37. Nasihat Sang Ibu

52 7 1
                                    

Jun Ho mengerang, rasa sakit langsung menjalar ke kepalanya ketika pria itu membuka mata. Padahal pria itu hanya minum lima gelas soju, tapi rasa pusingnya benar-benar membuat pria itu ingin mati. Tangannya mengambil segelas air yang berada di meja dekat ranjang dan meminum obat pereda mabuk yang sudah disediakan.

Mimpi itu benar-benar terasa nyata. Dia bermimpi melihat Rhea berada di atas tubuhnya dan tidur sambil memeluk perempuan itu. Namun, sesaat Jun Ho teringat sesuatu. Ditelisiknya sekeliling ruangan itu dan dia merasa ada yang aneh. "Sejak kapan kamarku berubah?"

Pria itu buru-buru beranjak dari ranjang, memperhatikan sekitar hingga yakin kalau dirinya sedang tidak berada di apartemen. Tatapannya tertuju pada sebuah bingkai foto seorang perempuan yang sedang menggendong seekor kucing. Jun Ho yakin betul bahwa kucing itu adalah Bok, kucing bungsunya. Kalau begitu ... pantas saja Jun Ho dapat mencium aroma tubuh Rhea yang begitu menenangkan.

Tatapannya terhenti pada satu objek yang tertidur di meja ruang tamu dengan laptop yang masih menyala. Jun Ho menuruni tangga dengan pelan dan menghampiri objek itu. Jun Ho merendahkan tubuhnya, sejajar dengan perempuan itu dan memandangi wajahnya yang tertidur pulas. Dia telah mendapatkan perempuan di depannya itu dengan susah payah, tapi mengapa dia tidak bisa mempertahankannya? Perasaan bersalah itu ... ternyata benar-benar menakutkan.

Dengan hati-hati, Jun Ho membopong tubuh Rhea dan memindahkannya ke lantai dua. Mungkin jika mereka masih menjadi sepasang kekasih, Jun Ho akan ikut tidur di samping perempuan itu sambil memeluknya. Sayangnya, yang bisa Jun Ho lakukan saat itu hanyalah memandangi wajahnya sambil menunggu waktu menjelang pagi. Ingin sekali Jun Ho menyentuh wajah polos itu ketika tertidur, ingin sekali Jun Ho mengecup kening itu, tapi semua keinginannya harus ditahan.

Jun Ho mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja dan menghubungi seseorang. "Ne, Hyung. Bisa jemput aku sekarang? Geurae ... euhm." Manajernya sedang dalam perjalanan untuk menjemput pria itu. Jun Ho mengambil mantel yang digantungkan rapi di tempat seharusnya dan menatap wajah Rhea sekali lagi.

'BRAK'

Kedua mata Rhea terbuka perlahan mendengar suara pintu tertutup. Air mata perempuan itu tanpa permisi menetes keluar. Wah, rasanya benar-benar menyakitkan! Ji Hye dan manajer Jun Ho telah memberikan waktu bagi mereka berdua untuk berbicara dari hati ke hati, Rhea tahu itu. Namun, kesempatan yang diberikan itu rasanya terbuang sia-sia karena Rhea harus mengejar deadline, sedangkan pria itu sedang dalam kondisi mabuk.

Jika dibilang masih saling menyayangi, tentu saja! Rasa sayang dan cinta itu tidak pernah hilang dalam diri mereka. Hanya saja ... mereka juga manusia biasa. Ada kalanya mereka butuh waktu berdua untuk menikmati kencan layaknya pasangan normal, tapi tidak bisa mengelabui fakta bahwa ada kesibukan yang mengikat diri mereka.

-ooo-

Hee Chul melambaikan tangan melihat Rhea masuk ke dalam kafe sambil membawa koper. Pria itu mengomel berhari-hari karena Rhea tidak mengunjunginya meski perempuan itu sudah berada di Korea. Kalau Hee Chul tidak merajuk, mereka tidak akan bertemu hari itu. "Yaa, Neo! Bisa-bisanya tidak bertemu denganku padahal kau sudah ada di Korea sejak lama." Rhea tersenyum, perempuan itu baru saja duduk, tapi sudah mendapat ocehan.

"Mianhae, nan bappaguyo."

"Cih! Tetap saja kau harus segera mengabariku jika sudah sampai di Korea."

Hee Chul pergi ke kasir sebentar untuk mengambil mint chocolate favorit Rhea yang langsung diminum oleh perempuan itu. Alasan Rhea tidak mengabari Hee Chul adalah pasti pria itu akan langsung mengajaknya bertemu. Pesan di Instagram-nya membludak dengan pertanyaan-pertanyaan aneh setelah Hee Chul memposting foto mereka berdua saat di pernikahan Kyung Mi, di mana Rhea membawa bunga hasil tangkapannya dan Hee Chul memakai jas. Banyak orang yang menganggap mereka telah menikah. Ah, bisa gila dia karena Hee Chul! Untungnya, kafe yang mereka datangi sedang tidak terlalu ramai pengunjung dan mereka duduk di paling sudut terhalang dinding.

The Lucky Fans (FF LEE JUN HO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang