part 3

304 19 2
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bismillahirrahmanirrahim...
Semoga para readers kesayangan akuh selalu sehat dan bahagia🥰




"Inaya bangun nak, jangan tinggalin ibu hiks," tangis ibu Khalisa, saat Inaya memasuki ruang ICU.

"Maaf ibu dan bapak, tidak boleh masuk biarkan dokter yang menanganinya terlebih dahulu," ucap salah satu suster, saat melihat ibu Khalisa dan juga pak Faiz akan ikut masuk ruangan.

"Tapi sus, saya ingin melihat keadaan putri saya," balas pak Faiz membantah.

"Maaf pak tidak bisa, mohon tunggu diluar," ucap suster itu, sebelum kemudian menutup pintu ruang ICU.

"Lebih baik, kita tunggu diluar dulu Tante, Om." kini Hasan yang berbicara.

"Kita serahkan semuanya pada Allah pak, Bu, InsyaAllah dokter juga akan memberikan penanganan yang terbaik, untuk putri bapak dan juga ibu," ujar pak Hamzah, mencoba untuk menenangkan.

Sedangkan Arsya tengah sibuk dengan handphonenya, sesekali Arsya menepuk - nepuk handphone nya dengan kasar."Astagfirullah kenapa gak nyala sih," ucap Arsya merasa frustasi.

Ia berjalan kesana kemari, memikirkan cara agar bisa menghubungi Yasmin, pasti sekarang Yasmin sedang khawatir, karena sampai malam Arsya tak kunjung datang kerumahnya. Arsya semakin gusar, lagi dan lagi ia menepuk handphone dengan kasar.
"Ya Allah kali ini saja aku mohon," ucap Arsya, sembari mengotak-atik handphonenya, dan berharap bisa menyala lagi, namun usahanya tetap saja tidak membuahkan hasil.

"Pakai handphone Abi saja." pak Hamzah, menyodorkan handphone miliknya, setelah sedari tadi ia melihat kegusaran putranya itu.

Dengan cepat Arsya mengambil handphone milik ayahnya,"Terimakasih Abi," ucapnya sambil tersenyum, kemudian ia mengetik nomor Yasmin di handphone milik ayahnya. Senyuman Arsya semakin mengembang saat ia melihat nomor Yasmin berdering.

"Angkat Yasmin angkat," ucapnya cemas, saat Yasmin tak kunjung mengangkat telfonnya.

Tiba-tiba pintu ruang ICU terbuka, pak Faiz dan juga ibu Khalisa dengan segera menghampiri dokter yang tengah keluar dari pintu itu.

"Bagaimana keadaan putri kami dokter??" tanya pak Faiz tak sabaran.

"Iya dokter, bagaimana keadaan putri saya Inaya?" tanya ibu Khalisa.

"Alhamdulillah, atas izin Allah putri ibu dan bapak selamat dari masa kritisnya. Dan sekarang ia telah sadar dan mencari ibunya," ucap dokter.

"Tunggu apakah janin yang berada dalam kandungan putri saya baik-baik saja dok?" tanya ibu Khalisa.

Sedangkan dokternya hanya terdiam sebelum akhirnya menjawab."Silakan masuk dulu ibu dan bapak, karena sepertinya putri bapak dan ibu sedang membutuhkan kalian, kalau begitu saya permisi dulu," ucap dokter itu kemudian pergi begitu saja.

Istikharah Cinta untuk Yasmin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang