part 2

405 19 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bismillahirrahmanirrahim..

Semoga part kedua ini bikin kalian tambah penasaran yaaaaa..

Oh ya jangan lupa tinggalkan jejak dibawah ya oke?




"Lepasin aku gak!" teriak Inaya dengan kencang setelah dua pria itu berhasil menangkap Inaya.

"Ayo ikut pulang sekarang!!" ucap pria itu pada Inaya, sembari menarik lengan Inaya dengan kasar.

"Akkh,, sakit Hasan."

"Lepas!!" teriak Inaya lagi.

"aku ini perempuan Hasan tak sepantasnya kamu memperlakukan aku seperti ini," lanjut Inaya lagi, sedangkan pria yang dipanggil Hasan itu tidak peduli. Ia kembali menarik lengan Inaya dengan kasar.

"Hasan sakit Lepasin gak."

"Udah mbak ikut aja kenapa sih daripada Hasan marah-marah, entar malah main tangan," ucap pria satunya lagi.

"Aku gak kenal siapa kamu, dan kamu gak usah ikut campur urusan aku dengan Hasan." Inaya menunjuk-nunjuk laki-laki didepannya itu.

"Oh kenalin mbak, saya Bima temannya Hasan."

"Lo apa-apaan sih bukannya bantuin gue malah kenalan sama sepupu gue." Hasan menepis tangan Bima yang mengajak sepupunya untuk bersalaman.

Arsya yang merasa risih dan geram dengan tingkah dua pria dihadapannya ini, yang terus berlaku kasar pada seorang perempuan, sedangkan perempuan itu sedari tadi merintih kesakitan dan juga menolak untuk pulang. Arsya dengan tak segan-segan menarik kerah baju bernama Hasan itu, kemudian menonjoknya hingga terkapar dijalan.

Bugh!

"Mas gak denger mbak nya ngomong apa! Dan mas juga udah tau mas ini laki-laki, tapi malah berlaku kasar dengan seorang perempuan," geram Arsya tak habis pikir dengan laki-laki dihadapannya ini.

"Mental mas rusak apa gimana sih apa jangan-jangan gak punya otak juga," lanjut Arsya lagi.

"Lo kalau gak tau apa-apa diem aja gak usah ikut campur!" sarkas Hasan sembari mendorong bahu Arsya.

"Ohh jangan - jangan Lo ya yang udah ngehamilin sepupu gue." Hasan mencengkram kerah baju Arsya.

Arsya mengernyitkan dahinya bingung,"Lo kan pasti, yang udah bikin Inaya hamil, ngaku ngak Lo." Hasan melayangkan pukulan keperut Arsya, yang membuat Arsya meringis kesakitan.

Bugh!

"Akhh.."

"Hasan, Bukan dia pelakunya kamu gak berhak nuduh orang sembarangan!" teriak Inaya, mencoba membantu Arsya.

Istikharah Cinta untuk Yasmin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang