7. Pernikahan.

89 5 4
                                    

VOTE KOMENNYA JANGAN LUPA

Seminggu berlalu, hubungan antara Balthazar dan juga Pramudita tampak seperti tidak pernah terjadi apapun, karena mereka berdua terlihat tidak menjaga jarak.

Itulah yang terlihat oleh teman-temannya. Karena nyatanya, selama beberapa hari ini Pram selalu memikirkan ucapan serta kecupan lembut di bibirnya itu, dan itu semua membuat dia seakan lupa tentang tujuan awal dia ke kota ini.

Setiap Pram memikirkan ciuman itu, selalu jantungnya berpacu. Bukan hanya ketika memikirkan itu semua, tapi juga ketika dia melihat Bara, desiran aneh di hatinya muncul lebih sering daripada biasanya.

"Kalian mau ngasih hadiah apa buat pernikahan Damar nanti?" Tanya Bayu.

"Ngasih k*nd*m aja dua kotak, bungkus pake kertas kado." Ujar Cahya.

"Parah lo, sama crush sendiri kayak gitu." Bayu seakan memprotes.

"Bac*t." Cahya mengumpat.

"Gua sih masih mikir-mikir." Ujar Dimas.

"Kita ini cuma anak kost yang butuh duit. Ngamplop aja 20 rebu, yang penting perut kenyang." Bara memberikan jawabannya.

"Pikirkan lo makan aja." Sekarang Bayu memprotes Bara.

"Heh gini ya. Kita ini tinggal di kost, banyak yang harus dipikirin, walaupun masih tanggal muda. Gimana nanti kalo tanggal tua, klepek-klepek karena kelaparan. Yang susah kan kita sendiri." Bara mengungkapkan pikirannya.

"Tapi kan Damar itu temen kita, masa kita tega cuma ngasih duit 20 rebu." Sanggah Bayu.

"Ya itu terserah lo. Tapi gini ya, buat apa kita kasian sama dia, dia anak yang punya kost ini kok, dia juga kerja. Orangtuanya juga punya kost bukan disini aja." Bara kembali menyampaikan pendapatnya, sedangkan Pram hanya menyimak apa yang mereka bicarakan.

"Lo mau ngasih hadiah apa Pram?" Bayu bertanya pada Pram.

"Gak tau." Jawab Pram mengangkat bahunya.

"Mending turutin kata Cahya tadi. Kita kasih kado yang kayak di film-film Thailand itu." Dimas memberikan usulan.

"Yang mana? Buket k*ndom yang disusun kayak bunga, atau kado yang di kotak, yang banyak rasa buah sama coklatnya?" Dan Bayu langsung setuju dengan usulan dari Dimas.

"Giliran gua aja disanggah, giliran pacarnya langsung setuju." Cahya memprotes.

"Kita gak pacaran ya." Bayu dan Dimas serempak.

"Noh kan, ngomong suka barengan, tempat kerja samaan, tiap hari berdua. Udah sih kata gua mah, kalian nikah aja. Udah paling cocok emang kalian berdua." Ujar Cahya lagi.

"Bac*t." Bayu dan juga Dimas serempak lagi. Pram yang melihat mereka berdebat pun terkekeh.

"Kalo kata gua ya, kenapa kalian enggak threesome aja." Ujar Bara.

"Dih." Kini Cahya, Dimas dan juga Bayu yang serempak.

"Cocok ege kalian threesome. Bayu yang jadi top, Cahya yang jadi vers, Dimas yang jadi bottom. Beuh, nanti gua videoin, terus bikin akun onlyfans, gua posting kan nanti gua dapat duit." Ucap Bara sambil tersenyum, hampir tertawa. Sedangkan Pram hanya menyimak pembicaraan mereka, karena dia tidak mengerti sama sekali apa yang mereka bicarakan.

"Mau gua tabok lu." Ujar Bayu dengan tangan yang siap melayang ke arah wajah Bara.

"Kalian ngomongin apa sih? Top, bottom vers gitu." Tanya Pram mengungkapkan apa yang dia bingungkan.

"Lupa gua ada yang masih polos," ujar Bayu, "jadi gini, kalo misal cowok sama cowok ng*w* gitu, ada posisi top, vers sama bottom. Top itu artinya dia yang ng*w*, bottom itu, dia yabg di ew*, vers itu bisa ng*w*, bisa juga di ew*." Jelas Bayu.

DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang