Teman hidup

317 33 17
                                    

Seokjin lupa bagaimana rasanya jatuh cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seokjin lupa bagaimana rasanya jatuh cinta. Dia sudah lama sekali tidak menjalin hubungan dengan laki-laki. Sekitar tujuh tahun mungkin. Usianya sekarang 29 tahun, sudah cukup sekali untuk menikah. Seokjin harus memendam impiannya menikah di usia 25 tahun sebab kegagalan di hubungannya yang sebelumnya. Tapi Seokjin belum menikah bukan karena dia belum bisa melupakan mantan-mantannya.

Setelah memutuskan fokus untuk karirnya sebagai penyiar radio, Seokjin baru tersadar kalau usianya akhir tahun ini sudah genap 30 tahun. Bersyukur orang tuanya tidak menuntutnya mengenai pernikahan, hanya saja Seokjin mulai gelisah.

"Nikah sama aku aja,"

Ucapan asal itu keluar dari mulut sahabatnya sendiri, Min Yoongi.

Itu yang awalnya Seokjin pikir. Dia tidak menyangka kalau sahabatnya sendiri yang dikenalnya bertahun-tahun justru tiba-tiba melamarnya. Menawarkan untuk menikah dengannya.

Awal pertemuan dengan Yoongi hari ini, Seokjin merasa sangat jenuh karena selalu pulang pergi hanya ke kantor dan rumah. Dia ingin pergi keluar untuk sekedar minum-minum. Yoongi menyanggupinya dan dia membawa Seokjin untuk makan malam bersama. Diisi dengan perbincangan biasa mengenai kantor dan pekerjaan mereka masing-masing.

Yoongi memiliki studio foto dan juga bekerja sebagai videographer lepas. Setelah keduanya lulus kuliah, tidak ada satupun pekerjaan yang sesuai dengan gelar yang mereka dapatkan saat kuliah. Seokjin berada di jurusan management kuliner dan Yoongi di jurusan arsitek. Kadang hidup memang sebercanda itu.

Tapi keduanya menikmati perjalanan hidup yang Tuhan berikan, kecuali mengenai pasangan. Yoongi yang cukup tertutup tidak mengherankan jarang terlibat cinta dengan lawan jenis. Hidupnya sama monotonnya dengan Seokjin.

Saat topik mengenai pernikahan di ungkapkan Seokjin, Yoongi langsung memberikannya penawaran yang sebelumnya tidak pernah di sangka Seokjin. Mungkin bagi orang lain ini bisa saja sebagai gurauan, namun Yoongi jarang bergurau mengenai hal-hal semacam ini. Apalagi mengenai sebuah komitmen ikatan pernikahan. Seokjin tahu sekali hal itu.

Namun tidak membuat Seokjin terkejut dan juga was-was. Khawatir jawabannya akan melukai Yoongi. Pasti dia juga sama putus asanya dengan Seokjin karena tuntutan orang tua dan lingkungan mereka. Tidak peduli banyaknya orang yang belum menikah di usia mereka, namun begitulah kondisi mereka sekarang.

"Lu ngga nyoba nyari yang lain, maksud gue, kenapa gue?" tanya Seokjin hati-hati,

"Ngapain nyari yang lain, yang di depan mata dan butuh ini juga ada," ucapnya, singkat dan tidak bertele bahkan tidak mengurui.

Yoongi yang jarang sekali eye contact dengan lawan bicaranya, menggulirkan matanya ke makanan yang tengah di nikmatinya.

Seokjin tertegun sesaat, yakin Yoongi tidak sedang bermain-main mengenai ini dan Seokjin terjebak dengan situasinya sendiri. Maju takut dan mundur juga dia tidak bisa. Jika dia menolak, dia mungkin kehilangan Yoongi. Sebagai teman selama ini.

PURE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang