|05| Takut

732 207 50
                                    

»»---->✧༺༒♡༒༻✧<----««

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

»»---->✧༺༒♡༒༻✧<----««

Tidak ada alasan untuk mereka saling menjauh apalagi tiba-tiba memutus hubungan pertemanan dan tidak bertemu lagi. Maka dari itu, tanpa peduli dengan Gracio,

Chika begitu saja menemui Ara. Mengajak Ara untuk duduk di area belakang tempat Les mereka.

Hamparan Rumput hijau, pagar alami dari kumpulan dedaunan dan bunga kecil yang dihinggapi banyak kupu-kupu, serta Beberapa Pot tomat berwarna warni tersusun rapi menjadi pemandangan kedua orang itu. Meski hanya Chika yang bisa menikmati suasana itu dengan mata telanjang.

"Aku ada salah ya?"

Chika yang mendengar pertanyaan itu di buat bingung, "Salah kenapa? Kamu gak pernah bermasalah sama aku"

"Akhir-akhir ini kamu jarang ngajak aku ngobrol, atau nemuin aku" Wajah Ara sendu.

Mister Gracio yang gila itu berulah, Ra. Rutuk Chika.

Chika merapikan Anak rambutnya yang jatuh menghalangi wajahnya, lalu ia merangkul bahu Ara,

"Ini aku nemuin kamu kan..."

Ara menahan senyuman nya, entah kenapa rangkulan Chika ketika mereka duduk berdua membuat Dada Ara berdegup Manis.

"Kamu jangan mengabaikan aku lagi ya, Chika?"

Chika menggapai Tangan Ara, melingkarkan kelingking nya di jari manis Ara begitu Erat,

"Gak akan. Aku janji, Ara" Senyuman khas Chika terbit, tampak begitu segar.

Ara ketakutan dalam menghadapi beberapa hari itu, Ara takut apabila Chika tidak ingin berteman lagi dengan nya. Ara takut Chika pergi meninggalkan nya. Ara takut mereka akan menjadi asing. Ara tidak mau apabila sesuatu buruk yang akan menjadi akhir dari pertemuan nya dengan Chika.

"Kita lanjut nonton yuk, kemarin batas nya sampe mana ya kita tonton..." Chika mengotak-atik tablet miliknya.

"Nah ini dia" Dari situ, Mereka berdua menikmati tontonan Film yang kini berputar di layar. Bersama ocehan Chika sepanjang Durasi karena harus menjelaskan nya pada Ara. Chika ingin Ara juga bisa menikmati apa itu yang disebut menonton film.

Sejenak Gracio menghentikan langkah ketika menemukan Shani yang berdiri didepan Ruangan Sisca.

Mengabaikan itu, Gracio lanjut berjalan. Sampai ia tiba di tempat yang sama seperti Shani.

Gracio meniup segelas Kopi yang ia pegang, lalu mengesap Pelan kopi itu, berharap rasa Pahit berserta hangat dari kopi bisa menghilangkan kegugupan nya.

"Chika anak nya baik kok. Dia gak senakal itu. Ya paling fatal mungkin pas dia melempari papanya pake gelas waktu demam, Dia kira papanya beruang liar. ya namanya lagi demam ya, yang di liat kadang berubah dari yang sebenarnya"

Piano; You, and Gone |✓|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang