Kenalan

1K 110 5
                                    

Xiao Zhan sedang berkutat dengan beberapa bahan masakan di dapur Jingshi. Ia akan membuat makan malam untuk semua penghuni Jingshi yang mungkin sebentar lagi akan kembali. Kegiatan ini sudah biasa ia lakukan jika dirinya lebih dulu sampai di penginapan. Penghuni lainnya pun melakukan hal yang sama.

Hari ini kebetulan Xiao Zhan tidak pergi karena Xuan Lu selaku pemilik Jingshi meminta bantuan untuk menyambut penghuni baru. Xiao Zhan yang selalu baik hati pun meng-iyakan saja. Toh pekerjaannya sudah bisa diatasi yang lain.

"Kau masak banyak, Zhan!"

Seorang pemuda baru saja datang dan langsung duduk di meja makan yang memang berada di area dapur. Wajahnya tampak segar, mungkin baru selesai mandi.

"Ada penghuni baru. Bagaimanapun kita harus menyambutnya kan?" Xiao Zhan membalas tanpa mengalihkan pandangannya. Ia sedang mengiris sayuran, bisa salah iris dong kalo sampai meleng.

"Sudah datang ya?"

Xiao Zhan mengangguk. "Kau tumben bangun sore?"

"Entah, tiba-tiba kebangun tak bisa tidur lagi."

Yang sedari tadi berbicara dengan Xiao Zhan adalah Yubin. Dia salah satu penghuni Jingshi juga. Tinggalnya di kamar nomor satu, tetanggaan sama Xiao Zhan.

Sebenarnya dari tadi dia di kamar, hanya sedang tidur saja jadi tidak bertemu dengan Yibo. Pekerjaannya sebagai penyanyi bar memang membunuh waktu tidur malamnya. Pantas saja wajahnya sudah mirip sama vampir.

"Minumlah!" Xiao Zhan meletakkan secangkir kopi di hadapan Yubin.

"Terima Kasih." Yubin mengambil cangkir kopi itu dan meminumnya.

"Aku tak tau kesukaan penghuni baru, jadi bingung mau masak apa," ujar Xiao Zhan yang kini duduk di depan Yubin.

"Kenapa harus tanya kesukaannya?" Yubin menatap sahabatnya heran.

"Dia anak kota. Penampilannya seperti orang kaya. Nanti kalo aku masak seperti biasa ternyata dia ada alergi kan kasihan."

Yubin mengangguk-anggukan kepalanya. "Samperin terus tanya mau makan apa!"

"Dia mungkin masih tidur. Tadi aku menyuruhnya istirahat."

"Masak seperti bi...."

Ucapan Yubin terhenti saat suara lain menginterupsi keduanya. Mereka menoleh ke sumber suara dan melihat seorang wanita paruh baya yang berpenampilan khas orang desa berjalan menghampiri mereka.

"Zhan, Yubin, sore," sapanya.

"Sore, Bi," balas Xiao Zhan dengan senyuman.

"Tidak biasanya bibi Hua datang dengan membawa mangkuk seperti itu. Apa isinya, Bi?" tanya Yubin yang menatap benda di tangan bibi Hua.

"Kata Xuan Lu, hari ini kalian kedatangan penghuni baru. Jadi bibi bawakan daging sapi untuk makan malam kalian." Bibi Hua membuka tutup mangkuk yang dibawanya. Aroma masakan langsung menguar mengundang rasa lapar.

"Bilang aja bibi mau caper sama penghuni baru!" cibir Yubin.

"He, bibi bukan anak muda lagi. Kenapa harus caper?"

"Dari dulu ada penghuni baru, tapi baru hari ini bibi antar makanan ke sini untuk makan malam."

"Sudahlah, Yubin! Kenapa kau suka sekali menggoda bibi Hua?" lerai Xiao Zhan.

Perdebatan itu usai. Bibi Hua meletakkan mangkuk berisi daging sapi di atas meja makan.

"Di mana penghuni barunya?" tanya bibi Hua dengan mata yang menelisik setiap sudut Jingshi.

He Is ... (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang