chapter 50

58 3 0
                                    

50. Untuk Sepupuku yang Berharga

*

Arvis sibuk dengan persiapan pesta makan malam Herhardt.

Saat Leyla berjalan pulang dari sekolah, jalanan dipenuhi dengan kereta dan kendaraan.

Paman Bill sangat sibuk beberapa hari terakhir ini, asyik merangkai bunga untuk interior mansion.

Saat itulah bunga mulai layu, jadi dia harus mengumpulkan sebagian dari rumah kaca dan membeli sisanya dari kebun bunga setempat.

Leyla membantu pamannya dengan sering bepergian ke pusat kota untuk membeli bunga.

Hari-harinya yang sibuk membuatnya merasa beruntung; paling tidak, dia bisa melupakan penanya yang hilang dan suratnya yang belum dibalas dari Duke.

Namun kini setelah pekerjaannya selesai, dia harus kembali ke Arvis.

Saat pintu masuk ke mansion semakin dekat, Leyla memperlambat langkahnya.

Untungnya, Duke Herhardt tampaknya mengabaikan masalah ini. Atau lebih mungkin lagi, dia tidak punya kesempatan untuk merenungkannya.

Dia juga disibukkan dengan pekerjaan akhir-akhir ini, dan Phoebe yang diam-diam berkomunikasi dengannya, dikurung di dalam kandang di halaman belakang.

“Aku tidak percaya.”

Dia telah mengucapkan kata-kata ini setidaknya seratus kali sejak Phoebe membawa surat Duke.

“Bagaimana dia mendapatkan ide untuk menjinakkan Phoebe dan menggunakannya sebagai burung pembawa pesan?”

Dia belum berumur panjang, dia juga tidak kenal banyak orang. Namun, dalam masa hidupnya, Duke Matthias von Herhardt adalah pria paling aneh namun penuh teka-teki yang pernah ditemui Leyla Lewellin.

“Kenapa dia terus-menerus mengambil barang orang lain? Apakah dia seorang kleptomania?”

Leyla menendang batu yang tidak bersalah di jalan sambil menggerutu.

Dia tidak ingin bertemu dengan Duke, meskipun dia perlu mendapatkan penanya kembali.

Dia tidak benar-benar tahu mengapa dia semakin bertekad untuk menghindarinya sekarang, tapi Leyla merasa dia harus melakukannya.

Saat Leyla hendak memasuki mansion dari pintu samping, sebuah klakson yang menggelegar mengagetkannya.

Dia berputar hingga bisa melihat tempat parkir mobil keluarga Brandt tepat di depannya.

Saat jendela kursi belakang perlahan diturunkan, Leyla mendekati mobil itu dengan langkah kaku.

“Leyla, lama tidak bertemu.”

Duduk di dalam adalah wajah familiar Claudine Brandt.

“Bagaimana kabarmu?”

Claudine berseri-seri, mengamati Leyla dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Leyla terdiam sesaat. Rasa bersalah yang familiar, seperti perasaan seorang anak kecil yang telah melakukan kesalahan besar, mencengkeramnya erat-erat.

Itu adalah emosi yang sama yang dia rasakan musim panas lalu, pada hari upacara pertunangan Duke Herhardt dan Nona Brandt.

Kenangan ciuman pertamanya yang dicuri oleh tunangan Claudine tak henti-hentinya membuatnya merasa bersalah.

Suara lembut Duke, tawanya yang lembut dan sentuhan tangannya yang kuat dan tegas terlintas di benaknya, tapi tatapan Claudine membawanya kembali ke masa kini.

cinta si anak Perantauan yang rumit 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang