y

369 50 5
                                    

Yo.. kembali dengan autor setelah lama menghilang, mohon maaf lahir dan batin nya, autor sebenarnya lagi ujian nasional sih.. tapi MTK udh selesai jadi tenang wkwkwkkw, btw
                    Happy reading







(Name) dan Mash kini berada ditengah tengah hutan, mereka hanya berdua.. kenapa? Sini dengar ceritanya.

{Flashback}
(Name) POV

'anj--astagfirullah.. dada gw sakin banke..'

Ya.. setelah kemari si pemuda berengsek itu, tunggu..namanya Silva bukan? Mirip nama temen aing dulu pas diindo.

Ah..sudahlah, pokoknya setelah di silvanjing pergi, Mash yang kek ingin menonjok mukanya dihentikan Ama lance.

"Jangan ladeni dia. Dia satu tahun diatas kita dia terkenal dengan kenakalannya, dia melukai banyak guru dan murid yang tidak disukainya.sampai sampai membuatnya tidak naik kelas." Ucap lance

'mukanya aja tampang pereman kek gitu anjir, kalo kata gw sih mending jadi pereman pasar aje sono' batinku

Memang benar sih, mukanya tampang pereman banget, cocok untuk dihantam pake panci.

Aku perlahan bangun dari jongkok dari tadi sambil mengang perut aku berbicara kepada Mash

"Ya, kau sebaiknya jangan berurusan sama dia, Mash" ucapku

'tapi kalau mau pukul pukul aja, kudukung dari belakang' batinku

Mash menatapku sebentar lalu mengaguk, lalu ia merogok saku(?) Dan mengeluarkan kue sus kebanggaannya.

"Kau mau?" Ucapnya, aku tentu menerimanya. Lalu aku baru ingat jika menaru buku harianku didalam baju,

Aku langsung mencarinya dan memeriksa apakah buku itu tidak robek atau apa, shukurlag masih aman kalau tidak...

'Akan ku janjikan dia mati'

Yah bagaimana pun caranya, aku pasti akan membunuh tuh anak, buku ini bukan sembarang buku. Buku spesial ini..

{Name} POV end

Author POV

(Name), Mash juga lance bersama sama memesuki hutan, lance sempat ngomong jika jangan jauh jauh darinya.

"Baunya sangat berbahaya, akan lebih baik jika kita berkerja sama, serahkan padaku yang lebih tua...."

Menyadari kalau tidak ada jawaban lance menengok ke belakang dan teryata (name) juga Mash tidak ada disana.

"Dua anak itu..."

Sedangkan disisi (name) dan Mash mereka kesasar entah kemana, (name) yang ditarik tangannya oleh Mash hanya pasrah dan memilih untuk diam

"Saat melamun, aku malah jadi sendirian" ucapnya watados

"Gpp sumpah"

{Flashback end}

Mash menatap ke arah (name)

"Maaf, karna ku kau juga ikut kesasar" ucapnya

<mashle'× reader>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang