Chapter 11 (past life Taufan)

2.4K 290 24
                                    

Budayakan Vote sebelum membaca!

Happy reading guys!

.

.

.

.

    "Kau kalah lagi, Tuan Taufan. Ini adalah kemenanganku yang ke 499"

"Ya ya, master pedang kita ini memang hebat!"

Taufan tersenyum konyol dengan penampilan acak-acak, pakaiannya di penuhi debu. Lagi di umur 19 tahun, dia kalah dalam sparing melawan Halilintar.

"Bagaimana jika kita makan bersama?"

"Omong kosong, kita makan bersama setiap hari."

Hali tertawa kecil, sudut matanya terangkan lembut. Taufan hanya nyengir tanpa dosa, menyembunyikan perasaan tak nyaman di hatinya.


    Orang-orang selalu menatap Taufan dengan iri kemana pun dia pergi, dia tampan, tinggi, dan merupakan pewaris keluarga Duke. Semua orang berkata bahwa garis hidupnya begitu mulus dan tanpa cela. Tetapi nyatanya, menjadi pewaris tidaklah begitu indah.

Taufan bukanlah anak yang di inginkan oleh keluarga Duke, baik itu ayah maupun ibunya sendiri. Mereka menikah karna hubungan diplomatik antar keluarga, tidak ada kasih sayang nyata di keluarga ini.


   Saat berumur tiga tahun, Taufan sudah di tuntut untuk belajar bertarung dan segala pembelajaran lainnya untuk penerus. Dia juga tidak di izinkan bermain apa lagi memiliki teman sebayanya, alhasil Taufan kecil adalah orang yang penyendiri. Bukan hanya tak memiliki kasih sayang keluarga, tapi juga tak memiliki satu teman pun.

Setidaknya itu sampai Hali datang, anak yang lebih menyedihkan darinya. Setiap melihat Hali, dia selalu merasa perasaan bersalah tanpa sebab.

'Aku bisa makan dengan baik dan masih memiliki pelayan untuk menghormatiku, kenapa aku tak bersyukur?'

Itulah yang selalu di pikiran Taufan kecil, dia perlahan-lahan mendekati Hali dan berteman dengannya. Semakin lama Taufan semakin yakin, orang tuannya tak memihaknya, orang di sekitarnya memanfaatkannya.....

Hanya Halilintar lah yang dengan tulus menyayanginya, tanpa syarat apapun.
_______________

"HALI!! APA KAU GILA!"

"YA, AKU! KARNA ITU  KAU TIDAK PERLU MENGHALANGI KU LAGI!!!"

Hali berteriak marah pada Taufan, matanya penuh dengan kebencian. Sejak kapan? Kemana hilangnya sepupu Taufan yang baik hati. Taufan menunduk saat mendengar suara pintu terbanting menutup, dia menggertak gigi.

      Taufan tidak pernah menyangka, sepupunya telah merencanakan penghianatan pada kaisar selama bertahun-tahun. Taufan membalikkan apapun yang ada di sekitarnya sebagai pelampiasan, segera ruangan yang semula mewah itu berubah menjadi seperti kapal pecah.


'tidak boleh, dia adalah saudaraku...'

Rasa urgensi memenuhi hati Taufan, matanya mengelap. Mau bagaimana lagi, dia juga sudah lelah. Jauh di dalam hatinya, Taufan memiliki rasa kekecewaan yang besar. Tiba-tiba Taufan tersenyum. Ah... Benar, dia hanya harus mengalahkan Hali,  dengan begitu.... Dia bisa mengambilnya kembali kan?

Mata Taufan bersinar dengan keserakahan, ya... Dia hanya harus mengalahkan Hali.

_________________

    Taufan menatap orang yang  berlutut di depannya, di dalam hatinya dia bertanya-tanya. Kenapa jadi sampai seperti ini? padahal dia hanya ingin mengambil Hali kembali. Hari ini adalah penghakiman untuk para pemberontak, mereka semua akan di hukum mati oleh kaisar. Mirisnya, orang yang dicintai Taufan dengan segenap hatinya, yang di tunggunya setiap saat, yang menjadi sahabat di masa kecilnya... Adalah kepala pemberontakan itu.

I'm The Antagonis!?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang