[Bimbang]
Rosè menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Tentu saja dengan otak cerdasnya ia mampu memberikan ide-ide yang membuat Seokjin bertepuk tangan bangga karena sesuai dengan tipenya.
Perusahaan mereka akan berkolaborasi dengan perusahaan lain untuk meningkatkan penjualan. Tentu membutuhkan konsep yang lebih menarik dan memiliki iklan produk yang mengikuti perkembangan zaman.
"Rosè."
"AAAA! SIAL!" Rosè begitu terkejut.
Ia tengah merapikan kertas-kertas beserta map yang berantakan di meja karena akan segera pulang. Namun, presensi Seokjin yang memang seperti jin membuat Rosè terkejut kala sosok tinggi tampan itu membisikkan namanya tepat ditelinganya.
"Kau mengumpatiku?"
"Aku tidak, " Rosè berdiri lalu membungkukkan setengah badannya memberi hormat, "maafkan saya, saya hanya terkejut."
"Kau sudah mau pulang?"
"Iya Pak, anda butuh apa?"
"Kau jangan formal sekali. Anggap saja aku kakak iparmu." Rosè tampak bingung. Kakak ipar katanya? Dia kan anak tunggal. "Kau, mau membantuku?"
"Kalau bisa."
"Ya harus bisa!"
"Oh? Ya saya bisa." Seokjin sedikit mendekat ke arah Rosè, "Bapak jangan terlalu dekat! Nanti karyawan lain mengira saya menggoda Bapak."
Seokjin menjauhkan dirinya dengan ekspresi yang bingung, ia melihat memang beberapa karyawan yang tersisa sedang mengamati mereka berdua.
"Begini. Aku jujur saja denganmu, aku akan menikahi kakak Jungkook."
"MWO?!! DAEBAK!!"
"Yak! Yak! Diamlah, jangan menarik perhatian!"
"Anda sangat keren," Rosè memberikan dua jempol.
"Masalahnya adalah, Jungkook tidak setuju." Rosè mengernyitkan dahinya, benarkah Jungkook tak setuju? Kenapa? Apakah ada yang salah dari Seokjin? Bukankah akah menjadi seorang konglomerat jika kedua keluarga mereka bersatu? Itu sangat menguntungkan.
"Kenapa? Anda membuat kesalahan?"
"Tidak, " Seokjin berdecak dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "dia bilang tak suka padaku. Aneh bukan? Apa yang dia tak suka? Aku tampan, tajir, pekerja keras, nanti jika aku menikah dengan kakaknya anak kita akan mempunyai visual untuk bibit idol di Korea."
Rosè mengerjapkan matanya, "jadi kesimpulannya, anda menyuruh saya membujuk Jungkook?"
"Cerdas!"
"Ada bonus tidak?" Rosè mengulurkan tangannya.
"Kau menerima suap?"
"Aishh!" Rosè memutar bola matanya malas, "baiklah, saya akan membantu anda. Jika berhasil, traktir semua karyawan disini untuk makan daging."