Chapter 6

2.8K 317 30
                                    

Budayakan Vote sebelum membaca!

Happy reading guys ~

.

.

.

Hali menatap laman Twitter-nya, rupanya tadi malam para kru drama LOTCF memutuskan untuk memposting gambar para pemeran.

Saat pemotretan, dia mengambil beberapa gambar dengan baju-baju beragam. Salah satunya adalah pakaian hitam yang selalu di pakai karakter oleh Choi Han, Hali juga memakai wig hitam dan softlens hitam.

Wajah tampan dan manis, dengan mata hitam yang polos dibalut dengan senyum lembut. Langsung menjadi sorot utama netizen.

"Sialan! Apa Choi Han akhirnya kembali ke bumi!?"

"(⁠ᗒ⁠ᗩ⁠ᗕ⁠) suamiku yang polos sangat tampan."

"Aaaa!! Siapa nama aktornya?! Aku sekarang menjadi penggemar!"

"2in untuk di lantai atas."

"3in"

Para penggemar semakin bersemangat, mereka memberikan banyak komentar positif kepada Hali dan segera, Twitter Hali mendapatkan 3 JT pengikut tambahan. Namun meskipun demikian, masih ada juga beberapa komentar negatif.

"Wajah yang mirip, tidak menjamin kemampuan acting aktor tersebut."

"Apa kru hanya menilainya karna wajahnya?"

"Ayolah semuanya! Lihat video yang baru saja di posting akun penulis!!"

Beberapa orang penasaran langsung pergi untuk melihat video yang di maksud, siapa sangka mereka mendapatkan melon yang bagus!
Karna beberapa protes K-netz tentang pemilihan aktor Choi Han, para kru juga memposting sedikit video audisi Hali saat itu, tentu saja hal itu langsung meledak ke seluruh jaringan internet.

Para penggemar berkulit hitam diam-diam pergi dengan tenang, merasakan tamparan di wajah. Hali menonton perkembangan internet dengan sepiring nasi goreng di depannya, pagi-pagi sekali Gempa memasak sarapan.

"Jangan bermain ponsel, nanti kau tersedak."

Hali mengangguk atas teguran Gempa dan menurunkan ponselnya, mereka bertiga makan dengan perlahan. Masakan Gempa sungguh enak, rasanya Hali ingin tambah lagi tapi dia harus menjaga berat badannya.

Suara dering ponsel terdengar di meja makan, itu dari ponsel Gempa. Hali melirik nama pada antarmuka ponsel itu, nama orang yang menjadi sumber penderitaannya di kehidupan sebelumnya.

Ruby

Gempa memberi isyarat kepada Ice dengan matanya dan pamit untuk mengangkat telepon. Hali mengalihkan pandanganya dan menatap piring kembali, makanan yang semulanya enak nan harum tiba-tiba terasa hambar.

'...bodohnya aku..'

Sekeras apapun Hali berusaha, dia tidak akan bisa menghentikan perkembangan novel yang akan menguntungkan Ruby, termasuk menghentikan saudara-saudaranya untung menyayangi si protogonis itu.
Mata Hali terasa perih, dia menahannya dalam diam.

"Kau tidak perlu menatap piring seperti itu, tidak ada yang akan mengambil makananmu."

'tidak akan ada yang akan mengambil apa yang harusnya menjadi milikmu.'

Ice berbicara, mengulurkan tubuhnya untuk mencium kening sang kakak. Hali hanya diam-diam kembali makan dengan mata sebab.

'menangis sambil makan itu tidak enak.'

Gempa mengangkat panggilan telepon itu dengan wajah datar, jujur saja dia tidak memiliki rasa apapun untuk Ruby, baik kasih sayang maupun kebencian. Namun, melihat reaksi bayi kesayangannya hanya karna melihat nama orang ini. Dia mulai tidak menyukainya.

I'm The Antagonis!?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang