[Mengulangi hal yang sama]
20.30 PM KST
"Kali ini apa lagi, Rosè? Dia menghilang dan tak menghubungimu lagi?"
Lagi, terdengar sangat menyebalkan bukan? Gadis itu pun tidak mengerti mengapa dia tak mempunyai rasa bosan untuk hal ini.
Dicari ketika butuh, lalu dibuang ketika tak dibutuhkan. Benar, sangat keji sekali. Siapa yang mempunyai sifat tak berhati nurani seperti itu?
"Sudahlah, bukankah ini sudah menjadi sebuah siklus?" Ucap gadis berambut panjang itu sembari menyeduh kopi panas di tengah musim dingin ini. Setelah selesai menyeduh kopi, ia bergegas kembali ke tempat duduk dan bercengkerama dengan seorang teman sebayanya yang sedari tadi tengah menahan emosi.
"Chayeong-ah~" Lisa menghela nafas pasrah, "bukankah sebaiknya kau bersikap tegas? Jika seperti ini terus dia akan selalu seenaknya pulang pergi begitu saja!"
"Aku tahu. Tapi aku juga tidak mengerti, kenapa aku selalu bisa menerimanya?"
"Karena kau mau."
"Maksudmu?"
Mantel tebal yang melekat di tubuhnya dengan syal yang melingkar di lehernya itu tak mampu menghadang dingin yang ingin menusuk kulit. Rosè buru-buru ingin pulang dan menghangatkan badannya dengan berendam air hangat.
Kini ia tengah berada di halte bus, baru saja selesai menemui Lisa, sahabatnya. Jalanan hari ini cukup ramai, cuaca dingin namun sejuk. Rosè tersenyum kala menyadari jika dirinya ini tengah dipermainkan.
"Kenapa kau selalu seperti ini? Huh~ kau merepotkan pikiranku setiap saat, Jimin-ssi."
Tak lama dengan monolognya, bus datang. Rosè naik dengan cepat karena tak ingin lagi memikirkan seseorang bernama Jimin yang lima tahun ini menjadi topik utama di dalam pikirannya.