[Bagaimanapun, aku tidak bisa lepas darimu]
Hari ini terasa sangat panas. Yea, liburan musim panas akan segera tiba. Seorang gadis dengan rambut dikuncir kuda itu sangat bersemangat karena pekerjaannya telah selesai dengan mudah hari ini.
Ia juga membantu beberapa pekerjaan teman sekantornya karena sedang berbaik hati.
Sebab ia bisa pulang lebih awal dan mood nya stabil dari pagi hingga sore hari ini, ia menjanjikan traktiran berupa pesta kecil bersama teman kantornya lain waktu.
Ia ramai mendapat ucapan selamat dari teman-teman karena postingan instagramnya beberapa waktu yang lalu. Dia juga sangat senang, karena dijuluki pandai mencari pasangan. Benar, temannya sangat terkagum begitu melihat Jungkook. Tipe ideal semua orang.
Rosè pun berjalan keluar dari gedung tinggi itu dengan senyuman merekah karena menantikan Jungkook menjemputnya. Namun, senyumnya tiba-tiba luntur kala ia baru saja melihat pesan dari Jungkook.
Jungkook: sayang, maaf ya. Aku tidak bisa menjemputmu. Ada kesalahan di kantor yang harus segera di atasi. Aku pesankan taxi, sebentar lagi akan datang, aku mencintaimu.
Begitu isi pesannya. Membuat Rosè mendadak tidak bersemangat dan mengerucutkan bibirnya sembari menunggu taxi pesanan Jungkook.
Beberapa detik kabar dari Jungkook yang Rosè dapat, Jaehyun datang dari arah belakang dan menyapa Rosè. Mungkin dia memang baru selesai dan turun.
"Menunggu pacarmu?"
"Ahh tidak. Dia tidak bisa menjemput hari ini, ada urusan." Jawab Rosè kikuk.
Entah sejak kapan mereka menjadi sangat canggung. Tidak pernah berinteraksi layaknya seorang teman seperti dulu. Rosè pun jarang berkumpul dengan Taehyung dan Jaehyun sekarang.
"Tumben. Biasanya dia rutin mengantar jemputmu sesibuk apapun dia dengan urusannya."
Rosè tersenyum canggung, "mungkin kali ini memang sangat penting."
"Baiklah. Sedang menunggu taxi?"
"Hm, kau sendiri?"
"Aku---" Jaehyun menjeda ucapannya, "aku akan naik bus. Sedang berhemat." Jawabnya asal.
"Baiklah, hati-hati."
"Terima kasih." Jaehyun pun berbalik dan ingin meninggalkan Rosè. Namun, langkahnya terhenti dan kembali mendekat ke arah Rosè. "Ada yang ingin aku bicarakan."