chapter 34

58 4 0
                                    

34. Alasan untuk Menghancurkan Hatinya

*

Bagaikan cahaya senja, senyuman hangat tersungging di wajahnya begitu dia menemukan Leyla sedang berjalan menyusuri jalur hutan.

"Leyla!"

Kyle meneriakkan namanya keras-keras.

Leyla, yang sedang berjalan dengan pandangan tertunduk menatap tanah, segera mengangkat kepalanya dengan mata melebar.

Kyle tidak bisa menahan seringai di wajahnya karena mengagumi momen itu.

Saat Leyla mempercepat langkahnya setiap kali dia merasakan kehadirannya selalu sangat menggemaskan.

Leyla melontarkan senyum berseri-seri saat dia mendekat ke arahnya.

"Kapan kamu sampai disini?"

"Aku pergi ke kabinnu beberapa waktu yang lalu dan mereka memberi tahuku bahwa kamu sedang dipanggil ke mansion Duke, jadi aku sedang dalam perjalanan untuk menyelamatkanmu."

"menyelamatkan aku?"

"Bukankah sudah jelas mengapa Lady Brandt memanggilmu?"

"Tidak."

Kata Leyla sambil melangkah maju.

Kyle mengikuti di belakang, langkahnya tepat pada waktunya.

"Itu nyonya besar Duchess Norma, bukan Lady Brandt."

"Nyonya besar? Dia yang melakukanya?"

"Ya, dia memberi selamat padaku karena lulus ujian dan bertanya apakah ada yang aku inginkan sebagai hadiah."

"Dan apa yang kamu katakan?"

"Aku tidak mengatakan apa-apa. Aku baru saja menyampaikan rasa terima kasihku karena mengizinkanku tinggal di sini."

"Wow, itu jawaban dari seorang Leyla Lewellin."

Kyle hanya menyeringai mendengar dugaannya. Dia dengan lembut meraih tangannya, dan Leyla tampak tidak terlalu gugup dibandingkan sebelumnya.

Perubahan kecil ini membuat tingkat kebahagiaannya naik satu atau dua tingkat.

Mereka berjalan di sepanjang jalan yang mereka kenal, bergandengan tangan, sambil berbagi cerita.

Ini dimulai dengan rutinitas sehari-hari mereka, novel misteri yang diterbitkan di surat kabar masa kini, dan rencana musim panas mereka yang sedikit untuk tahun ini. Seperti biasa, cuplikan suasana mesra itu berbaur dengan ritmis langkah kaki mereka yang berjalan beriringan.

Tak lama kemudian, langit sore pecah dan menyentak senja dari tidur nyenyaknya.

Saat malam tiba, lautan pepohonan segera diselimuti keindahannya.

Kyle menarik tangan Leyla dan menyeretnya ke dalam kegelapan bersamanya.

Dia menyandarkan tubuhnya ke pohon tinggi di pinggir jalan saat dia terhuyung-huyung, lalu melangkah ke depannya.

Semuanya terjadi dalam sekejap mata, namun Kyle merasa seolah-olah waktu telah berhenti selamanya sepanjang momen itu.

Leyla meliriknya, bingung.

"Kyle?"

Suaranya sedikit bergetar saat dia berbicara. Bibir halusnya yang berwarna merah jambu bonnie bersinar menawan bahkan di tengah kegelapan malam.

Kyle mengumpulkan seluruh keberaniannya dan menundukkan kepalanya ke arahnya; matanya terpejam. Kulit hangat segera mencapai bibirnya, tapi dia tidak senang dengan sentuhan yang dia dapatkan.

cinta si anak Perantauan yang rumit 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang