebek yang gagal dimasa kawin. 'Bahkan jalang dengan bayaran termahal pun tidak mengerti cara untuk membuatku ejakulasi. Tanganku bahkan lebih baik dari dia'. Dia selalu bilang begitu."
"Apakah dia akhirnya mendapatkan karma? Dia impoten?"
"Ku rasa ada hubungannya dengan tikus kesayangannya yang lepas." Ryujin mengingat wajah seorang wanita yang sempat dia 'urus' saat Hyunjin membawanya ke markas di dekat dermaga, dua tahun lalu. Ryujin tak ingat detailnya. Namun Hyunjin sempat mengirimnya untuk memata-matai Sam dan dia bilang, ini ada hubungannya dengan tikus buruannya tersebut. "Dia selalu membuat deskripsi yang sama setiap kali menyuruhku memesan perempuan. Tinggi 160, berambut hitam legam panjang, berbadan ramping dan berkulit putih pucat. Awalnya ku pikir dia punya role model baru yang sedikit aneh. Namun kenapa konsisten sekali?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Motley Crew [Hwang Hyunjin]
أدب الهواةOne night stand dengan mantan pacar? Terdengar lucu, bukan? Sam yang dulu ku kenal itu tipe clingy, periang, lucu, dan sedikit ... kekanakan, malam itu ia hadir bagai orang lain, sesosok baru yang sangat dominan. Entah apa yang dia lakukan dengan pa...