Hallo! Gimana kabarnya? Semua selalu dalam keadaan sehat yaa..
Happy Reading
.
.
"Berharap dikit ga ngaruh"✿✿✿
Nara sudah sampai di sekolahnya ia berjalan menuju ke kelasnya seperti orang yang tidak punya semangat.
Brukk!
Terjadi tubrukan dari belakang gadis itu, entah bagaimana orang yang menubruknya itu tidak melihat dirinya, mengapa tidak mengambil jalan yang masih lumayan luas di samping Nara. Tubrukan itu membuat ia tersungkur pada lantai. Sedangkan yang menubruknya langsung pergi begitu saja tanpa ada kata permintaan maap.
"Aw! Dasar cowok ngeselin, kaki gua sakit!.. hari ini gua gini banget dah," ocehannya itu terdengar oleh siswa-siswi yang berlalu lalang, namun tidak ada satupun yang berniat menolongnya. Pagi-pagi sudah mendapatkan sial saja gadis cantik ini. Membuatnya semakin sebal, karena mungkin ia merasa malu juga.
Nara merapihkan roknya yang sedikit kotor, dan ada lagi cowok yang berlari seperti sedang mengejar cowok yang menabraknya tadi. Namun cowok itu menghentikan langkahnya di samping Nara dan berjongkok.
"Lo gapapa?"
Dia Areksa. Dirinya memberhentikan langkahnya karena ia melihat dari jauh jika Nara di tabrak oleh cowok yang ia kejar, dirinya ingin terus mengejar cowok itu tanpa kehilangan jejak. Namun hati kecilnya berpaling pada korban satu ini.
Nara tidak menjawab pertanyaan Areksa itu, ia sedang kesal, malu, dan tentunya sakit pada kakinya itu. Tak bisa ia berbicara dengan cowok di sampingnya ini dengan emosinya yang campur aduk, bisa-bisa nanti yang keluar bahasa tidak jelas.
"Kaki lo luka, ke UKS ya.."
Rasa kesal Nara itu kini sedikit menghilang, karena ia berpikir pasti saat ini Areksa akan menolongnya dan membawanya ke UKS.
Areksa melihat sekeliling dan melihat seorang anggota PMR. Ia memanggilnya dan memberi isyarat bahwa cewek di sampingnya ini terluka. Tanpa lama pun cewek anggota PMR itu menghampiri Nara.
"Tolong obatin kakinya, gua masih ada urusan." Areksa pun berdiri dan pergi saat Anak PMR itu sudah mengiyakan.
Nara mengerutkan keningnya, dia sudah pede jika akan di tolongnya oleh Areksa. Namun nyatanya dia hanya mengecek keadaannya saja. Bagaimana bisa ia percaya jika Banyak yang bilang cowok itu perhatian, peduli pada cewek.
"Ayo aku anter ke UKS, gausah berharap di tolongnya sama kak Areksa, kamu lagi gak beruntung," celetuk cewek PMR itu yang seperti tau jika Nara berharap ditolong oleh Areksa. Membuat Nara mengumpat dan berteriak di dalam hati.
"Ga mungkin dia suka lo Nar!" Batin Nara.
Namun di balik itu areksa sesekali melihat kebelakang untuk melihat Nara, yang sudah di bawa oleh anggota PMR itu.
..
Setelah kejadian itu kini Nara yang sudah merasa kakinya tidak terlalu sakit karena sudah di obati, ia pergi ke kelas dan bertepatan dengan Bel berbunyi saat ia sudah di dalam kelas. Semua siswa-siswi keluar dan berkumpul di lapangan membuat barisan sesuai kelas masing-masing, karena kegiatan upacara akan segera dimulai.
"Nara lo tadi jatuh?," ucap Jessica sambil menahan tawa.
"Apa hah! Lo liat gua jatuh kenapa ga bantuin, gua malu woy tadi."
"Ya tadi gua liatnya jauh Nar. Gua liat-liat tadi lo sama kak Areksa asing banget dah ga ada tanda-tanda perdekatan gitu, kaya ga pernah ngobatin sama di obatin aja," sindir Jessica yang melihat kejadian tadi Areksa seperti orang yang mengecek keadaan saja tanpa membantunya. Mereka memang belum terlalu lama berteman, tapi dengan Jessica seperti sudah lama berteman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya Rona Bianglala
Teen Fiction[ON GOING] Cerita tentang gadis bernama Nara yang menyukai laki-laki tampan di sekolahnya, yang ternyata ia berkaitan dengan masalalu kelam Nara. Memilikinya adalah harapan bagi Livya Nara Cheslin , karena ia pria yang bisa membuat Nara sangat kagum...