niiii

508 66 4
                                    









{

Autor POV}

Sesampainya kita dirumah (name) dan Mash langsung disugukan oleh berbagai ceramah panjang lebar kakek

"Dasar bodoh!, padahal sudah ku peringati berkali-kali untuk tidak ke kota!"

"Aku benar benar minta maaf/ Mash yang paksa"

Kita berdua ini sedang di introgasi dan diberi 'sedikit' ceramah kakek terbanga kita ini.

Mash memasang wajah bersalah sedangkan (name) memasang wajah tertekan, bagaimana tidak? Mash yang ngajak kok dia juga ikut kena?

Kakek menatap kedua putra tirinya dan temennya itu sambil berbarin
'dia kelihatan murung banget, dan (name).. uh.. wajahnya terlihat tertekan?' batinnya

Kakek perlahan berdiri sebentar

"Yah baiklah kalau begitu, sebagai hukuman, ulangi lagi menu latihan pagimu"

Kakek meminta Mash untuk mengulangi menu latihan tadi pagi, dan dijawab 'ya' oleh Mash sebelum menoleh ke arah (name) yang masih dengan muka tertekan

"Ayo (name), temani aku." Ucap Mash

(Name) menatap kakek tirinya itu dengan wajah yang mengatakan 'help me..' yang sepertinya disadari oleh sang kake tercinta

"Ets.. kau latihan sendiri kali ini, (name) biarkan bersama kakek" ucap kakek, Mash dengan pasrah mengaguk dan ia berbalik

Belum sempat megang gagang pintu, pintu itu udah dibuka duluan oleh kakek agar pintu itu tak tersakiti lagi

Kasian, padahal dia diam loh..

Saat Mash keluar, kakek menghampiri (name) yang mulai agak tenang, kakek mengelus pundak (name) dahulu lalu menyuruhnya untuk duduk

"Duduklah"
"Ah..iya kek"

Mereka pun saling bertatapan satu sama lain sebelum regro membuka pembicaraan

"(Name) kamu itu spesial.." ucap regro yang membuat otak 3gb nya (name) konslet begitu saja

"Hah?.. maksutnya kek? Ngga ngerti aku.." jawab (name) sebisanya

"Kau itu punya sihir tapi tak punya tanda, itu hebat" ucap regro entah memuji atau apa, yang jelas MC kita ini langsung megaruk pipinya malu

"Makasih hehe.." ucapbya dengan kekehan

Kemudian aura disekitar menjadi serius. Uyh.. mengerikan

"(Name) kamu tadi di kota tak mengunakan sihir kan?" Ucap regro yang mulai serius

"Kayaknya ngga sih kek" jawab (name) sambil mengigat ngigat dia pake kekuatannya ato ngga

"Kalau begitu baguslah, kalau kamu mengunakan keuatanmu pasti para polisi itu bakalan menangkap kau. (Name)" ucap regro yang mulai tenang

"Ngomong ngomong soal polisi.. OH!" (Name) dengan cepat berdiri dan menuju ke jendela, lalu matanya menangkap sosok burung sihir

"Itu! Itu kek! Buruk! Eh.. burung!!" Ucap (name) sambil menunjuk nunjuk burung yang ada di atas pohon

"Huh? Ada apa dengan burung?" Regro mulai berjalan ke arah depan

BRAKK!!

dinding teras belakang rumah dijebol oleh brand roti dengan pasukanya, brand Terseyum kecil

"Heh.. Yo, pak tua, bocah tadi ada di mana?" Si brand roti melihat ke arah gadis di dekat jendela

"Ah.. yang satu sudah ketemu, tinggal yang berambut jamur itu, katakan dimana bocah jamur itu pak tua" lanjut brand roti lagi

<mashle'× reader>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang