chapter 28

58 4 0
                                    

28. Terbang di Musim Semi Seperti Burung

*

"Saya menghormati keputusan Anda, tetapi saya merasa kecewa."

Kolonel Farrell, komandan Pasukan Militer, memandang Matthias dengan senyum tipis. Matthias tetap diam. Wajahnya cukup cantik.

"Saya merasa seperti kehilangan petugas yang cakap. Ya, akan menjadi kerugian yang lebih besar bagi Kekaisaran ini jika Duke Herhardt terus bertugas di kemiliteran dengan kompetensinya. Namun, berbicara dari sudut pandang seorang prajurit, saya sedikit kesal."

Dia berkata. Rasa kecewa dan kehilangan di matanya memang terlihat nyata, mengingat mereka menjalin hubungan formal militer sebagai atasan dan bawahan.

Kapten Herhardt, bawahannya yang paling tepercaya, yang dijadwalkan tetap bertugas selama satu tahun lagi, tiba-tiba berubah pikiran.

Terbayang betapa terkejutnya dia ketika sebuah kertas diantar ke mejanya. Alih-alih dokumen perpanjangan masa jabatan, surat pengunduran diri malah dikirimkan kepadanya. Itu Adalah keinginannya agar Matthias tetap tinggal, tetapi Kolonel Farrell tidak punya alasan untuk menahannya karena alasan permohonan perbehentiannya sebagaimana yang tercantum dalam surat, tidak lain adalah neneknya, Duchess Herhardt.

"Terima kasih untuk selama ini."

Matthias mengucapkan terima kasih dengan sopan.

Dia selalu menunjukkan rasa hormat kepada atasannya meskipun Duke Herhardt adalah bangsawan yang berpangkat lebih tinggi berdasarkan status sosial.

Sikapnya sangat berbeda dengan pejabat bangsawan lainnya, yang seringkali tidak mampu membedakan urusan publik dan pribadi.

Kolonel Farrell mengagumi Matthias karena hal itu.

Kedua, jika mempertimbangkan pengabdiannya yang berjasa kepada kekaisaran, tugas pertamanya dengan memilih garis depan, area pos terdepan yang bermasalah, adalah hal yang patut diperhatikan.

"Pastikan untuk mengunjungi saya ketika Anda datang ke Ratz."

Matthias dengan senang hati memenuhi permintaan jabat tangan perpisahan kolonel.

"Ya, Kolonel."

Dia menjabat tangan atasannya dengan kuat dan keluar melalui pintu kantor kolonel, setelah sepenuhnya dibebaskan dari tugasnya.

Curahan sinar matahari musim semi melintasi langit biru cerah menyambut langkahnya begitu dia berjalan ke jalan.

Matthias masuk ke mobilnya dan melaju menuju pusat kota Ratz. Ia harus pergi ke beberapa tempat untuk bertemu dengan beberapa atasannya yang lain.

Barulah setelah itu, kegiatan perpisahan masa pensiunnya yang telah bergulir selama beberapa hari, akhirnya diakhiri.

Ketika dia hendak berjalan ke kendaraannya yang menunggu, sesuatu lewat dan menghentikan langkahnya.

Matthias mengalihkan pandangannya ke ujung jalan di seberang jalan. Di sana, dia melihat sosok yang dia kenal.

Leyla.

Seorang wanita yang ternyata tak lain adalah Leyla Lewellin sedang berjalan santai di sepanjang kawasan pejalan kaki di kawasan pusat kota.

"Yang mulia."

Sopir itu mendekatinya ketika dia berdiri diam dan tidak masuk ke dalam mobil.

"Kembalilah dulu."

Matthias memerintahkannya sambil tetap menatap ke seberang jalan.

cinta si anak Perantauan yang rumit 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang