11. Serigala dan Anak Kucing

85 7 0
                                    

"Di sini ada satu restoran terkenal, namanya Jungsik Seoul. Mau makan di sana?" tanya Hee Chul ketika mereka berdua sudah berada di dalam mobil.

Rhea mengetik nama restoran yang disebutkan Hee Chul di search bar Naver untuk mencari tahu seperti apa restoran tersebut. "Kau ingin mengajakku berkencan?" tanya Rhea setelah mengetahui bahwa Jungsik Seoul merupakan salah satu restoran fine dining.

Menggunakan perpaduan metode dan bahan masakan khas Korea dan Barat, Jungsik Seoul menyajikan hidangan neo-Korea dengan presentasi avant-garde. Makan siang dan makan malam lengkap di Jungsik Seoul dibanderol dengan harga tujuh puluh ribu sampai seratus delapan puluh ribu won, ini belum termasuk wine. Jika makan siang atau makan malam ingin ditemani oleh wine, pengunjung wajib menambah seratus dua puluh lima ribu won. Meski mahal, banyak pengunjung luar negeri yang melakukan reservasi di tempat itu.

"Aku tampan dan juga kaya, seharusnya kau bersyukur karena bisa berkencan denganku."

"Namun, kau tidak cukup tampan dan kaya untuk membuat jantungku berdegup kencang."

Hee Chul berdecak. "Lalu, kau ingin makan apa?"

"Euhm...jajangmyeon."

Hee Chul tidak habis pikir dengan perempuan di sebelahnya itu. Di saat dia menawarkan makanan mewah, bagaimana bisa perempuan itu memilih menu sederhana seperti jajangmyeon? Terkadang, Hee Chul merasa ada yang tidak beres dengan otak perempuan itu.

Ada satu tempat yang menurut Hee Chul menyajikan jajangmyeon yang enak, meski jajangmyeon bukanlah signature menu di restoran itu. Lokasinya juga tidak terlalu jauh, masih berada di daerah Gangnam. Restoran yang dimaksud Hee Chul adalah Madam Ming, salah satu restoran Cina yang populer di daerah Gangnam.

Harga per menunya rata-rata di bawah sepuluh ribu won. Selain jajangmyeon, Hee Chul juga memesan jjamppong (mie kuah seafood pedas) dan gesalbokkeumbap (nasi goreng kepiting). Selain harganya yang relatif lebih murah, salah satu alasan mengapa restoran itu terkenal adalah karena mereka menerapkan refill makanan sesuka mungkin.

Rhea tidak bisa menahan air liurnya ketika jajangmyeon pesanan perempuan itu datang. Tangannya dengan lincah langsung mengaduk mie dengan saus kacang kedelai hitam itu. Namun, dia tidak langsung menyantapnya karena masih panas.

Hee Chul yang melihatnya menyadari sesuatu. "Bukankah kita terlihat seperti kakak-adik? Kita tidak bisa menyantap makanan ketika masih panas." Hee Chul kemudian menyeruput kuah jjampong-nya.

"Benar juga."

"Rhea-ya, pernahkah kau berpikir jika suatu saat kau menjalin hubungan dengan idol atau aktor? Bukankah itu salah satu hal yang selalu diinginkan penggemar?" tanya Hee Chul.

"Aku tidak pernah memikirkan hal itu. Wae?"

"Namun, apakah kau mau menjalin hubungan romansa dengan idol atau aktor?"

"Apa pun profesinya, kalau pria itu bisa membuat jantungku berdegup kencang dan dia adalah sosok pria yang tepat, aku akan menjalaninya. Tidak peduli dia sibuk, aku akan tetap bersamanya."

"Meski kau tidak bisa berkencan layaknya pasangan normal?"

Rhea tersenyum, tiba-tiba teringat masa lalu. "Aku lebih menyukai hubungan yang tertutup. Tidak banyak orang yang mengetahui hubunganku, hanya orang-orang terdekat saja."

Meski memiliki pengalaman pahit dengan menjalani hubungan tertutup, bukan berarti Rhea akan open public terhadap hubungannya. Dia tidak akan menunjukkan tanda-tanda bahwa dia menjalin hubungan, meski dia memiliki kekasih.

The Lucky Fans (FF LEE JUN HO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang