00: JENNIE KIM'S ( REPEATING TIME).

871 103 7
                                    

[ JENLISA SHIPER]

JENTOP

BOTLISA

GXG

<=====>

Eunghhh

Suara lenguhan terdengar dari bibir seorang wanita cantik yang tengah berbaring di sebuah kamar mewah berhiaskan bunga mawar merah.

Mata tajam dan lentik itu terbuka secara perlahan lahan, ia segera bangkit dari tidurnya seraya bersadar di kepala ranjang.

Eh??!

Wtf!!.

Wanita itu tampak panik saat menyadari dirinya berada di kamar dan bukan di neraka.

DIA adalah Jennie Kim, wanita yang bunuh diri akibat depresi setelah mengetahui pengkhianatan kekasihnya.

Alih alih masuk neraka, Jennie kim malah kembali kemasa lalu.

" oh lord!!" Pekik Jennie saat melihat pantulan dirinya di cermin.

Matanya membola ketika mengingat bahwa baju yang ia kenakan adalah baju pengantinya 2 tahun yang lalu.

Dengan buru² Jennie melihat kalender dan matanya melebar tidak percaya dengan apa yang ia lihat.

"Tanggal 07 bulan 03 tahun 20218." Gumamnya shock. Tanggal dan bulan serta tahun itu adalah tanggal dimana mereka melaksanakan resepsi pernikahan.

" tidak mungkin" lirihnya

Brugghhh

Tubuhnya luruh kelantai, jennie mengalami pingsan dadakan akibat terlalu shock.

" oh my god!" Seorang gadis mungil berlari menuju tubuh jennie yang tergeletak di lantai. Gaun pengantin yang melekat di tubuhnya menghambat pergerakannya untuk membopong tubuh jennie ke atas ranjang.

""

Setelah pingsan selama 1 jam Jennie terbangun kembali, ia menatap sekeliling dan bergumam tidak jelas.

Sedang asik meneliti kesegala arah Jennie tersentak saat merasakan pergerakan seseorang di sampingnya.

" Kakak sudah bangun?"

Jennie tersentak dan menatap wajah Lalisa dengan intes.

Rindu

Menyesal

Bercampur aduk di dalam hati Jennie, namun...ia tidak perduli saat ini karena yang ia inginkan adalah memeluk istrinya dengan erat.

Hiks

Terdengar suara isakan Jennie di dalam pelukan lalisa, gadis muda itu merasa aneh dengan Jennie.

Bukankah dia membenciku?? Lalu..kenapa dia memelukku??

Batin lalisa sedikit heran..

" kakak kenapa??" Suara Lembut lalisa menyadarkan Jennie.

Wanita itu melepaskan pelukannya dan menangkup kedua pipi lalisa menggunakan kedua tangan.

Di pandangilah wajah cantik istrinya ini, ada penyesalan yang amat menyiksa di kedua bola matanya untuk sang istri.

" Lisa, saya minta maaf...maafkan saya Lisa...maafkan saya!" Mohonnya memelas.

Lalisa semakin tidak mengerti dengan tingkah aneh milik jennie.

" Kak, kenapa minta maaf?? Kakak tidak ada salah sama aku" ungkap lalisa heran.

Jennie menggelengkan kepalanya" tidak, aku bersalah padamu hikss maafkan aku plisss" melasnya kembali.

" baiklah, lisa udah maafin kakak sekarang kakak mencuci wajah supaya muka kakak menjadi segar." Lalisa memilih mengalah, meski ia tidak tau apa yang terjadi dengan Jennie lalisa tetap memaafkannya.

" tunggu disini yaaa aku cuci muka dulu"lalisa mengiyakan, dengan patuh Jennie menuruti perintah lalisa yang menyuruhnya untuk cuci muka. Jika ini di kehidupan pertamanya maka ia tidak akan melakukannya, Justru dirinya yang akan memarahi lalisa karna berani memerintahnya.

Selang beberapa menit Jennie keluar dari dalam kamar sambil tersenyum lebar.

But, senyumannya tiba² pudar ketika melihat siapa yang ada di dalam kamar mereka.

" ibu mertua, anda ada disini?" Mencoba bas basi, Jennie mengambil tempat duduk di hadapan wanita cantik yang agak mirip lalisa. Wanita itu tidak lain adalah ibu mertuanya.

Dengan wajah datar ciri khasnya, si wanita menatap Jennie tajam.

Lalu, tatapan wanita itu melembut ketika menatap kearah putrinya.

" sayang, paman dan bibimu ingin bertemu denganmu..gih temuin mereka karena saat ini ada hal penting yang mau ommi bicarakan pada Jennie...neee"

Sebagai anak yang patuh dan baik hati, lalisa bergegas menuruti perintah omminya.

Sementara itu, kini Jennie harus berhadapan dengan ibu mertuanya yang terkenal akan kekejamannya.

Bahkan seingatnya dulu wanita itu juga yang akan menghancurkannya berkeping² jika seandainya lalisa tidak menghentikannya.

" idiot tetaplah idiot mereka tidak akan pernah bisa menjadi Jenius meski berusaha sebisa mungkin." Sindiran keras keluar dari mulut wanita itu. Ia menyeringai melihat wajah kaku milik Jennie.

" Jikalau saja tua bangaka itu tidak mengikat janji dengan sumpah darah, sudah saya pastikan benalu sepertimu tidak akan bisa menikahi putriku" lanjutnya berdiri kemudian meninggalkan Jennie dengan mulut yang tertutup rapat.

" akan saya pastikan dalam waktu dekat dirimu dan putriku akan berpisah" suara wanita itu terdengar samar² di telinga Jennie.

Deg

Jennie membeku, kejadian seperti ini juga pernah terjadi ketika dimalam pertamanya dengan istrinya.

Jika dulu ketika ia di ancam seperti itu oleh mertuanya Jennie malah memilih pergi ke club malam sebagai pelampiasan kemarahanya.

Di sana ia malah menghabiskan waktunya untuk bersenang² dengan para jalang meninggalkan lalisa yang terus menanti kehadirannya.

Tapi, Jennie bukanlah Jennie yang dulu, sekarang ia adalah versi yang baru dan kesalahan yang terjadi di masa lalu tidak akan berubah.

" Maafkan saya ibu mertua karna saya tidak akan membiarkan anda memngambil istri saya kembali!" Tekadnya bersumpah akan mempertahan lalisa di sisinya bagaimanapun caranya, meskipun yang ia hadapi kali ini adalah ibu mertuanya. Jika dulu ia tidak perduli dengan ancaman mertuanya maka sekarang ia sangat perduli, ia bertekad untuk menjaga lalisa tetap berada di sisinya hingga maut memisahkan mereka.

Tbc

Jennie Kim's ' REPEATING TIME'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang