3. Shadow of Darkness

2.6K 243 7
                                    

Kamar yang Angie tempati sangat mengagumkan. Ruangannya didominasi oleh warna merah tua yang memberikan kesan mewah dan bergaya Victorian. Tirai-tirai jendelanya terbuat dari sutera, sementara itu ranjangnya terbuat dari kayu yang berat yang ukirannya dihiasi oleh emas dan permata, megah dengan matras yang empuk berisi bulu-bulu unggas, beratap, serta bertirai beludru. Lampu kristal menggantung di langit-langit kamar menambah kesan mewah dan berkelas. Oh, sungguh Angie tidak pernah melihat kamar yang lebih baik daripada kamar ini sebelumnya.

"Barang-barang Anda akan segera diantar ke kamar. Apakah Anda membutuhkan sesuatu yang lain, Nona?"

Angie ditarik dari kekagumannya begitu mendengar suara Maid Belle. Dia kembali teringat oleh perutnya yang keroncongan di sepanjang perjalanan menuju ke Stallone, "Ya, bisakah kau membawa makanan ke kamarku?"

"Tentu, apa yang Anda inginkan?"

"Apapun itu yang bisa mengatasi rasa laparku" jawab Angie sambil tersenyum malu.

Maid Belle menganggukkan kepalanya dan segera pergi meninggalkan Angie di kamarnya. Begitu ditinggal sendirian, Angie dengan penuh semangat langsung melemparkan tubuhnya ke ranjang yang sangat empuk, ah benar-benar memanjakan tulang-tulangnya yang remuk.

Mata Angie menatap kosong lampu kristal yang tergantung di langit-langit kamar. Sejujurnya dia masih memikirkan bisikan halus yang baru saja ia dengar. Angie yakin dia tidak salah dengar, itu seperti suara lembut seorang pria dewasa yang berbisik tepat di belakang telinganya. Angie ingin mengatakan kalau kastil ini berhantu tapi dia merasa konyol jika berpikir seperti itu. Bagaimana tidak, ini adalah zaman modern dan hantu hanyalah cerita karangan orang-orang pada zaman dahulu. Jadi, Angie berusaha melupakannya, mungkin itu hanyalah suara angin yang ditangkap salah oleh telinganya.

Tak beberapa lama kemudian pintu diketuk, Maid Belle datang membawa makanan bersama seorang pelayan yang mengantarkan koper miliknya. Ayam panggang rosemary...., Angie mulai mengisi perutnya yang keroncongan. Dia makan di meja di samping jendela sambil menikmati pemandangan indah di luar kastil.

Hamparan rerumputan hijau dan kebun mawar merah yang Angie lihat dari jendela kamarnya membuat dia tergoda untuk turun ke bawah setelah ia menyantap makanannya. Kastil ini penuh dengan kemisteriusan dan juga keindahan yang ingin dia telusuri, dan Angie pikir bukan masalah jika dia berjalan-jalan di sekitar kastil sebentar untuk beradaptasi dengan suasana asing yang ada di sekitar kastil ini agar dia tidak terus memikirkan hal-hal aneh yang menghantui kepalanya.

Setelah makanan di piringnya kosong, Angie duduk sebentar sebelum dia meninggalkan kamar dan menuju ke arah kebun mawar yang dia lihat dari jendelanya. Angin yang sejuk menyapanya saat dia tiba di sana, aroma bunga mawar yang bermekaran bercampur dengan udara segar yang membuat angie menarik napasnya dalam-dalam guna;mengisi paru-parunya yang kotor dengan udara bersih yang ia dapatkan di Stallone.

Angie berjalan-jalan di sekitar kebun mawar dan tidak menyentuh satu pun bunga sebab peringatan Maid Belle masih membayangi kepalanya, jangan menumpahkan setetes pun darah, meksipun Angie tidak mengerti alasan di balik peringatan itu tapi dia memilih untuk bertindak bijak dengan menurutinya.

Tiba-tiba saja Angie merasakan udara yang tadinya sejuk berubah menjadi dingin. Udara dingin yang terasa sama seperti yang ia rasakan saat mendegar bisikan misterius di dalam kastil. Bulu-bulu halus di tengkuk Angie mulai berdiri, tepat di belakang tubuhnya Angie merasakan keberadaan sosok bertubuh tinggi yang sedang memperhatikannya. Bayangan sosok itu dapat Angie lihat di atas hamparan rerumputan hijau, dengan sangat nyata Angie memperhatikan sosok itu sedang mengepakkan sayapnya lebar-lebar.

Angie terlalu takut untuk menoleh, jadi dia langsung berlari menjauh dari kebun mawar yang belum lama ia datangi. Angie berlari tanpa melihat ke belakang hingga dia menabrak tubuh seorang wanita, Angie nyaris kehilangan keseimbangannya jika saja wanita itu tidak menangkap tubuhnya. Angie kembali berdiri dengan tegak, ia ingin meminta maaf namun kecantikan wanita itu membuatnya mengerjap. Wanita itu sangat cantik dengan bola mata semerah batu rubi dan bulu mata yang lentik, tulang pipinya tinggi, dan surai hitam bergelombang membingkai wajahnya yang aristokrat.

Entah mengapa wanita itu tampak terkejut saat melihat Angie. Sepersekian detik kemudian dia terlihat sangat marah, Angie dapat melihat urat nadi yang menonjol di lehernya sehingga belum sempat Angie meminta maaf wanita itu sudah lebih dulu mencengkeram kedua lengannya dan berdesis tajam, "You should have stay perish!"

Angie meneguk ludahnya kasar. Ketakutan menyelimutinya dan dia tidak bisa menyembunyikannya. Demi Tuhan, kesalahan apa yang sudah dia lakukan? Angie hanya menabrak wanita itu tanpa disengaja tapi wanita itu menatapnya seolah-olah ingin memusnahkan Angie dari dunia.

"Angie!" Angie menghembuskan napas lega ketika dia mendengar suara Andrew yang memanggilnya. Dengan sekuat tenaga Angie melepaskan diri dari wanita itu dan berlari ke arah tunangannya. Anehnya, Andrew juga terlihat takut dengan wanita itu, dia membungkuk saat tiba di hadapannya kemudian berkata, "Maafkan tunaganku, Nona Lucia"

Wanita itu masih memandang Angie dengan penuh amarah kemudian dia pergi dan melengos begitu saja. Angie yang sangat ketakutan memeluk Andrew dengan erat sambil berkata, "Maaf, maaf, aku tanpa sengaja menabraknya dan dia terlihat begitu marah"

Andrew merangkum wajah Angie, "Bukan masalah sayang, jangan takut. Dia adalah Nona Lucia LaRosa, Nona di kastil ini, dia memang mudah sekali kesal"

Oh.

Suara mobil yang datang menyela perbincangan mereka. Angie dan Andrew sama-sama memandang ke arah mobil jeep yang berhenti di pekarangan kastil. Dari mobil itu keluar orang-orang yang Angie kenali, dua orang yang hadir di acara pertunangannya yang lalu. "Bukankah itu Mr Harding dan putranya, apa yang mereka lakukan di sini?"

Keluarga Harding merupakan salah satu konglomerat dunia, keluarga mereka adalah pengendali bank dunia dan menguasai perdagangan senjata yang berpusat di Amerika.

"Mereka datang dengan tujuan yang sama. Kau lihat wanita yang menggandeng tangan putranya Mr Harding? Dia adalah calon istrinya, mereka datang untuk meminta restu juga"

"Jadi, kau mengatakan kalau keluarga Westbrook dan Harding berasal dari akar silsilah yang sama?" tanya Angie.

Angie menangkap kegelisahan sepintas di wajah Andrew saat lelaki itu menjawab. "Y-ya, seperti itulah" sahutnya, tergagap. Andrew menyentuh dagu Angie dan membimbing mata mereka untuk bertemu lalu memperingati, "Jangan pernah berkeliling di sekitar kastil tanpa aku, apakah kau mengerti?"

Angie ingin mengatakan kalau itu adalah peringatab yang aneh, tapi melihat Andrew yang pucat dan ketakutan saat ini membuatnya langsung menuruti perintah lelaki itu, "Ya, aku mengerti" jawabnya.

"Gadis pintar. Sekarang aku akan mengantarmu kembali ke kamarmu, kau harus istrihat karena malam ini akan menjadi malam yang panjang bagi kita semua"

Ya, ini akan menjadi malam yang panjang.

Angie melirik ke arah kebun mawar saat Andrew menggandeng tangannya dan membawanya masuk ke dalam kastil. Dia merasa lega karena dia tidak melihat sesuatu yang mengerikan berdiri di sana, mungkinkah bayangan sosok tinggi besar dengan sayap lebar yang baru saja Angie lihat hanyalah bayangan dari pohon cherry yang ada di sekitar kebun mawar? Oh, Angie harap begitu.

— TBC —

Hai guys, dapatkan potongan harga pada setiap pembelian semua karyaku di KaryaKarsa dengan menggunakan kode voucher : DISKON02 jumlah voucher terbatas jadi buruan klaim sebelum kehabisan!

Bagi kalian yang mengalami kendala dalam pembelian di Karya Karsa seperti harga koin yang terlalu mahal, dan kendala dalam pembelian melalui web. Bisa melakukan pembelian pdf lewat email ya (hanya berlaku untuk karya yang aku jual di Karya Karsa saja)

Caranya mudah tinggal kirim judul + alamat email lewat chat pribadi wattpad aja<3

Jangan lupa untuk vote dan comment, perhatian dan dukungan sekecil apa pun dari pembaca sangat berarti untuk penulis dalam berkarya!

Bride of the Vampire Lord (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang