Dazai terdiam sejenak. Ia sempat ragu-ragu menjawab, namun akhirnya mulutnya berbicara.
"...Kau benar. Ini karena Odasaku."
Chuuya menghela nafas pasrah, ia memijat keningnya sejenak dan kembali melihat ke arah Dazai.
"Apa Odasaku begitu penting bagimu? Seberapa penting ia dalam hidupmu?"
"Jika aku di suruh menjelaskan... Jujur aku tak tahu harus mulai darimana."
"Jadi, apa kata-kata terakhir Odasaku untukmu? Hingga kau berubah drastis seperti ini."
"Berubah? Aku? Benarkah? Hahaha! Chuuya bisa menilai juga rupanya."
Chuuya menjadi kesal lagi karena pernyataan Dazai yang terdengar mengejeknya. Tawa Dazai mereda dan sedikit tersenyum, ia mulai berbicara lagi.
"Odasaku bilang... 'Bantulah banyak orang dan lindungi anak-anak yatim piatu. Kau pasti akan merasakan perbedaannya.' Itu katanya."
"Begitukah? Tak bisa aku percaya, seorang Dazai Osamu, Eksekutif Mafia terkejam bisa melakukan hal seperti ini."
"Sudahlah. Jangan bawa masa lalu."
Dazai terkekeh kecil saat Chuuya kembali menyebutkan versi dirinya yang buruk di masa lalu. Ia melihat ke atas langit dan menghela nafas pelan.
"Aku harus kembali ke agensi. Kunikida-kun pasti akan memarahiku, jika aku telat lagi kali ini."
Dazai bangkit dari kursi taman dan hendak meninggalkan Chuuya, namun Chuuya juga dengan cepat berdiri dan meraih lengan Dazai.
"Tunggu dulu! Tidak bisakah kita bicara lebih lama? Lagipula ada yang ingin kubahas denganmu. Ini tentang 'waktu itu', Dazai."
"Waktu itu... Maaf, Chuuya, aku tak bisa. Nanti rekanku bisa mengomel dan bisa-bisa aku di beri tugas tambahan."
"Kenapa kau seakan-akan menghindari ku, Dazai?"
Tanya Chuuya dengan kesal, ia berusaha menahan amarahnya agar tak keluar. Chuuya mengeratkan genggaman tangannya pada lengan Dazai.
"Aku tak menghindarimu, kau salah paham-"
"Jangan mengelak. Atsushi bilang kau selalu bolos kerja hampir seharian penuh, dan alasanmu yang tadi itu pasti hanya pengalihan, bukan? Agar kau bisa cepat pergi dariku."
Dazai terdiam. Ia tak mampu berkata-kata, saat Chuuya meluapkan seluruh kalimat itu padanya. Dazai berusaha melepaskan tangannya dari Chuuya, namun pria bermata biru itu tak melepaskan nya begitu saja.
"Tidak. Aku serius. Fukuzawa-san juga memanggilku, pasti ada kasus sulit yang sedang ditangani. Ranpo-san juga mempercayakan ini padaku."
"Siapa Ranpo dan Fukuzawa ini?"
***************
Kunikida sedari tadi mondar-mandir di depan meja. Atsushi hanya melihatnya dengan rasa cemas dan gugup, ia melihat ke arah kursi kosong di sampingnya. Dan...
Brak!
Kunikida memukul meja cukup keras.
"Dimana Dazai sialan itu?! Kenapa dia belum datang juga?!! Apa dia tak tahu, bahwa direktur sangat membutuhkannya, hah?!"
Seru Kunikida marah sembari mengacak-acak rambutnya frustasi. Atsushi hanya bisa terkekeh gugup dan mencoba menghubungi Dazai lagi.
"Ayolah, ayo. Angkat Dazai-san."
Bisik Atsushi pelan dengan ponsel yang menempel pada telinganya. Ia berharap Dazai mengangkat panggilannya, atau paling tidak langsung datang kemari. Namun Dazai tak mengangkat panggilannya, Atsushi mencoba menghubungi nya lagi. Dari samping ia merasakan aura jengkel yang sangat kuat, Atsushi menoleh dengan gerakan patah-patah.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want To Be Loved
RomanceDazai Osamu, seorang pria berusia 22 tahun yang bekerja sebagai Detektif di suatu kantor Agensi swasta di Yokohama. Nakahara Chuuya, pria yang usianya juga sama seperti Dazai, yakni 22 tahun. Berprofesi sebagai Eksekutif Mafia di suatu organisasi b...