Kakak Ipar

793 103 10
                                    

Matahari bersinar lebih cerah pagi ini. Cahaya Jingshi pun sudah terlihat lagi. Setelah mengalami kesunyian satu bulan terakhir, hari ini penghuni Jingshi cukup terkejut melihat seorang pemuda cantik membuat keributan di dapur.

Xiao Zhan terbangun lebih awal tadi pagi. Tidurnya semalam sangat nyenyak, pagi ini pun wajahnya terlihat lebih ceria. Ternyata seorang Wang Yibo memiliki efek yang cukup baik untuk penghuni Jingshi satu itu.

"Ehem."

Xiao Zhan menoleh. Di sana terlihat semua penghuni Jingshi, kecuali Yibo, sedang menatapnya. Ia berjalan mendekat setelah mematikan kompor.

"Pagi," sapanya dengan senyuman hangat.

Tidak langsung menjawab, mereka malah saling berpandangan.

"Fanxing, kakakmu sehat kan?" bisik Ji Li yang langsung mendapat geplakan dari Yubin.

"Pagi, Zhan. Lebih cerah pagi ini," balas Yubin dengan menatap sahabatnya.

"Gege agak beda pagi ini, ada yang terjadi semalam?" goda Fanxing.

Wajah Xiao Zhan merona mendengar godaan adiknya. Haoxuan dan Ji Li yang tidak tahu apa-apa jadi bingung. Mereka benar-benar tidak mengerti suasana yang terjadi pagi ini.

"Emm, Kalian semua, aku minta maaf ya. Satu bulan kemarin aku memang kekanakan. Maaf jadi menyusahkan kalian!" Xiao Zhan membungkukkan badannya.

Kali ini yang bingung bukan hanya Haoxuan dan Ji Li, Yubin dan Fanxing pun ikut bingung. Mereka sama-sama menatap pemuda cantik itu tanpa mengeluarkan suara.

Xiao Zhan tersenyum melihat teman-temannya. Ia memaklumi jika mereka terkejut atau heran dengan sikapnya kali ini.

"Apa kalian tak mau memaafkanku?"

Keempat penghuni Jingshi tersadar, dan mereka langsung mendekati Xiao Zhan.

"Ge, kenapa tiba-tiba seperti ini?"

"Semalam beneran ada yang terjadi?"

"Sebenarnya ada apa, Zhan Ge?"

"Zhan Ge, gak kerasukan gegara kalamaan di kamar kan?"

Xiao Zhan tertawa. Ia tak menyangka teman-temannya selucu ini. Kini ia menyadari kebodohannya. Di sekitarnya memang ada yang tulus menerimanya, seperti mereka. Benar kata pemuda yang baru semalam resmi menjadi kekasihnya

"Aku tak apa. Semalam juga tak ada yang terjadi. Dan aku juga tak kerasukan. Aku hanya ingin minta maaf sama kalian."

Fanxing memeluk kakaknya. Ia senang dengan perubahan kakaknya sekarang. Yubin pun ikut mendekat dan merangkul pundak sahabatnya.

"Kami memaafkanmu, Ge, meski tak mengerti," ujar Ji Li.

Haoxuan mengangguk. "Apapun itu, kita tetap satu keluarga kan. Jadi saling memaafkan juga baik."

"Aku senang Gege seperti sekarang!" seru Fanxing dalam pelukan kakaknya.

"Apapun yang terjadi semalam, aku akan berterima kasih padanya nanti. Perubahanmu cukup mengejutkan, tapi sangat baik." Yubin menaik turunkan alisnya menggoda Xiao Zhan.

"Duduklah! Aku sudah membuat sarapan untuk kalian."

Xiao Zhan melepas pelukan adiknya. Ia kembali ke dapur untuk mengambil masakannya. Menatanya di meja makan dibantu Yubin.

"Semalam ada apa?" tanya Ji Li yang cukup penasaran karena Yubin maupun Fanxing sejak tadi menyebut kejadian semalam.

Haoxuan pun cukup penasaran. Semalam mereka tidur lebih awal, jadi mungkin hanya mereka berdua yang tak mengerti.

He Is ... (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang