Di bandara seorang wanita cantik tengah berjalan anggun, dia adalah Im Yooram seorang model yang lagi naik daun dari swiss.
Banyak sekali wartawan yang memotret dirinya dengan berbagai macam gaya, dan ada juga para fansnya selalu memanggil namanya dengan heboh.
Meski begitu Im Yooram masih kalah jauh dari lalisa yang menjadi model internasional, dan selalu menjadi brand ambassador di berbagai brand terkenal.
Ini juga yang menjadi alasan kenapa di kehidupan pertama Jennie melarang lalisa supaya kekasihnya tidak memiliki saingan.
Sedangkan di sisi lain, Jennie baru saja pulang dari kegiatannya di luar dan baru saja tiba di mansion sekitar pukul 12 siang.
Untungnya hari ini ibu mertuanya tidak ada di rumah sehingga tidak terjadi percekcokan yang unfaedah.
" Nona Kim selamat siang" seorang pelayan menyambutnya, meski jennie dari kasta pelayan bukan berarti dirinya tidak di hormati di mansion ini. Sebagai istri lalisa Jennie juga memiliki kedudukan setara dengan pemilik rumah dan itulah alasan kenapa para pelayan memperlakukannya dengan sopan.
" Hm siang, dimana istri saya?" Ia menoleh pada pelayan yang menyapanya. Jika di masa lalu jennie tidak akan membalas sapaan dari para pelayan karena angkuh dan sombong maka berbeda kali ini. Sadar diri itu perlu, jadi jangan terlalu angkuh pada orang lain.
" Nona Park, ada di halaman belakang, nona kim. Beliau menunggu anda di sana untuk makan siang" pelayan itu menuntun jennie menuju halaman belakang dimana lalisa berada.
Tepat ketika kakinya menginjak taman, Jennie bisa melihat sang istri yang sedang meminum teh seperti bangsawan kelas atas.
Cantik dan anggun menambah kesan mempesona pada karisma sang istri.
" siang sayang" Jennie duduk di samping istrinya, lalisa menoleh dan sedikit tersenyum tipis.
" bagaimana?"
Lalisa melempar pertanyaan pada Jennie seraya menuangkan teh pada cangkir istrinya.
" semuanya lancar tinggal gedung yang belum aku siapkan tapi aku sudah menemukan dimana gedung yang cocok untuk aku membangun perusahaan" jelasnya meminum teh yang disiapkan istrinya.
" dimana?"
" di sebelah gedung perusahaanmu" kepala lalisa mengangguk saja.
" jika kamu membutuhkan dana maka katakan saja padaku, bukannya aku tidak mempercayaimu atau merendahkanmu nini. Tapi, aku hanya ingin membantumu saja. Lagi pula, jika kamu merasa tidak enak hati atas bantuan dariku anggap saja itu pinjaman nanti saat kamu sudah sukses kamu bisa menggantinya kok"
Tidak niatan meremehkan kemampuan Jennie, lalisa hanya tidak ingin Jennie meminjam modal pada bank sehingga ia terlilit hutang yang besar. Lagian lalisa hanya ingin membantu saja gak lebih.
" makasih sayang, tapi kamu tenang saja jika saat ini modal yang aku miliki masih cukup kok"
" baiklah, jika butuh sesuatu jangan sungkan padaku sebagai pasangan aku akan membantumu jika itu di perlukan"
Jennie tersenyum haru, ia menatap istrinya dengan rasa cinta yang amat besar. Kenapa tidak dari dulu saja ia sadar bahwa istrinya jauh lebih baik dari mantan kekasihnya, tapi Sekarang Jennie akan berjanji bahwa apa yang terjadi di masa lalu tidak akan terulang kembali.
Tidak lama ponsel Jennie berdering ada nomor tidak di kenal yang menghubunginya.
" ponselmu berbunyi"
" tidak penting, ayo makan siang aku sudah lapar" Jennie tau siapa pemilik Nomor tersebut dan itu membuatnya malas.
" tidak ingin mengangkatnya siapa tau penting"
" tidak terlalu penting dan aku tidak ingin mengangkatnya karna aku sudah lapar" elaknya berbohong dan lalisa percaya.
" baiklah ayo makan" lalisa tidak banyak bertanya dan mereka memulai makan siang tanpa menghiraukan yang lain.
Sementara di sebuah apartemen seorang wanita mengamuk tidak karuan.
" aarrggkkhh Jennie sialan! Kenapa bajingan itu tidak mengangkat telpon dariku!" Teriaknya murka.
Ceklek
" ada apa dengan mu Yooram?" Seorang wanita masuk kedalam kamar Yooram.
" ck, lihatlah Naeun, bajingan Jennie tidak mau mengangkat ponselnya saat aku menghubunginya!" Sentaknya kesal.
Naeun menghela nafas, masih teringat dengan percakapan antara dirinya dan Jennie saat di restoran tadi.
" Jennie sudah menikah!"
Prangg
" apa!!"
" jennie sudah menikah Yooram!" Ulangnya sedikit kesal, apakah temannya ini budeg.
" hahaha jangan bercanda Naeun, Jennie tidak akan menikah jika itu bukan denganku. Kau tau sendiri bagaimana jennie sangat mencintaiku bukan?" Cibirnya angkuh dan tidak percaya dengan ucapan Naeun.
" terserah jika kamu tidak percaya tapi Jennie sudah menikah, Yooram. Aku baru ketemu dengannya tadi di restoran dan dia mengatakan bahwa dia telah menikah. Aku sendiri awalnya kurang percaya tapi melihat cincin nikah di jari manisnya serta di ig miliknya akhirnya aku percaya." Naeun menatap temannya prihatin.
" dan lebih mengejutkannya lagi, Jennie menikah dengan sainganmu..lalisa park. model papan atas yang selama ini menjadi sainganmu di dunia model" sambungnya.
Prangg
" tidak mungkin!!" Sentak Yooram tidak terima.
" terserah jika kamu tidak percaya, cek saja di ignya nanti kamu akan tau jika apa yang aku katakan adalah kebenaran" naeun meninggalkan Yooram sendirian dan keluar dari dalam kamar temannya itu.
Dia tentu tidak ingin berlama lama di dalam sana takut di jadikan samsak oleh yooram yang kesetanan.
" sialan lihat saja Jennie akan ku buat kau kembali padaku dengan cara mengemis" sinisnya mengepalkan tangan penuh amarah, padahal dia sudah merencanakan sesuatu tapi harus gagal akibat mendengar Jennie telah menikah.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Jennie Kim's ' REPEATING TIME'
Fanfiction[ JENLISA SHIPPER ] GXG JENTOP BOT LISA Benar kata orang penyesalan selalu datang terlambat dan itu yang di alami oleh wanita bernama Jennie Kim setelah ditinggal oleh istrinya karna kesalahannya. Istri yang begitu tulus menyayanginya kini bahagia b...