It Happens Again

318 36 1
                                    

Chuuya langsung melompat turun dari tempat tidurnya, setelah mendapat kabar dari Akutagawa. Ia segera menyiapkan dirinya, seperti mandi, berpakaian, dan sarapan. Chuuya juga tak terlalu mempedulikan misinya hari ini, lagipula misinya hanya mengawasi area gudang senjata Port Mafia.

Chuuya segera meninggalkan apartemennya dan pergi menuju titik lokasi yang telah di kirimkan Akutagawa. Ia menarik gas dan kecepatan motornya terus naik, tak mempedulikan kendaraan yang mengklakson dirinya. Beberapa waktu di perjalanan, Chuuya telah sampai di lokasi. Disana juga sudah ada Akutagawa yang berdiri menunggunya.

"Selamat pagi, Chuuya-san."

Ucap Akutagawa sembari membungkukkan tubuhnya. Chuuya tak terlalu menanggapinya dan segera turun dari motor, lalu menghampiri Akutagawa.

"Jadi dimana dia? Dimana?! Kenapa hanya ada kau disini?"

"Dazai-san sudah lama pergi. Saya bertemu dengannya kemarin siang, saat saya tengah bertarung dengan manusia harimau."

"Manusia harimau? Apa maksudmu? Ah, sudahlah! Lupakan yang itu! Lalu kemana dia sekarang? Kenapa kau tidak mengikutinya?"

"Saya juga tidak tahu Dazai-san pergi ke arah mana. Saya juga pingsan pada saat itu karena efek ability penetral Dazai-san."

Chuuya menghela nafas panjang dan mengusap wajahnya dengan kasar.

"Dan kenapa kau tak menghubungiku? Seharusnya kau masih sempat, bukan?"

"Saya sudah mencobanya, tapi ponsel anda tidak aktif."

Chuuya mengeluarkan ponselnya dari saku celana dan mengecek daftar panggilan masuk. Akutagawa benar. Ada 13 misscall yang masuk di ponsel Chuuya, sepertinya saat itu ponselnya dalam keadaan lowbatt. Chuuya memukul tiang lampu di sebelahnya hingga sedikit bengkok.

"Argh! Selalu saja seperti ini! Dazai itu benar-benar... Tsk!"

Akutagawa menundukkan kepalanya, ekspresinya tetap datar, walau di dalam hatinya ia juga merasa kecewa dan bersalah kepada Chuuya.

"Omong-omong, kau bilang kau bertarung dengan manusia harimau, bukan? Apa itu adalah ability seseorang?"

"Itu benar, Chuuya-san. Dia seorang laki-laki yang sepertinya hampir seumuran denganku. Rambutnya putih dan ada garis hitam di poni, bentuk potongan rambut depannya juga sedikit aneh. Matanya memiliki dua warna, yakni warna kuning dan ungu. Sepertinya ia berasal dari detektif berkemampuan khusus dan Dazai-san mungkin juga bekerja disana sekarang."

"Baiklah, terima kasih informasinya. Kau boleh pergi sekarang. Jika ada yang menanyakan keberadaan diriku, bilang saja aku sedang dalam misi."

Akutagawa mengangguk paham, ia membungkukkan tubuhnya sekali lagi sebelum benar-benar pergi darisana. Chuuya melihat Akutagawa yang berjalan semakin jauh, hingga menghilang dari pandangannya. Helaan nafas berat keluar kembali, Chuuya benar-benar frustasi saat ia hampir berhasil menemukan Dazai lagi. Setiap ia hampir menemui Dazai. Dazai pasti akan langsung menghilang dan kembali bersembunyi.

Chuuya menggelengkan kepalanya dan berdecak kesal, ia pun memutuskan untuk bertanya pada orang-orang sekitar, mengenai kantor Armed Detective Agency.

*************

Chuuya akhirnya mendapatkan informasi yang ia inginkan, seorang pria menemaninya menuju tempat agensi detektif tersebut.

"Ini dia tempatnya, Tuan. Armed Detective Agency."

Chuuya mengangguk dan merendahkan sedikit kepalanya.

"Terima kasih telah menuntun saya."

"Tidak masalah sama sekali. Saya senang bisa membantu anda. Maaf saya pergi duluan, ada pekerjaan yang menunggu saya di kantor."

I Want To Be LovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang