chapter 2

276 16 0
                                    

Aku masih tidak percaya Niall bersikap seperti itu padaku. Niall yang dulu bersikap sangat baik padaku,yang selalu menjagaku. Aku menolak ajakan Niall untuk ke mcd,saat ini aku malas makan. "Aku ingin memberimu ini" kata Niall memberikanku sebuah kalung dengan liontin 'N' "N?" tanyaku. "iyaa supaya kamu inget aku terus" kata Niall. Niall memelukku. "maafkan aku,aku meninggalkanmu begitu saja tanpa perpisahan,walaupun aku masih tinggal di london,tapi kita tetap bukan tetangga lagi" katanya. "Tadi pagi aku ke taman saat pertama kali kita ketemu lho.. tapi aku sedih,taman itu berubah,taman itu bukan kayak taman saat kita 10 tahun.." kataku.

*flashback 10 tahun lalu*

Author's POV

"hahahaha,tangkap aku kalo bisa" suara tawa anak-anak yang bermain di taman. Deyla dan seorang anak laki-laki duduk di bangku,mereka asik mengobrol. "Deyla.. apa 10 tahun kemudian kita masih bisa bersama seperti ini?" tanya anak laki-laki tersebut. "Aku harap seperti itu Niall.." Kata Deyla.

"Dan akhirnya menikah,mempunyai anak,dan sampai kakek nenek" Niall berbicara penuh imajinasi. "Aku akan sangat sedih jika kau pindah Ni.." kata Deyla. "Aku tidak akan pernah pergi" Niall memeluk Deyla. Mereka tidak tau apa arti cinta,tapi mereka melukiskan 'kasih sayang'

*End flashback*

Deyla's POV

"kau pernah berjanji tidak akan meninggalkan ku,tapi kau malah meninggalkanku" kata ku. "ini sudah 10 tahun setelah kejadian itu Deyla" kata Niall mencubit hidungku. "promise don't leave me again" kata ku. "promise" katanya.

Aku takut Niall akan meninggalkan ku lagi,orang tuanya memang sering berpindah-pindah tempat tinggal. Dan yang aku takutkan,Niall akan menemukan perempuan yang lebih cantik dan sempurna. Aku takut tidak bisa merasakan pelukan setia darinya lagi,aku takut. Tapi aku selalu menyembunyikan rasa takut itu dari semua orang,termasuk Harry.

Handphone ku berbunyi. Itu sms dari Louis. 'ada apa ini?' gumamku dalam hati.

From:Louis
Hey Deyla,Aku dengar kau di rumah Niall,besok mau ikut main bersama the boys? bersama Harry juga. Ok? ok.

'apaan sih Louis,dia yang ngajak dia yang jawab' gumamku lagi.

"Dey? dari siapa?" tanya Niall. "oh,ini dari Louis,besok dia mengajakku bermain sama kalian" kataku. "oh baiklah" kata Niall. "kenapa? kamu gak suka aku ikut?" kataku. "engga kok,kamu ikut aja" kata Niall.

Esoknya,aku,Niall dan Harry berangkat ke flat house milik Louis. Disana aku sudah melihat Zayn,Louis dan Liam. "hi Deyla" kata mereka. "hi guys" kata ku. Aku melihat seorang perempuan. Dia menghampiri Niall,dia sangat cantik. "Hi Niall,dia siapa? mantanmu?" tanyanya kepada Niall. "dia Deyla" kata Niall. Apa? Hanya itu?
"oh Hi Deyla,aku Melissa,pacar Niall" kata perempuan yang bernama Melissa itu. Aku menatap Niall tidak percaya. "aku bisa jelaskan,ini Melissa temanku" kata Niall. "wow,kau sangat pintar berbohong Ni" kata Melissa.

Aku menghampiri Harry. Dia memelukku,"i know that.. i know.." kata Harry. Aku menangis di pelukan Harry. " i have to go to the toilet" kata ku.

Aku pergi ke toilet. Melihat Melissa dan Niall bermesraan dari celah pintu toilet. Setelah mencuci mukaku,aku langsung duduk di samping Harry. Niall melihatku dengan tatapan bersalah. Melissa naik ke atas Flat. Niall menghampiriku. "Aku berani sumpah,Melissa bukan pacarku! You're the only one Deyla!" kata Niall. Mata biru Niall menatap ku dengan rasa bersalah.

"kau bermesraan dengannya" kataku dingin. "dia yang memaksaku! aku hanya diam Deyla" kata Niall. Hatiku sakit Niall.

Tiba-tiba ada yang datang dari pintu. Itu Brooklyn! "Hi Brooklyn" kataku. Brooklyn memelukku. "hi Deyla" kata Brooklyn. Niall menatapku dengan tatapan 'APA?!'

Aku dan Brooklyn mengobrol. "Sering-seringlah main ke sini Deyla,aku sangat merindukanmu" katanya. "baiklah baiklah Brooklyn,aku juga merindukanmu,kapan-kapan kau juga main ke rumah ku" kata ku. "okay.. kamu dan Niall berpacaran?" tanyanya. "tidak" jawabku cepat. "baguslah" kata nya. "apa?" kata ku. "tidak" katanya.

"bagus apanyaa?" kataku. "tidak" kata Brooklyn. "mcdonalds?" tanyanya. "OKAYY!" kata ku.

Brooklyn memegang tanganku. Lalu berjalan ke arah ruang tamu. "guys,aku ke mcdonalds dulu ya.. bye" kata Brooklyn.

Tiba-tiba ada yang menarik lenganku. "kau tidak boleh pergi"

LeaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang