Speed Love (4)

266 44 21
                                    

Seokjin menekan bel pintu apartemen di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seokjin menekan bel pintu apartemen di depannya. Tak lama kemudian, daun pintu terbuka dan sosok yang muncul selanjutnya adalah perempuan cantik. Lee Hyorin, perempuan yang Seokjin lihat pertama kali saat di restoran dulu.

"Selamat siang kak," Seokjin tetap memberi salam sopan.

"Ah bocah ini lagi," Hyorin memutar matanya jengah.

Seokjin tahu, Hyorin tidak akan bersikap menyenangkan padanya. Jadi ketimbang dia membuang waktu, Seokjin memilih menerobos saja masuk ke dalam.

Kebetulan ada ruang di antara Hyorin dan pintu, Seokjin malas berbasa basi jadi dia melewati Hyorin begitu saja. Membuat perempuan itu kaget dan meneriakinya.

Seokjin ini mana peduli.

Di dalam.

Seokjin pernah sekali datang ke apartemen Jungkook ini, saar mereka akan pergi ke bioskop waktu itu. Jungkook meninggalkan ponselnya dan harus memutar balik dari rumahnya ke apartemen ini. Jadi Seokjin sudah familiar dengan rumah Jeon J ini.

Seokjin langsung masuk ke kamar Jungkook yang si empunya ternyata sedang sakit beberapa hari ini.

Seokjin baru selesai ujian semester, karena itu dia baru sempat menjenguknya.

Jungkook mengerling pintu saat pintu kamarnya terbuka, mulutnya akan mengomel kesal karena kehadiran Hyorin yang tidak diharapkannya. Jungkook sudah bilang untuk tidak menganggunya, namun sepertinya tidak ada ucapan Jungkook yang di dengarnya.

Setelah melihat siapa yang datang, Jungkook langsung melebarkan matanya.

"Jinnie," panggilnya, lega.

Ternyata itu bukan nenek sihir Hyorin.

"Hai kak," Seokjin meletakan tasnya dan mendekat ke ranjang Jungkook,

Keadaannya Jungkook tampak berantakan. Ini karena Jungkook kelelahan setelah mengikuti perlombaan di Jepang minggu lalu. Jungkook tumbang dan rehat di rumahnya selama tiga hari ini.

"Maaf ya, sampai repot-repot ke sini," ucap Jungkook bersyukur.

Dia merindukan Seokjin. Mereka hanya bisa bertukar pesan dan telfon saja saat mereka sengang selama mereka sibuk dengan urusan masing-masing.

"Gimana keadaan kakak?" tanya Seokjin,

Biasanya, Jungkook selalu terlihat rapih dan gagah. Melihat Jungkook dengan penampilan seperti ini membuatnya terlihat lebih manusiawi.

"Haaa..., ini udah hari ke tiga. Dan gue merasa kepayahan," ucap Jungkook.

Seokjin mengulurkan tangannya untuk mengecek suhu tubuh Jungkook. Itu yang biasa orang-orang lakukan saat mengecek keadaan seseorang.

Jungkook bisa merasakan suhu tangan Seokjin yang lebih dingin dari tubuhnya. Nyaman sekali rasanya mendapatkan sentuhannya. Apalagi ada aroma strawberry yang menguar dari tangan halus Seokjin. Sepertinya itu wangi hand cream miliknya.

PURE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang