Chapter 5

2.9K 323 11
                                    

Budayakan Vote sebelum membaca!

Happy reading guys!

.

.

.

.

Hali menghela nafas lelah, dia memutuskan untuk berbaring dan menutup telinga serta matanya. Apa yang terjadi? Kenapa dia harus mengalami hal ini? Oke mari kita kembali ke beberapa jam yang lalu...

Setelah kejadian memalukan di bandara tadi mereka bertiga memutuskan untuk mencari sarapan, karna memang kebetulan juga hali tak sempat sarapan. Mereka akhirnya memilih sebuah restoran makanan Korea.

Gempa dan Ice sibuk memilih menu  dan lalu mereka makan dengan tenang......

Emm.... atau tidak?

"Aku pesan susu vanilla dan 2 porsi kimbab."

"Aku kopi hitam dan sepiring nasi goreng saja, Hali kau mau apa hm?"

Gempa menatap Hali dengan mata lugas, menyerahkan buku menu. Setelah beberapa saat melihat-lihat Hali akhirnya memesan tapi....

"Tidak, bayi jangan makan itu. Pedas"

"Jangan yang ini, tidak sehat."

Beberapa makanan yang ingin di pesan Hali selalu di larang oleh mereka berdua, pada akhirnya mereka yang memilihkan makanan.

"Pesankan dia bibimbap, Jajangmyeon, dan milkshake strawberry."

"Benar, baiklah."

Hali tercengang, helo? Yang perlu di isi itu perutnya! Kenapa mereka yang repot huh..
Melihat Hali yang cemberut, Gempa dengan lembut membujuknya seperti membujuk seorang anak.

"Hali sayang, kita makan itu saja ya? Nanti kita pesan dessert strawberry kesukaanmu sebagai makanan penutup, okay?"

'dari mana dia tau...'

Hali terdiam, bagaimana Gempa yang dulu sangat membencinya tau hal-hal yang dia sukai?. Sementara Hali berkecamuk dipikirannya, Ice memanggil pelayan toko dan memesan makanan tambahan.

"Baiklah, aku sudah pesankan setengah porsi Ttokpokki untukmu. Jangan cemberut lagi... Tapi kalau kau sakit perut, kau akan tau akibatnya."

Hali bersorak dalam hati, dia tersenyum penuh kemenangan. Beberapa saat kemudian makanan tersusun rapi di atas meja, Hali menatap Ttokpokki yang memiliki kuah merah menyala itu lalu meneguk ludah.

Perlahan Hali membawa sebuah makanan lunak itu kedalam mulutnya dengan sumpit dan menggigit, tapi baru satu gigitan Hali langsung menarik kembali tangannya. Wajahnya langsung memerah dengan lidah terjulur.

'tidak enak, terlalu pedas.'

Hali dengan cepat mengambil segelas air dan meminumnya dengan rakus, sayangnya yang dia minum bukanlah milkshake manis miliknya, melainkan kopi hitam pahit milik Gempa.

"Ukh!-"

Hali terbatuk-batuk, rasa pahit memenuhi indranya. Gempa mengelus punggung Hali berusaha membantu meredakan batuknya. Setelah sedikit tenang, Hali menatap dua orang di dekatnya.

Gempa sudah kembali makan dengan tenang, sedangkan Ice bahkan tak menoleh, seolah tak melihat apapun. Hali diam-diam melihat kembali makanannya, Hali merasa semangkok Ttokpokki itu tertawa jahat padanya dan dia sedikit takut.

Apa yang harus dia lakukan? Kalau di buang sayang. Setelah berpikir beberapa saat Hali meyakinkan diri.

'mubazir temannya Tiqom'

I'm The Antagonis!?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang