Speed Love (3)

234 43 15
                                    

Jungkook masuk ke dalam apartemennya, dia lelah sekali karena setelah pulang dari rumah Seokjin dia harus kembali ke tempatnya bekerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungkook masuk ke dalam apartemennya, dia lelah sekali karena setelah pulang dari rumah Seokjin dia harus kembali ke tempatnya bekerja. Hampir subuh dia baru pulang.

Hanya menganti pakaiannya, Jungkook langsung menjatuhkan tubuh dan tertidur di atas ranjangnya.

Esoknya, Jungkook bisa merasakan cahaya matahari menembus kamarnya. Sial Jungkook kesiangan!

Dia membuka ponsel dan untungnya masih pukul 10 pagi. Buru-buru Jungkook menyingkirkan selimut dan keluar kamarnya.

Tercium masakan dari arah dapur dan Jungkook sudah tahu siapa orang yang tengah memasak di apartemennya.

Tujuan Jungkook saat ini adalah kulkas, tenggorokannya kering dan dia butuh minum.

"Selamat pagi tukang tidur," seorang perempuan menyapa Jungkook dengan senyuman lebarnya.

Apron sudah terlihat cantik melingkar di pinggangnya. Satu tangannya melambai menunjukan spatula yang dipegangnya.

"Ngga usah repot masak, gue aja bakal pergi bentar lagi," ucap Jungkook dingin.

"Cuma angetin makanan kok, nanti kalo lu ngga mau makan ya gue yang makan," jawab perempuan itu santai.

"Terserah," Jungkook meneguk minumannya dan kembali ke kamar untuk mandi.


.

.

.



"Gue kalo ketemu sama Jeon J, kayaknya gue bakalan minta tanda tangan di baju ini deh," Salah satu teman perempuan Seokjin menunjukan punggungnya di depan teman-temannya diikuti antusias teman satu geng Seokjin yang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue kalo ketemu sama Jeon J, kayaknya gue bakalan minta tanda tangan di baju ini deh," Salah satu teman perempuan Seokjin menunjukan punggungnya di depan teman-temannya diikuti antusias teman satu geng Seokjin yang lain.

"Foto bareng ngga sih?" yang lain menambahkan, dan kemudian semua cekikikan membayangkan jika mereka bisa bertemu idola mereka itu.

Kecuali Seokjin, dia mengerling teman-temannya yang halu ini jengah. Mereka sekarang berjalan menuju ke luar gerbang sekolah untuk menjemput bus mereka.

Di tengah obrolan mereka yang ngalor ngidul, sebuah mobil berhenti dekat halte tempat Seokjin dan teman-temannya berada.

Perhatian teralihkan pada sosok di balik mobil sport mewah itu. Teriakan tertahan terdengar selanjutnya saat si empunya menurunkan kaca mobil hitam miliknya, menunjukan wajah tampan dan rupawannya.

PURE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang