Cinta & Alasan

953 88 9
                                    

Sore itu berakhir dengan kedatangan para pengawal keluarga Wen ke Jingshi. Mereka datang untuk membawa tuan muda mereka pulang.

Para warga pun sudah bubar setelah bergantian menyapa si menantu desa. Siapa lagi kalo bukan Wang Yibo.

Kini tinggal para anak muda yang masih mengobrol tenang di gazebo dan halaman Jingshi. Mereka senang karena masalah sudah selesai.

"Setelah ini apa? Acara pernikahan?" celetuk Ji Li.

"Tanya aja sama peran utama," sahut Fanxing.

"Salah. Yang bener tanya sama authornya!" seru Yubin yang berakhir tawa bersama.

"Jangan tanya dia!" ucap Yibo.

"Kenapa?" tanya semuanya serempak.

"Lagi pusing mikirin ending gegara kebobolan ide baru dia."

Semua orang kembali tertawa. Obrolan random usai makan malam memang lumayan menyegarkan. Menghilangkan suasana tegang berganti suasana seru.

Keesokan harinya, Zhan mengajak Yibo berkeliling desa. Mengunjungi semua tempat sekalian menyapa setiap warga yang mengenal mereka.

Kabarnya, pasangan viral desa itu hanya akan tinggal di desa seminggu ke depan. Mereka akan kembali ke Yunmeng untuk melangsungkan pernikahan.

Iya benar, mereka akan menikah. Para orang tua di Yunmeng sudah menyiapkan semuanya. Bahkan undangan pun sudah tersebar.

Yang menghebohkan warga desa lagi, untuk mereka yang ingin hadir di pernikahan pasangan Yizhan, keluarga Wang akan membiayai semuanya. Mulai dari ongkos pesawat, tempat tinggal selama di Yunmeng, juga makanan atau jika ingin membawa oleh-oleh untuk dibawa ke desa juga akan dibayarkan.

Orang kaya mah bebas ye...

Saat ini mereka ada di sebuah pondok di kebun teh milik Yuchen. Mereka menikmati embusan angin yang segar.

"Yibo," panggil Xiao Zhan pelan.

"Mn." Yibo hanya berdehem karena posisi mereka memang sangat dekat.

"Setelah menikah apa aku boleh tinggal di desa lagi?" Xiao Zhan menatap kekasihnya dengan mata bulat yang menggemaskan.

"Boleh, tapi tak boleh terlalu lama." Tangan besar Yibo sudah bertengger di kepala si cantik. Mengusap lembut dengan tatapan penuh cinta.

Xiao Zhan melingkarkan tangannya di pinggang si tampan. Menyandarkan kepalanya di dada bidang sang kekasih sembari menghirup aroma maskulin yang membuatnya nyaman.

"Aku lebih terbiasa dengan suasana desa ini dari pada di kota. Rasanya agak canggung saat di sana."

Yibo mengusap punggung ramping kekasihnya dengan gerakan searah yang lembut. "Semua akan jadi terbiasa pada akhirnya, Bunny."

"Bagaimana jika butuh waktu cukup lama?"

"Aku akan tetap menemanimu. Bukankah dari awal aku sudah bilang, selama napasku masih menempel di raga aku akan tetap menunggumu!"

Xiao Zhan menjauhkan tubuhnya dari Yibo. Menatap mata emas Yibo yang selalu menatapnya dengan penuh cinta.

"Aku boleh tanya sesatu?"

"Katakan!"

"Kenapa kau menyukaiku?"

Hening. Keduanya sama-sama diam. Zhan menunggu jawaban, dan Yibo menyiapkan jawaban.

"Apa harus memiliki alasan?"

Xiao Zhan berdiri. Berjalan dua langkah ke depan dan menatap hamparan hijau tumbuhan teh yang menyegarkan.

He Is ... (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang