Bab 21

766 55 2
                                    

Selamat membaca!
Maaf kalo ada kata yang kurang









"Iya pah aku melihatnya" Ucap seseorang sedang menelpon

"Baiklah awasi dia terus.. "
Tut.. Tut.. Tut..

"Ketemu kau Daniel... "




*-*-*-*-*

Pagi yang cerah keluarga besar ondah pun bersiap siap untuk berlibur, mereka menyiapkan perlengkapan Camping dan peralatan lainnya. Seiring waktu setelah semua barang telah lengkap mereka pun berangkat.

"Pa kita kemana hari ini? " Tanya olla

"Kita mau ke gunung" Jawab Daniel

"Kita ngapain disana? " Tanya olla lagi

"Yaa jalan jalan disana pemandangan bagus loh" Balas Daniel

"Humm, lebih bagus dari rumah nenek sama kakek? " Ujar olla. Daniel pun mengangguk

"Sekarang olla tidur aja dulu nanti kalau sudah sampai papa bangunin" Ucap Daniel

Olla pun mengikuti ucapan Daniel dan tertidur dengan boneka beruang nya

"Daniel jaya askara. " Panggil indah

"Eh k-kenapa sayang? " Daniel terkejut

"Arielia Calista itu siapa? " Dingin indah

"Cuman teman sayang" Jawab Daniel

"Bohong. Aku tanya zean katanya dia mantan kamu jawab jujur" Indah memegang bahu Daniel yang sedang menyetir

" SIALAN LUUU ZEANNN!!!!!!!!" Batin daniel

"D-dia bohong tuh sayang kayak gak tau zean aja" Jawab daniel

"Bisa gak usah alihkan pertanyaan gak? , aku tanya apa hubungan mu sama dia?" Indah mulai mencengkram bahu Daniel

"Aduduhh, sakit sayang" Daniel meringis kesakitan

"Sumpah yang, aku gak ada hubungan sama dia kalau gak percaya telpon aja bg mirza" Lanjut Daniel

Sebenarnya sedari tadi indah sedang mengotak atik handphone Daniel dan menemukan kontak ariel, Ariel adalah salah satu rival indah di SMA

"Ck! Tau ah" Kesal indah. Indah melepaskan tangan nya dan melemparkan handphone daniel kepada pemiliknya

"Aduh sayang jangan dilempar juga handphoneku" Ucap Daniel

"Bomat.. " Singkat indah

"Jangan badmood dong kan mau liburan" Daniel membujuk indah

"Kamu sendiri kok yang bikin aku badmood, tau deh sekarang aku gendutan gak kaya eriel eriel itu bodynya lebih bagus" Jawab indah tidak menatap daniel

"Enggak kok siapa bilang, buktinya aku masih sama kamu  sayang" Balas Daniel

"Sudah lah diem kamu Daniel! " Dingin indah





Daniel mendengar ucapan indah yang dingin hanya menelan saliva nya dengan kuat, seiring berjalannya waktu mereka pun sampai di base camp.

Daniel sengaja memilih gunung yang tak terlalu tinggi sehingga indah dan orang tuanya maupun mertuanya tidak kelelahan. Setelah bersiap mereka pun mulai mendaki

"Sini sayang pegangan sama aku" Daniel mengulurkan tangannya

Indah pun menggenggam tangan Daniel dan selama perjalanan indah tidak mengucapkan apapun karna ia masih kesal dengan Daniel.

Aku Ingin Hidup Bersamamu [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang