Apologize

447 40 5
                                    

Atsushi dan Chuuya pun tiba di kantor Agensi, begitu masuk ke dalam Chuuya terkejut karena mendapatkan sambutan tak ramah dari para detektif. Atsushi tersentak dan ikut mundur karena kebingungan.

"A-ada apa ini?!"

Tanya Atsushi yang panik dan terkejut. Chuuya juga langsung waspada dan memperhatikan mereka semua, ia tak boleh lengah sedikitpun.

"Atsushi, dia adalah musuh kita."

"Apa? Musuh? Tidak mungkin, kalian jangan salah paham. Chuuya-san ini orang baik, dialah yang mentraktir kita makanan waktu itu."

Namun perkataan Atsushi tak menggoyahkan para detektif itu sedikitpun.

"Lalu kenapa? Mau bagaimana pun juga, dia adalah musuh kita. Port Mafia." Tanya Yosano

"Maaf, bukannya kami tak tahu terima kasih. Tapi kau pasti paham posisi kita masing-masing, bukan? Eksekutif Mafia, Nakahara Chuuya."

Ujar Kunikida dengan tegas. Atsushi terdiam dan menelan ludah dengan kasar, ia melirik ke arah Chuuya yang nampak santai namun waspada.

"Tenanglah kalian semua, aku kemari bukan untuk melawan atau mencari keributan dengan kalian."

Chuuya pun maju beberapa langkah dan berdiri di depan Atsushi.

"Maaf sudah melibatkanmu, Atsushi."

"Menjauhlah darinya, Nakahara Chuuya."

Ucap Yosano dengan pisau besar di tangan kanannya yang siap menebas apapun.

"Panggil saja, Chuuya. Aku tak berniat buruk disini."

"Lalu apa tujuanmu kemari?"

Chuuya mengangkat kantung plastik berisi obat-obat suppressant yang ia beli tadi bersama dengan Atsushi. Kunikida mengerenyitkan dahinya heran.

"Suppressant..."

"Aku ingin bertemu dengan Dazai, berdua saja. Apa boleh?"

"Kenapa pula kami harus mengizinkanmu?!"

Seru Tanizaki yang sudah berdiri di belakang Chuuya, tangannya memegang pisau kecil yang ia arahkan langsung ke leher sisi kiri Chuuya.

"Sudah kubilang, aku tak mencari keributan disini. Aku hanya ingin bertemu dan membantu Dazai."

Chuuya melemparkan kantung plastik ke arah Kunikida. Pria berkacamata itu menangkapnya dengan tepat, ia melihat isi plastik itu dan melihat ke arah Chuuya lagi.

"Sekarang bolehkan aku bertemu dengan Dazai? Aku janji takkan berbuat apa-apa. Aku hanya ingin membantu Dazai."

Kunikida melihat ke arah rekan-rekannya yang lain. Ranpo mengangguk pelan, sementara Yosano menghela nafas berat dan ikut mengangguk. Tanizaki dan Kenji juga nampak setuju, Kunikida mengacak-acak rambutnya dan melihat ke arah Chuuya lagi.

"Baiklah, kau boleh menemuinya. Tapi kau harus di temani."

"Tak masalah."

"Atsushi, apa kau bersedia mengawasinya? Jangan lupa berikan ini pada Dazai"

"B-baik, akan kulakukan."

Kunikida memberikan suppressant itu pada Atsushi. Setelah menerima obat itu, Atsushi langsung menuntun Chuuya menuju ruang perawatan yang ada di Agensi. Atsushi menurunkan gagang pintu itu dan pergi masuk ke dalam bersama Chuuya. Bau pheromone yang menyengat pun langsung menyambut mereka, bau vanila yang manis dan lembut.

"Chuuya-san, sebaiknya kau memakai masker."

"Tidak perlu, Atsushi. Aku bisa menahannya."

"Begitu... Tapi pegang saja masker ini untuk jaga-jaga."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Want To Be LovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang