9. Salazar Palmiere

2.4K 231 13
                                    


Ponsel Angie hilang. Ya, meski ponsel itu tidak berguna dan sudah dia abaikan selama berhari-hari karena  tidak ada sinyal di Stallone tapi Angie ingin mengambil beberapa foto selfie di hari pernikahannya.

Angie pergi ke balkon setelah dia putus asa mencari ponselnya. Akhirnya senja pun tiba. Rembulan mengintip malu-malu dari balik awan memperhatikan Angie yang termenung di balkon kamarnya. Wajahnya telah dirias dan dia sudah mengenakan gaun pengantinnya. Gaun pengantin Angie sederhana, berwarna putih polos bergaya gaun pengantin abad pertengahan, namun gaun itu sangat cocok dia kenakan.

Seharusnya Angie merasa gembira sekarang namun dia tidak dapat menutup-nutupi keresahannya. Mulanya dia berpikir ada yang janggal dengan kastil ini dan ketiga keluarga yang tinggal di dalamnya, namun sekarang kecurigaan itu justru merembet kepada Andrew, ada yang mencurigakan di balik keinginan Andrew yang mendesak Angie untuk menikah malam ini juga di kastil de Stallone.

Alasan Angie membiarkan pernikahan ini terjadi adalah karena dia ingin segera kembali ke London sebab dia sudah tidak betah lagi tinggal di kastil ini lebih lama. Andrew sudah berjanji untuk membawanya pulang segera setelah upacara pernikahan mereka selesai, sehingga Angie menyetujui keinginan gila kekasihnya begitu saja meski dia tidak terlalu yakin dengan keputusannya sekarang.

Angin dingin menerpa wajah Angie begitu matahari pergi membawa cahayanya yang terang. Angin itu cukup kencang sehingga menerbangkan dedauan dan mendorong jendela kamar Angie terbuka sampai-sampai tirainya pun berterbangan. Tak ingin riasannya rusak, Angie segera mausk ke dalam kamarnya. Dia hendak duduk di tepi ranjang sambil menanti seseorang datang menjemputnya untuk turun ke bawah. Akan tetapi, baru saja Angie meninggalkan balkon angin yang tadinya berhembus cukup kencang mendadak berhenti. Tubuh Angie membeku, matanya terpaku pada bayangan samar di ubin kamarnya. Bayangan itu...., bayangan yang sama yang dia lihat di kebun mawar, Sosok tinggi dengan sayap yang mengepak lebar.

Salazar!

"Angelique...." Angie selalu mendenagr nama itu lewat bisikan tak berwujud atau di dalam mimpinya, tapi kini dia mendengarnya secara langsung melalui suara yang berat dan dalam.

"Aku bukan Angelique!" bantah Angie. Mengumpulkan keberaniannya, Angie berbalik karena dia sudah muak ditakut-takuti oleh lelaki itu. Tapi kemudian Angie merasa heran karena begitu dia berbalik yang dia lihat bukanlah sosok bersayap hitam dan bertaring seperti yang dia lihat semalam, melainkan sosok Salazar yang asli, pria normal yang dia lihat di jamuan makan.

"Apa yang kamu inginkan dariku?!" tanya Angie, berteriak gusar.

Wajah itu tampak bingung mendengar pertanyaan Angie, "Aku tidak menginginkan apapun darimu"

"Jangan berpura-pura bodoh, aku sudah tahu siapa dirimu yang sebenarnya!"

Wajah yang senantiasa memasang ekspresi datar kini tampak terhibur. Angie melihat sudut bibir Salazar yang tajam melengkung ke atas membentuk senyuman tipis yang berbahaya tapi mampu membuat jantungnya berdebar tak karuan. Salazar Palmiere mendekatinya. Angie yang masih belum yakin makhluk seperti apa Salazar lantas mengambil langkah mundur perlahan-lahan.

Saat ini kakinya tidak dapat dia gunakan untuk berlari, tanpa Angie sadari kini punggungnya sudah menabrak tembok sementara Salazar melangkah semakin dekat, dan dekat, dan lebih dekat lagi hingga lelaki itu tiba di hadapan Angie dan langsung mengurung kedua sisi tubuh Angie dengan kedua lengannya.

Salazar sangat tinggi, bahkan lebih tinggi daripada Salvatore de Stallone hanya saja tubuhnya tidak lebih kekar daripada sang lord. Salazar menunduk untuk menyejajarkan wajahnya dengan Angie kemudian berbisik, "Jika kamu tahu siapa aku yang sebenarnya kamu tidak mungkin bersikap begitu kejam kepadaku, Angelique"

Bride of the Vampire Lord (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang