|10| Primavera

610 182 33
                                    

※※※༺༒♡༒༻※※※

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

※※※༺༒♡༒༻※※※

"Kenapa kamu tadi ngelakuin itu?" Tuntut Chika. Genggaman nya menarik kedua tangan Ara, dengan Cemas nya mengamati keadaan ke sepuluh jari-jari tangan Ara.

Siapa yang tidak tercengang mendapati seseorang seperti dengan sengaja menjepit Tangan nya sendiri menggunakan Tutup Piano.

Kepala Ara tertunduk, bola matanya bependar gelisah. Melihat respon lemah itu, Chika menghela lembut seraya tersenyum tipis.

Chika menyentuh dagu Ara, agar kepala gadis Bermata Bulat itu tegak kembali.

"Mau cerita?" tanya Chika sekali lagi, lebih hangat.

Tampak Ara meneguk saliva nya, bibir nya pula mengerut tanda kegamangan.

"Mister Gracio nyuruh aku tampil di kegiatan Amal suatu yayasan. Makanya aku neken Tangan aku di tutup piano, supaya jari-jari aku nanti nya bengkak. dengan begitu Mister Gracio membatalkan kehadiran aku kesana"

Beruntung tadi Chika lebih dulu menggagalkan Niat buruk itu, Penutup piano belum benar-benar menyentuh kulit jemari Ara.

Permukaan jari hangat Chika mengelus Punggung tangan Ara yang terasa dingin, "Main Piano bukan Kebiasaan Asing kan buat kamu? kenapa kamu gak mau tampil disana?"

"Acara itu pasti dihadiri oleh banyak banget orang. Ak-aku gak siap—aku takut memainkan Piano di depan sekumpulan orang asing. ditambah, Mister Gracio nyuruh aku biar tampil sebaik mungkin. Dia selalu aja naroh harapan ke orang buta kayak aku" Selesai Berucap, Ara menggigit bibir bawah nya yang terus bergetar diluar kendali.

"Dia nyuruh kamu membawakan tiap permainan nada di atas piano sebaik mungkin, bukan harus sempurna. yang itu berarti semampunya kamu. dia gak nuntut kamu harus lebih baik dari siapapun" Balas Chika. berusaha Mengartikan bagian sisi baik Sikap Gracio yang selalu terlihat memberatkan.

Ara menggeleng Samar, Hati dan pikiran nya terus-terusan direnangi rasa tidak tenang, "Aku juga udah lama gak tampil lagi di depan orang banyak. aku takut memulai itu lagi"

Tidak tahan melihat bagaimana Ara masih diserang oleh kegelisahan dan perasaan takut yang Chika sendiri yakin itu semua hanya pikiran buruk Ara yang masih dilanda keterkejutan dengan kabar undangan mendadak itu.

Hadir Chika disini bukan tanpa alasan. dia harus mengusir kekalutan yang sedang berusaha berteman dengan Ara.

"Kamu bisa ngelewatin ini! Seperti biasanya, kamu akan berhasil! percaya sama aku!" Ungkap Chika menyungut Api semangat.

"Aku selalu datang untuk kamu. dan Aku gak akan melepaskan tangan kamu!" Chika Mengangkat lengan nya dan lengan Ara yang menunjukan keadaan jemari mereka bertaut begitu Erat.

꧁༺-🎹✾🎹-༻꧂

Gerombolan Anak-anak berusia 4-11 tahun yang mengenakan seragam Karate turun dari panggung setelah menyelesaikan penampilan mereka untuk memeriahkan kegiatan amal yang dilaksanakan oleh salah satu yayasan Panti Asuhan.

Piano; You, and Gone |✓|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang