part 21

565 29 8
                                    

Hai Assalamualaikum, maaf ya author jarang update

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai Assalamualaikum, maaf ya author jarang update. Semangatin dong😣 ini  author nya lagi sakit ini hihi...

Setelah beberapa menit meninggalkan ruang makan, dan menyetujui pernikahannya dengan Adzriel. Yasmin nampak berjalan kesana kemari, membuat Aqila dan juga ketiga temannya keheranan.

"Yas, kamu kenapa sih, jalan kesana kesini gak jelas, sepet gue liatnya!"

"Yas denger gue gak sih!" sentak Aqila lagi karena tidak mendapatkan jawaban dari sahabatnya itu.

"Qil, keknya yang kamu omongin bener deh, aku udah nelen ludah sendiri," ucap Yasmin tiba-tiba.

"Maksudnya gimana Yas?" Aqila berdiri dari ranjang tidurnya.

"Ustadz Adzriel..."

Ucap Yasmin mengambang, membuat Aqila dan juga ketiga temannya penasaran.

"Iya kenapa sama Gus Adzriel?" tanya Aqila.

"Aku sama ustadz Adzriel mau nikah," lirihnya.

"APAAA!!!"

Teriak Aqila, dan juga ketiga temannya terkejut.

"Kog bisa???"

"Kamu gak bercanda kan??"

"Gimana ceritanya??"

Bukan Aqila yang memberikan pertanyaan beruntun itu, melainkan ketiga temannya yang kini sudah bangkit berbarengan dari duduknya.
Aqila, udah gak kaget lagi sih dia sudah mengira apa yang akan di ucapkan sahabatnya itu. Hanya saja Aqila juga cukup terkejut, kog bisa padahal Yasmin kalau ketemu Adzriel kan masih suka berantemnya.

Ssssstttttt!

"Kalian bertiga diem dulu ya," pinta Aqila. "Yasmin aku minta kamu juga duduk." Aqila mendorong bahu Yasmin kebawah agar duduk di ranjangnya.

Setelah Yasmin sudah terduduk, Aqila mengambil nafas dalam-dalam dan berkata, "Yas, kamu gak lagi becanda kan? Gak soalnya gini, setau aku kamu kan masih gak suka sama Gus  Adzriel, dan Gus Arsya kamu belum bisa move on kan?"

Aqila berdiri dari duduknya dan menghadap Yasmin, "Yas kamu gak lagi di paksa nikah sama bunda kan?" tanya Aqila penasaran.

Yasmin menggelengkan kepalanya pelan, "Enggak Qil, itu real kemauan aku sendiri. Setelah semalam..." Yasmin nampak berfikir, apakah ia harus melanjutkan ucapannya atau tidak.

"Yas, kamu gapapa kan? Kog kamu nangis," ucap Aqila saat melihat buliran bening membasahi pipi Yasmin.

"Yas, kalau ada apa-apa cerita sama aku, kita kan udah sahabatan lama. Kamu lagi nyembunyiin sesu–"

Istikharah Cinta untuk Yasmin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang