Sudah beberapa hari ini Chuuya terus menerima kabar dari Atsushi mengenai Dazai, mulai foto dari setiap kegiatannya, apa yang sedang dilakukannya, dan hal lainnya. Atsushi juga tak merasa keberatan akan hal itu. Hari ini Chuuya mengambil free off, jadi ia libur dari misi hari ini.
Chuuya memakai baju kaus putih dan celana panjang berwarna hitam, ia juga memakai jaket kulit dan mengambil kunci motornya. Sepertinya ia akan pergi ke suatu tempat. Chuuya keluar dari kamar apartemennya dan menuju lobby. Seperti biasanya, Chuuya menaiki motor kesayangannya dan mengajaknya berkeliling di sekitar kota Yokohama.
Chuuya berkendara dengan kecepatan normal saja, lagipula ia hanya ingin menikmati suasana dan udara di kota. Menyegarkan dan mengistirahatkan pikirannya, setelah berminggu-minggu menjalankan misi dari Mori yang tak ada habisnya.
Chuuya berkendara hampir satu jam, ia memutuskan untuk mampir sejenak di sebuah minimarket. Ia masuk ke dalam dan membeli beberapa sebuah roti isi daging dan minuman kaleng, Chuuya langsung keluar setelah membayar di kasir, lalu duduk di kursi luar yang di sediakan minimarket itu.
Chuuya mengeluarkan ponselnya dan mengecek apakah ada pesan Atsushi yang masuk hari ini. Dugaannya benar, Atsushi telah mengirimkan foto beberapa menit yang lalu. Chuuya langsung melihat foto itu, Atsushi menangkap gambar Dazai saat ia sedang berusaha menghindari tugas dan omelan Kunikida.
"Heh, lucu sekali. Kau banyak berubah, Dazai."
Chuuya menyimpan ponselnya di saku. Ia hendak kembali berkendara di jalanan dan berjalan mendekati motornya yang terparkir.
"AAAHH!!!! Menjauhlah dariku!! Pergi! Pergi! Pergi!! Dasar hewan kotor!!"
Terdengar seruan seseorang dari jauh. Chuuya refleks berhenti dan menoleh ke arah datangnya suara itu, lalu ia melihat seorang pria memakai mantel coklat panjang sedang berlari kencang menghindari sesuatu.
"Awass!-"
Chuuya terkejut dan hendak menghindar, namun ia terlambat. Orang itu menabraknya cukup keras, hingga mereka berdua sama-sama jatuh ke tanah. Chuuya mengeluh sakit di bagian kepalanya.
"Ack- sial.... Sakit sekali..."
Jantung Chuuya berdebar kencang, hidungnya tiba-tiba mencium sesuatu yang tak asing. Ia melihat kearah orang itu yang masih terbaring di atas tubuhnya, sembari menahan sakit.
"!!"
"Oww.... Aku benci rasa sakit."
"Dazai..."
"Ohh, bagaimana kau tahu... Namaku...?"
Mereka bertemu lagi, di keadaan yang tak terduga. Ini benar-benar tak terduga, seakan-akan hanya Tuhan yang merancang ini semua.
"Ah, Chuuya rupanya."
Dazai bangkit dari tanah dan berdiri, ia membersihkan sisa debu tanah yang menempel di pakaiannya. Chuuya juga ikut berdiri, wajahnya benar syok dan tak percaya bisa bertemu dengan Dazai. Akhirnya setelah sekian lama.
Hening. Mereka berdua tak mengeluarkan suara, suasananya begitu canggung dan menyesakkan. Entah kalimat atau kata pertama apa yang harus keluar dari mulut mereka. Tapi akhirnya, Chuuya memecah keheningan itu.
"Akhirnya kita bertemu lagi... Dazai."
"....Lama tak bertemu, Chuuya. Kau tetap pendek dan tak bertambah tinggi."
"Pendek katamu!? Brengsek! Kemana kau selama ini?!"
"Hmm? Aku tidak kemana-mana, aku disini, di depanmu"
Dazai nyengir seakan tak merasa membuat kesalahan apapun di kehidupan masa lalunya. Chuuya mengatupkan mulutnya dan giginya bergesek sedikit.
"Bukan itu yang kumaksud, bodoh! Selama ini kau kemana saja?! Selama 4 tahun ini, aku mencarimu selama ini!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want To Be Loved
RomanceDazai Osamu, seorang pria berusia 22 tahun yang bekerja sebagai Detektif di suatu kantor Agensi swasta di Yokohama. Nakahara Chuuya, pria yang usianya juga sama seperti Dazai, yakni 22 tahun. Berprofesi sebagai Eksekutif Mafia di suatu organisasi b...