20. Satu meja "Cheers!"

1.5K 57 17
                                    

Rembowruby

— don't copy paste anything from here —

Kiss from here for 3400 kata 💋

"Ketika aku memilih bertahan artinya aku siap dengan segala resiko"

siap bertemu malam ini?

Aku suka loh kalo kalian komen, reaksi kalian tentang Vici maupun Kaisar atau yang lain itu buat aku semangat buat nulis. 💋

Buat up setiap hari, aku minta komennya yang membakar itu 😵🔥

***

Setelah menumpahkan air mata secara sia-sia hanya karena Kaivan, Vici memutuskan menjujung harga dirinya lagi, setelah dua kali menjatuhkan harga diri. Kaivan itu, tidak lebih dari seorang bajingan yang tak akan pernah puas menyakiti hati siapa pun, sial jika ia termaksud dalam targetnya. Manusia tidak bermoral, perlu vici lemparkan buku tentang moral dan cara menjadi manusia yang beradab.

Tidak peduli seberapa manis sikap yang Vici tunjukkan, Kaivan tetap memperlakukan dia sekejam itu, tidaknya empati. Vici rasa kaivan penganut keras kesetaraan gender. Bahkan, meskipun Vici telah berkali-kali mengingatkan dirinya untuk berpikir, tetap saja ada Kaivan mana tau? memangnya dia punya akal sehat,

selain sikap arogan yang vici muak melihat. kali ini ia bertekad untuk tidak lagi memberikan celah. Pada kaisar  maupun kaivan, mereka sama-sama. Brengsek.

Akhir pekan, Vici memutuskan untuk memulai hari dengan berolahraga di pusat kebugaran di lantai tujuh gedung apartemen.  Si morning person sejati ini merasa olahraga pagi adalah cara terbaik untuk membangun energi positif, setelah kaivan memberinya energi negative. sial, pembawa keburukan.

Rambutnya digulung tinggi dalam bentuk simpul, memperlihatkan wajahnya tanpa make up itu dan namun bibir tetap merona, ya setidaknya bibir harus selalu menggoda bukan? .mengenakan tank top berwarna pastel yang serasi dengan celana olahraga yang membentuk tubuh. Kini sebuah botol minuman dibawa dengan santai.

Terus berjalan, Vici si rambut pirang memasuki ruang gym. Sejenak, ia memperhatikan suasana di dalam. Beberapa orang sudah sibuk dengan rutinitas masing-masing. Ada yang mengangkat beban, pula yang berlari di atas treadmill dengan intensitas tinggi.menarik napas dalam lalu udara segar bercampur aroma alat-alat olahraga memenuhi paru-parunya. Vici menyukai hidup yang tertata, produktif.

Gerakan ringan mulai ia lakukan, peregangan, mempersiapkan otot-ototnya. persiapan untuk otot-otot tersayangnya tidak menjerit kesakitan. disela kefokusan vici itu tepukan ia rasa, lantas menoleh. Mana bisa dia hidup bebas? jika si negatif itu terus merusak harinya. hari ini kaisar atau entah kaivan. mengenakan baju ketekan hingga memperlihatkan otot-ototnya. pakaian serba hitam itu nampak kontrak dengan kulit putihnya yang semakin bersinar. Vici tidak berlebihan kan jika memejamkan mata?

"Vici," suara itu keluar dan vici sangat membenci namanya keluar dari mulut itu. menatap senyuman paling manis yang diberikan, tentu saja tidak mungkin itu kaivan. selalu saja ia tampilkan diample itu, jika dulu ia sangat menyukai. Sekarang entahlah satu yang tidak bisa ia benci sebab senyum itu, sial sekali masih bisa membuat hati vici menghangat.

Vici mencoba menenangkan diri, menghela nafas. ujiannya berat sekali, padahal hari ini hari bersantai. santai dari mana? Ia memejamkan mata, dadanya mereda. Rusaklah terus harinya, Vici muak.

"Ada apa?" tanyanya akhirnya, setelah berhasil meredakan bom diri. kaisar berjalan disisi vici kebetulan area itu dekat dengan area pec deck machine. "ada hal yang akan aku katakan, bisa beri waktumu setelah ini?" ucapnya.

Don't Say [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang