8. Let's Get Married In Stallone

2.4K 217 7
                                    

Cuaca hari ini bagus, langit cerah seakan memaksa Angie untuk percaya kalau kejadian menyeramkan yang ia alami semalam hanyalah mimpi semata. Namun cuaca tidak dapat mengurangi rasa takutnya, bahkan saat Angie bangun pagi-pagi sekali dia merasa waspada akan kemunculan makhluk aneh bernama Salazar itu lagi. Angie akan membujuk Andrew untuk kembali ke London secepat mungkin. Toh mereka sudah mendapatkan restu, Angie tidak tahan bila harus tinggal di Kastil de Stallone lebih lama lagi.

Maid Belle datang mengantarkan dua gelas teh dengan susu bersama cookies yang Angie minta sebelumnya. Wanita itu pamit dengan sopan setelah melakukan tugasnya dan meninggalkan Angie yang sedang menantikan kekasihnya seorang diri di balkon kamar sambil menikmati suasana pagi dalam selimut desa.

Stallone memang indah, Angie akui itu. Desa terpencil di sudut Italia ini seribu kali lipat lebih nyaman untuk ditinggali daripada kota London yang padat dan penuh dengan gedung-gedung yang tinggi. Andai saja tidak ada hal-hal menyeramkan yang terjadi, pikir Angie, mungkin dia akan betah berada di sini. Tetapi, sebenarnya ada alasan lain mengapa Angie ingin meninggalkan Stallone secepat mungkin, itu karena dia sudah sangat malu dan merasa bersalah setiap kali dia mengingat peraduan bibir yang dia lakukan bersama Salvatore de Stallone kemarin malam. Entah apa yang merasuki Angie sehingga dia membalas lumatan bibir sang lord, meski Angie akui dia tidak pernah dicium seperti itu sebelumnya, bahkan oleh calon suaminya sendiri.  Ciuman Lord de Stallone menggetarkan jiwa dan menyalakan sesuatu yang selama ini mati di dalam dirinya, di dalam benak Angie diam-diam mendambakan ciuman itu lagi.

Oleh karena itu, Angie harus segera meninggalkan desa ini. Dia tidak mau sebagian dari dirinya yang tidak bisa dia kontrol mengacaukan pernikahannya bersama Andrew yang akan terjadi dalam waktu dekat. Apa yang terjadi kemarin malam Angie anggap sebagai sebuah kesalahan, dia akan menguburnya dalam-dalam dan menyimpannya seorang diri. Angie juga tidak akan sanggup mengangkat wajahnya di depan Lord de Stallone lagi.

"Kulihat kau sudah mulai nyaman tinggal di Stallone" Andrew muncul bersamaan dengan ciuman yang dia bubuhkan di pipi angie. Lelaki itu kemudian mendudukan diri di kursi kosong di samping tunangannya sambil bertanya, "Mengapa kau memanggilku, sayang?"

"Oh, tidak ada, aku hanya ingin minum teh bersamamu" jawab Angie.

Andrew menatapnya dengan alis yang bertaut, "Benarkah? Sepertinya kita tidak pernah melakukannya di London?"

Angie tersenyum, dia menyerahkan segelas teh kepada Andrew sambil berkata, "Tapi ini di Stallone"

Andrew tersenyum lebar, "Kau benar"  ucapnya. Lelaki itu menyeruput sedikit teh susunya lalu meletakkan gelas tehnya kembali di atas meja. "Jadi, bagaimana Lord Salvatore de Stallone menurutmu?"

Angie nyaris tersedak saat Andrew melemparkan pertanyaan itu. Sungguh, apakah tunangannya mengetahui sesuatu? Jika tidak, mengapa Andrew melemparkan pertanyaan tidak pantas seperti itu?

"Oh, jangan salah paham, maksudku adalah apakah menurutmu dia orang yang baik dan ramah?" beruntung Andrew segera mengoreksi pertanyaannya.

Angie menghembuskan napas lega, "Ya" jawabnya. Angie ingin menjawab kalau semua anggota keluarga di kastil ini sangat baik dan ramah tapi itu tidak benar adanya, karena pada kenyataannya keluarga de Stallone, LaRosa, maupun Palmiere, ketiganya sama-sama aneh dan misterius.

"Omong-omong sayang, kita sudah mendapatkan restu, kapan kita akan kembali ke London?" tanya Angie, mulai melancarkan aksinya.

"Aku senang kau bertanya, ada satu hal yang juga ingin kusampaikan kepadamu tentang hal itu" tiba-tiba saja Andrew menggenggam kedua tangan Angie, nada bicaranya yang berubah menjadi serius dalam sekejap membuat Angie menjadi gelisah, lagi-lagi di berpikir kalau tunangannya telah mengetahui apa yang terjadi semalam.

"Apa itu?"

"Ayahku mau kita menikah di Stallone sebelum kita pulang ke London"

Angie terbelalak, "Apa?!" pekiknya. Menikah? Di Stallone? Tidak mungkin!

"Aku tahu kau sulit mengerti tapi ini adalah permintaan dari ketiga keluarga, mereka sangat menyukaimu Angie dan mereka ingin terlibat dalam upacara pernikahan kita"

Angie mendengus, "Mereka bisa terbang ke London jika mereka menginginkannya" cetusnya. Menurut Angie ini adalah ide yang gila sehingga dia tidak bisa menuruti kemauan Andrew kali ini. Mereka telah sepakat untuk menikah di London, persiapan pun sudah mulai mereka lakukan di sana, lalu mengapa hanya karena permintaan pihak luar Andrew ingin mengubah segala rencana mereka?

"Tidak mungkin, mereka tidak pernah meninggalkan Italia" ucap Andrew.

Angie memejamkan mata dan mengumpat di dalam benaknya, apakah ini ide Salvatore de Stallone? Pikirnya, Apakah lelaki itu ingin bermain-main dan mengancam Angie dengan ciuman yang mereka lakukan kemarin malam? Oh.

"Angie aku mohon, permintaan mereka adalah sebuah kehormatan yang besar bagi kami, kita harus memenuhinya" Andrew melanjutkan.

Saat mata Angie kembali terbuka dia dihadapkan dengan raut wajah penuh harap yang Andrew pasang demi membujuknya. Angie tidak mengerti mengapa Andrew begitu gigih untuk menyenangkan dan menuruti segala keinginan ketiga keluarga yang tinggal di kastil ini. Hubungan darah mereka tidak begitu dekat, bahkan keluarga Westbrook tidak tercantum di dalam silsilah ketiga keluarga seakan tidak pernah dianggap.

"Tapi kau harus berjanji, begitu pernikahan selesai kita akan segera pulang ke London" ucap Angie.

Andrew menganggukkan kepalanya cepat, "Ya, aku janji sayangku. Jadi....?"

Sambil menghela nafas panjang Angie berkata, "Ya baiklah, kita akan menikah di Stallone" seketika itu juga senyum Andrew mengembang. Angie yang sudah tidak betah menginap di kastil ini langsung melemparkan pertanyaan, "Kapan pernikahannya akan dilakukan?"

"Malam ini"

Kedua bola mata Angie membesar, "Oh, kau sudah tidak waras Andrew! Aku tidak punya persiapan apapun!?"

Sebenarnya lebih cepat lebih bagus, akan tetapi Angie tidak punya gaun pengantin, Andrew juga tidak memiliki setelan yang bisa di pakai di hari penting mereka, terlalu mendadak apabila pernikahan dilakukan malam ini juga.

"Jangan khawatir keluarga de Stallone, LaRosa, dan Palmiere telah mempersiapkan segalanya dengan matang untuk kita. Kau hanya perlu melangkahkan kakimu yang cantik menuju ke altar, jangan sampai kau tersandung, hm?" Andrew bangkit dari duduknya lalu mengecup puncak kepala Angie dan berkata, "Sampai bertemu nanti malam calon pengantinku yang cantik"

Angie memutar matanya, "Kau benar-benar sudah gila!" cetusnya pada Andrew.

"Tapi kau mencintaiku"

Sial, itu benar.

Angie membuang muka lalu mendorong Andrew menjauh, "Enyahlah"

- TBC -

Hai guys, dapatkan potongan harga pada setiap pembelian semua karyaku di KaryaKarsa dengan menggunakan kode voucher : DISKON02 jumlah voucher terbatas jadi buruan klaim sebelum kehabisan!

Bagi kalian yang mengalami kendala dalam pembelian di Karya Karsa seperti harga koin yang terlalu mahal, dan kendala dalam pembelian melalui web. Bisa melakukan pembelian pdf lewat email ya (hanya berlaku untuk karya yang aku jual di Karya Karsa saja)

Caranya mudah tinggal kirim judul + alamat email lewat chat pribadi wattpad aja<3

Jangan lupa untuk vote dan comment, perhatian dan dukungan sekecil apa pun dari pembaca sangat berarti untuk penulis dalam berkarya!

Bride of the Vampire Lord (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang