Ungkapan?

798 94 15
                                    

Fanxing
Itu bukan pacarnya, Sayang. Itu penghuni baru Jingshi

Yubin
Kau jangan bikin gosip baru, Cheng-cheng!

Haoxuan
Anggap saja ucapan Cheng-cheng  doa untuk Zhan Ge.

Ji Li
Aku mendukungnya!

Gao Cheng
Iya, maaf. Aku baru tahu. Ini baru aja kenalan. Sekarang malah dapat traktiran di resto Linhua🤭
Kalian ada yang mau ikut?

Xiao Zhan dan Wang Yibo hanya geleng-geleng kepala melihat isi chat pemuda di depannya dengan semua anggota Jingshi. Mereka hanya membaca chat di grup tanpa minat ikut membalas.

Saat ini mereka berada di restoran yang sudah mereka rencanakan tadi. Suasana di sana cukup ramai. Mungkin karena itu Xiao Zhan menyuruh Cheng-cheng reservasi lebih dulu tadi.

"Suasananya ramai ya," celetuk Yibo melihat sekitarnya.

"Restoran ini termasuk yang paling tua di desa ini. Dulu saat masih belum ada tempat makan, bibi Jia dan suaminya berpikir untuk membuka tempat makan sederhana dengan harga yang juga terjangkau warga desa saja," cerita Xiao Zhan yang langsung mendapat perhatian penuh dari pemuda lebih muda yang duduk di sampingnya.

"Seberapa tua?" tanya Yibo menanggapi.

"Pastinya aku kurang paham. Menurut cerita bibi Jia beberapa tahun silam." Xiao Zhan menghadap Yibo. "Dulu di desa ini belum pernah dikunjungi turis. Jadi rumah makan ini juga kecil. Lalu, dua tahun kemarin turis mulai ramai datang ke sini."

"Lalu, ada orang baik yang memberi modal hingga kedai makan kecil itu sekarang bisa jadi sebesar dan seramai ini," lanjut seorang wanita yang tiba-tiba datang dan ikut duduk di samping Cheng-cheng.

Xiao Zhan dan Yibo langsung mengalihkan pandangan pada wanita di depan mereka. Xiao Zhan tersenyum ke arah wanita itu.

"Bo, dia bibi Jia. Pemilik resto ini."

Yibo mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan bibi Jia. Tentu saja langsung mendapat balasan. Siapa yang mau nolak pemuda setampan dia, iya kan?

"Saya Wang Yibo, Bi. Penghuni baru Jingshi."

"Wah, ternyata kamu ya yang sudah menghebohkan desa bahkan saat tubuhmu belum sampai desa."

Wang Yibo menatap Xiao Zhan seolah meminta penjelasan. Xiao Zhan tersenyum.

"Lu Jie yang mengumumkan kedatanganmu sesaat setelah kau melakukan pemesanan kamar," jelas Xiao Zhan.

Wang Yibo hanya mengangguk saja. Ia tidak terlalu peduli dengan itu. Pada dasarnya kan dia memang bukan orang yang memiliki kepedulian dengan sekitar. Apalagi di tempat asing gini.

"Kalian mau memesan apa?" tanya Bibi Jia dengan senyum mengembang.

"Bikinin menu special aja, Bi," ujar Xiao Zhan.

"Bi, jangan lupa sup akar Teratai!" seru Cheng-cheng.

Bibi Jia mengacungkan dua jempolnya. Ia kembali ke dalam untuk mengambilkan pesanan tiga pemuda itu.

"Setelah ini mau ke mana, Ge?" tanya Yibo sambil menatap Xiao Zhan.

Xiao Zhan berpikir sejenak. "Tadi Xuan bilang minta bantuan untuk menyambut investor. Mungkin mau ke kantor desa dulu baru kembali ke gudang pengiriman."

He Is ... (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang