Chapter 9

2.7K 303 25
                                    

Budayakan Vote sebelum membaca!

Happy reading guys.

.

.

.

    Ketika Hali terbangun keesokan harinya, hari sudah sore. Hali menggeliat lalu duduk sambil mengocek mata, nyawanya belum terkumpul.

"Sudah bangun?"

"Solar!.."

    Sang pemilik nama berjalan mendekat, mendudukkan dirinya di tepi kasur dan menyibak poni Hali untuk menempelkan keningnya.

"Syukurlah sudah mereda, apa ada yang tidak nyaman?"

"Tidak, aku baik-baik saja."

    Solar mengangguk, Hali tiba-tiba teringat kejadian tadi malam dan wajahnya memerah. Dia sedikit kesal pada Solar, yang mengajaknya keluar duluan-kan dia. Tapi bagaimanapun Hali adalah orang yang akan selalu menepati janji, terutama pada saudara-saudaranya.

"Tentang tadi malam.., apa yang kau inginkan?"

"Oh? Kau ingat, ku pikir kau melupakannya."

'tau begitu aku pura-pura lupa saja tadi'

    Hali dengan cemberut berbicara kembali, ada sedikit ketidakpuasan dalam suaranya.

"Hanya boleh 3 permintaan, tidak lebih."

'ini namanya kau menguntungkan ku kak!.'

   Senyum Solar semakin merekah, dia mengangguk cepat dan memeluk Hali.
Yang di peluk dengan canggung menepuk punggung adiknya, setelah beberapa saat Solar melepaskan pelukan dan berbicara.

"Baiklah, permintaanku yang pertama. Aku ingin kakak menyisihkan waktu khusus untukku setiap harinya barang pun hanya sejam."

    Hali mengangguk, itu mudah. Lagipula dia bisa mengatur jadwalnya agar mendapatkan waktu luang setiap harinya, Solar melanjutkan.

"Kedua, aku ingin kak Hali memberiku ciuman dikedua pipi setiap paginya. Wajib."

"Huh?....oke.."

    Hali dengan ragu-ragu menjawab, sebenarnya itu bukan masalah. Bahkan Ice dan Gempa juga sering mencium pipi Hali, tapi memikirkan dia yang mencium, rasanya agak canggung.

"Yang terakhir, kakak harus membuat grup WhatsApp saudara yang berisi kita bertujuh. Lalu mengirim pesan disana yang berisi "Solar baik, Solar paling tampan sedunia, dan aku paling menyayangi Solar" ke grup itu."

'makan tuh cemburu! Dasar transmigrasi sinting gila miring.'

    Solar menyeringai, ingin bersiap menerima puluhan kebencian dan mata iri dari 5 transmigrasi lainnya. Sepertinya dia lupa bahwa mereka rela saling membunuh jika itu semua tentang Hali, apa lagi tuan Duke Taufan.

     Hali kembali mengangguk, dia juga tidak keberatan akan hal ini. Memangnya masalah apa yang bisa disebabkan hanya karna sebuah pesan?

"Nah kalau begitu aku mau menagih permintaan keduaku"

"Tapi ini sore dan bukan pagi, lagi pula aku belum menggosok gigi maupun cuci muka."

    Solar mempoutkan bibirnya, dia terus merengek. Akhirnya dengan mata terpejam Hali mencium kedua pipi Solar, sementara yang dicium tersenyum senang sampai terlihat bodoh.

PRANG!-

   Suara pecahan yang tajam membuat Solar dan Hali menoleh, di pintu terlihat Gempa yang ternganga dan Ice yang matanya melotot. Betapa terkejutnya Gempa dan Ice saat masuk ke kamar dengan nampan makanan, malah melihat pemandangan bibir suci sang kakak menempel pada kuman? Iyuhh!!

I'm The Antagonis!?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang