Perkara Jodoh (5)

279 46 17
                                    

"Sayang, kapan kamu ajak aku ke rumah? Katanya mau di kenalin mamih papih kamu," Taehyung bertanya seraya mengelus lembut kepala Seokjin yang berbaring di pangkuannya.

Seokjin tengah sibuk main game di ponselnya.

"Te, kan kita udah bahas ini," gumam Seokjin sudah jengah setiap percakapan semacam ini mereka bahas.

"Jadi belum bisa ya?" Taehyung merajuk,

Seokjin meliriknya dan mendesah.

"Aku belum siap untuk satu hal itu, minta yang lain aja ya?" kata Seokjin meyakinkan.

"Kamu malu ya ngenalin aku?" Taehyung bertanya.

Seokjin mengernyit, "Kenapa mikirnya gitu sih?"

"Enggak," akhirnya Taehyung mengalihkan topik pembicaraan mereka. Jika terus dilanjutkan, Taehyung yakin mereka akan berdebat soal ini. Bisa-bisa waktu berharga mereka habiskan untuk bertengkar.

Taehyung menyingkirkan ponsel di depan wajah Seokjin, memandangi wajah kekasihnya dengan sayang. Sementara Seokjin masih terus menatapnya.

"Lama-lama aku khawatir," bisik Taehyung,

"Te kamu kenapa sih?" Seokjin nampak bingung,

"Khawatir kamu bakalan ngga sama aku," kata Taehyung jujur.

"Aku di sini kan? Kita udah pacaran lebih dari delapan bulan loh," gerutu Seokjin.

"Delapan bulan bukan waktu yang lama, aku maunya lebih dari itu," Ujar Taehyung.

"Ya udah ayuk," jawab Seokjin dengan percaya diri membuat Taehyung bergelak.

"Tapi kamunya, nyebelin," Taehyung mencubit pipi Seokjin dengan gemas, spot favoritnya sepanjang masa.

"Te, udah selesai packing?" Seokjin melirik koper di depan kamar Taehyung,

Sekarang mereka berada di apartemen Taehyung dan Jimin dan menikmati waktu kebersamaan mereka di ruang tamu. Keduanya duduk di sofa.

"Udah kok," jawab Taehyung berat hati.

Taehyung mendapat kesempatan untuk melakukan projek besar di luar negri. Mereka akan pergi ke Bali dan melakukan pemotretan iklan di sana. Seokjin mendukung segala yang Taehyung kerjakan saat ini, dan Taehyung sudah cukup bekerja keras untuk menjadikannya lebih sukses.

"Gimana ya, aku kok berat ninggalin kamu," kata Taehyung mengusak rambut Seokjin.

"Kenapa harus ngerasa gitu sih? Aku juga bakal nungguin kamu," kata Seokjin protes.

"Kamu ditinggal sebentar nanti ada yang ngerebut kamu, kan aku takut," cemas Taehyung.

Lagi, Taehyung selalu merasa seperti itu. Seokjin memahami bagaimana sikap insecure Taehyung ini. Bagaimanapun Seokjin sudah meyakinkannya, dia cuma hanya untuk Taehyung. Tapi Taehyung sulit sekali mempercayai itu.

"Kok gitu sih, aku ngga suka kamu mikir gitu deh Te," Seokjin bangun, menyilangkan kakinya di atas sofa dan cemberut.

"Kamu kemarin jalan sama mantan kamu aja aku udah kepanasan," Taehyung mengingat.

Seokjin sudah menjelaskan kronologi mereka bertemu namun Taehyung masih saja suka mengungkitnya.

"Aku ngga jalan sama kak Namjoon ya, kita ketemu pas lagi nonton basket, siapa sih yang fitnah aku kek gitu," Seokjin benar-benar kesal setiap topik ini di bahas.

"Foto kalian keliatan akrab," Taehyung melengkungkan bibirnya ke bawah.

"Kan kan," Seokjin merengkuh Taehyung dan memeluknya erat,

PURE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang