07 ❛ Minggu pagi ❛

1.9K 192 23
                                    

Minggu pagi yang cerah dengan udara yang segar membuat orang-orang yang merasakan sensasi kenikmatan di pagi hari.
Tak terasa juga sudah satu Minggu Gisan kecil menempati Raga milik sosok Ragisan Akthala.

Sementara di sisi lain, Pemuda manis itu masih terlelap di bawah hangatnya selimut. Bahkan ia tidak peduli dengan sinar matahari yang sudah masuk di balik jendela besarnya. Sampai Akhirnya ia terusik dengan Sinar matahari yang menyorot ke matanya.

"Unnggh, iisshh Silau..". Gisan menggeliat di tengah-tengah kesadarannya yang belum terkumpul sepenuhnya.

Ting!!

'Selamat pagi tuanku'

"Uh?? Pagi..".

'Berhenti mengucek mata anda tuanku, Mata anda bisa memerah'

Gisan hanya menatap sistem di depannya dengan wajah yang masih terantuk.

'Saya membawa misi untuk anda tuanku'

"iiish orang pagi-pagi itu sarapan bukan ngerjain misi!! Gimana si!". Gisan menatap kesal sistem di depannya dengan bibir yang mengerucut lucu.

'ehehe, Misi anda hari ini adalah bertemu Tritagonis dari keluarga Leonor Queez'

Gisan memiringkan kepalanya bingung. Untuk apa ia melakukan itu? Apa untungnya selain poin dari status nya bertambah?

Gisan lebih suka bermain daripada harus melakukan hal-hal yang menurutnya membosankan atau melelahkan.

'Anda terlalu menggemaskan untuk di lihat tuanku'

"Is!! Gak usah gado gado Gisan!!". Gisan memalingkan wajahnya kesal.

ʕ⁠ಠ⁠_⁠ಠ⁠ʔ??? Goda tuanku bukan gado'

'Lupakan, Jika misi anda berhasil akan ada Hadiah berupa aroma tubuh yang manis dan permanen'

"Itu aja? Ah itu si tinggal semprot parfum beres".

"Gak perlu capek-capek ngerjain misi".

"Tapi ya udah deh, Biar sekalian liat pemeran Tartaigonis nya".

ಠ⁠‿⁠ಠ Tritagonis tuanku'

''Nah!! Iya itu sama aja". Gisan turun dari tempat tidurnya dan bersiap mandi.

Skip Gisan mandi

Gisan melihat pantulan dirinya di cermin besar. Dia sangat tampan dan tinggi fikirnya.
Padahal jika sedang di sekolah dirinya seperti anak SD di tengah-tengah remaja yang lain. Tanpa ia sadari ia juga paling pendek di antara keluarga Lyrae.

Gisan terlihat tampan, manis, bahkan cantik. Sangat cantik secara bersamaan. Dengan mengenakan kaos putih polos dan celana pendek di atas lutut.

Di atas lutut angjay.

"Wouuu Ganteng banget aku, Pasti cewe-cewe banyak yang suka kayak Dady waktu sekolah, waktu belum nikah sama Momy". Cerocos Gisan di depan cermin.

Gisan terdiam setelah ingat sesuatu yang di sampaikan sistem tadi.

"Umm, Gimana caranya Ichan ketemu sama Tartaigonis laki-laki nya ya?".

Ichan???

Itu adalah panggilan kesayangan yang Dady nya beri di kehidupan lalu.

Tok tok tok

Gisan menoleh ke arah pintu.

"Udah bangun belum?". Suara dingin dan singkat dari balik pintu itu terdengar berat.

RaGisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang