Desa lagi

717 85 4
                                    

Pagi yang cukup cerah di Yunmeng. Putra sulung Wang sudah berdiri di depan kediaman keluarga Zheng atau rumah orang tua Xiao Zhan. Semalaman ia tak dapat tidur nyenyak memikirkan kekasihnya. Hari ini ia akan meminta maaf dan berusaha mengembalikan mood kelinci cantiknya.

"Pagi, Ma," sapa Yibo saat mama mertuanya baru membuka pintu untuknya.

"Yibo? Pagi juga," sapa balik mama Zhan dengan ekspresi kaget yang sangat terlihat.

Yibo tentu saja mengernyit heran dengan ekspresi mertuanya. Ia jadi berpikir apa sesuatu terjadi pada kekasihnya. Mengingat kejadian semalam yang pasti membuat kekasihnya kembali down.

"Ma, Yibo mau ijin jemput Zhanzhan," ujarnya mengabaikan pikiran tentang ekspresi mertuanya.

Ekspresi sang mertua semakin rumit. "Yibo, kau tak bertengkar dengan Zhanzhan kan?"

Yibo menggeleng. "Ada apa, Ma?"

Mama Zhan mengembuskan napas panjang. "Yibo, Zhanzhan sudah berangkat semalam."

"Berangkat?" Yibo terkejut tentu saja. Apa maksud mertuanya?

"Semalam setelah kamu sama adikmu pulang, Zhan langsung masuk kamar dan mengemasi barangnya. Tak lama setelah itu dia kembali turun dan berpamitan. Dia bilang dia ingin pulang untuk waktu yang belum bisa dia tentukan."

"Pulang?" Yibo berpikir apa maksud dari kata itu. Ia diam untuk beberapa saat hingga memorinya mengulang kejadian semalam dan satu kalimat yang terucap dari kekasihnya.

Aku ingin pulang, Bo!

Pulang? Kalau bukan ke rumah ini lalu apa maksud pulang yang dikatakan Xiao Zhan? Yibo terus diam dan berpikir segala kemungkinan yang mendekati arti kata itu.

"Pulang? Desa?" gumam Yibo.

Ia menatap mama mertuanya. "Ma, Zhan kembali ke desa?"

"Mama juga tak tahu, Bo. Dia hanya bilang ingin pulang. Mama dan papa tak berani bertanya saat melihat wajah sedih Zhan."

"Mama tenang. Jangan khawatir. Yibo akan mencarinya dan segera mengabari mama. Yibo pamit!"

Yibo langsung berbalik menuju mobilnya. Ia langsung masuk dan mengendarai mobilnya meninggalkan kediaman keluarga Zheng.

Dalam perjalanan ia terus memikirkan kekasihnya. Hatinya yakin jika pulang yang dimaksud kekasihnya adalah pulang ke desa. Ia menepikan mobilnya saat sampai di area taman kota.

"Aku harus memastikannya."

Yibo mengambil ponselnya dan menghubungi salah satu anggota Jingshi. Menunggu beberapa saat, akhirnya terdengar suara dari seberang sana.

"Yibo, ada apa?"

"Fanxing, Zhan Ge?"

"Oh, Zhan Ge di sini. Baru sampai semalam. Aku juga baru tahu tadi pagi. Kata Bin Ge sampainya semalam saat tengah malam."

Ada rasa lega, tapi juga sedih saat mendengar penjelasan Fanxing.

"Bin Ge ada di sana?"

Fanxing di sana yang memang sedang duduk bersama yang lain, kecuali Xiao Zhan, langsung memberikan ponselnya ke Yubin.

"Bo, aku tak akan tanya ada apa meski aku tahu kalian sedang ada masalah," ujar Yubin langsung.

"Kami tak ada masalah, Ge. Aku akan jelaskan, kalian boleh menyalahkanku atau apapun setelah selesai mendengar ceritaku."

"Baiklah, kami akan mendengarmu bersama. Kau tak keberatan kan?"

"Tak apa."

Yibo menarik napas dalam dan mengembuskannya perlahan. Ia siap bercerita. Menjelaskan keadaan yang pasti tak akan mereka dengar dari seorang Xiao Zhan.

He Is ... (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang