[ Jenlisa Shiper ]Jentop
Botlisa
GxG
<======>
Ke esokan Jennie maupun Lalisa tiba di mansion Keluarga Park, kedua pasangan itu memasuki mansion seraya berjalan berdampingan.
Di Ruang tamu ada ommi lalisa yang tengah bersedekap dada menatap kedua pasangan itu dengan intes.
" kami pulang ommi" sapa Lalisa menerjang tubuh ibunya.
Setelah pernikahan terjadi, Jenlisa di haruskan untuk tinggal di mansion park selama 2 tahun.
Nanti Jika keduanya telah memenuhi syarat untuk punya rumah sendiri maka mereka berdua bebas pergi dari mansion Park.
Tetapi, di kehidupan pertamanya Jennie menentang semua persyaratan tersebut dan memilih pergi mencari apartemen untuk ia tinggali.
Lalisa yang melihat Jennie pergi ikut menyusul, akhirnya pasangan itu tinggal di sebuah apartemen kelas menengah.
Dan selama 2 tahun itu juga lalisa harus menahan rasa sakit dan juga siksaan dari Jennie, mau itu secara fisik dan batin.
Awalnya Rose ingin membalas perbuatan Jennie, tapi ia urungkan kala putrinya sendiri mengancam akan membunuh dirinya jikalau Rose berani ikut campur dengan rumah tangganya dengan Jennie.
Kita kembali kemasa sekarang.
" Pergilah bersihkan dirimu, biarkan dia disini ada yang ingin ommi katakan padanya" perintah Rose dengan lembut. Lalisa hanya bisa mengangguk pasrah.
Dulu ia memang pembangkang pada sang ommi tapi entah kenapa akhir² ini sebelum menikah dengan Jennie, lalisa mendapati sebuah mimpi tentang dirinya yang terus membangkang pada sang ommi.
Hingga, tiba di mana didalam mimpinya itu ia melihat omminya menangis karna tidak berguna, bahkan omminya itu sering mabuk²kan hingga kesehatannya menurun drastis.
Lalisa tentu saja panik melihat ibunya tidak berdaya karna ulahnya, sehingga gadis itu bersumpah akan menuruti perintah omminya apapun yang terjadi.
' baiklah, Lisa naik dulu yaa"
" Hm"
Lalisa berbalik menatap kearah Jennie dan tersenyum manis.
" Kak, Lisa duluan tidak apa apa kan?"
" tentu saja, pergilah! Saya tidak apa apa " balas Jennie melempar senyum tipisnya.
Setelah mendengar jawaban dari Jennie lalisa segera meninggalkan kedua manusia itu di ruang tamu.
Di tinggal oleh lalisa suhu udara di ruang tamu mendadak mencekam dan dingin.
" Jangan senang dulu kamu! walau putriku menerimamu disini bukan berarti saya akan menerimamu juga, sadar dirilah karna kamu disini hanyalah seorang pelayan, ingat itu!" Tekan Rose tajam pada Jennie, Jennie hanya mengangguk menundukan kepala tanpa protes.
Memang sedari dulu dia seharusnya sadar diri bahwa langit dan bumi tidak bisa bersatu, tapi meski begitu Jennie tetap yakin bahwa meski bumi dan langit tidak bisa bersatu namun mereka bisa saling berdampingan, bukan?.
" terimakasih telah mengingatkan saya ibu mertua" balas Jennie tersenyum tipis.
Rose menatapnya tajam" Jangan memanggil saya seperti itu karna saya bukan ibu mertuamu, kamu harus memanggil saya sebagai Nyonya, paham kamu!" Titahnya tidak suka, dia tidak akan pernah menerima jennie sebagai menantunya apapun yang terjadi.
" ba...baik nyonya" balas Jennie kembali tersenyum getir.
Tidak masalah jika wanita di depannya membencinya karna Jennie merasa itu adalah karma baginya yang telah melukai lalisa dengan begitu dalam di masa lalu.
" bagus! Manusia sepertimu memang seharusnya sadar diri!" Dengusnya meninggalkan jennie sendirian.
Di balik tangga Lalisa mendengar semua percakapan keduanya tapi ia memilih diam karna dia sudah tau bahwa inilah konsekuensi yang harus Jennie terima.
" maaf " gumamnya karna kali ini ia tidak akan membantu Jennie saat omminya merendahkannya sebab ia telah berjanji pada sang ommi waktu itu.
""
Hari ini Jennie bertemu dengan kedua temannya yaitu Irene dan seulgi, dulu kedua orang inilah yang selalu menasehatinya agar tidak berbuat kasar pada lalisa, tapi ia malah mengabaikan nasehat keduanya dan tidak mendengarkan mereka.
" bagaimana malam pertamamu Jen?" Goda pasangan seulrene kepada Jennie.
Jennie hanya membalas dengan senyum tipis, Jika dulu ketika pertanyaan yang sama terlontarkan di bibir keduanya Jennie akan membantah dengan Jijik karna tidak suka mendengar pertanyaan semacam itu keluar dari mulut sahabatnya.
Tapi, sekarang dia malah tersenyum merasa senang karna bagaimana pun ia sangat tau bahwa kedua temannya begitu menyayanginya.
" Luar biasa, aku dan lalisa sangat menikmatinya" jawabnya asal, tidak mungkin jika ia mengatakan apa yang terjadi.
Seulgi bersiul menggoda Jennie dan irene ikutan tertawa pelan." Semoga pernikahanmu berjalan lancar hingga kalian berdua menua ya Jen, kami berdua berharap yang terbaik bagi kamu dan lalisa. Jangan menyakitinya dia gadis yang baik dan sangat cocok untukmu ketimbang si lampir ITU!" Tekan irene di akhir kalimat menyindiri sahabatnya itu.
Jennie tidak tersinggung, dia mengangguk seraya terkekeh lembut" makasih doanya dan makasih sudah mau mendukungku!" Sambungnya tulus.
Seulrene tertawa merasa bahagia atas pernikahan temannya." Sama² Jen, kami harap di masa depan kamu dan lalisa memiliki kehidupan yang makmur"
" amin"
Mereka bertiga mulai nengobrol ringan seputar kehidupan mereka di masa lalu hingga menjelang sore dan jennie akhirnya pamit untuk pulang.
Sementara di ruangan yang begitu luas, dua sosok berbeda umur namun dengan gender yang sama tengah duduk menikmati teh di sore hari.
" ommi tidak ingin kamu ikut campur dengan apa yang akan ommi lakukan pada si kuman itu sayang" ujarnya penuh penekanan pada sang anak.
Gadis itu yang tidak lain adalah lalisa hanya berdehem sebagai jawaban.
" ommi tidak ingin kamu mengalami hal yang sama kembali, dendam ommi padanya harus tuntas kali ini sebagai balasan atas perlakuannya kepadamu di masa lalu"
" Jika itu yang terbaik maka lakukan saja, aku akan diam dan tak akan ikut campur ommi" balas Lalisa terlihat menatap langit sore di balik jendela ruangan ibunya.
" bagus, ommi harap kamu tidak bertindak impulsif lagi dan juga naif hanya karna dia berubah"
" hm"
Obrolan antara ibu dan anak itu tidak terjadi lagi, mereka sama² diam mengenang masa lalu.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Jennie Kim's ' REPEATING TIME'
Fanfic[ JENLISA SHIPPER ] GXG JENTOP BOT LISA Benar kata orang penyesalan selalu datang terlambat dan itu yang di alami oleh wanita bernama Jennie Kim setelah ditinggal oleh istrinya karna kesalahannya. Istri yang begitu tulus menyayanginya kini bahagia b...