chapter 3

234 14 0
                                    

Niall menarik tanganku. "apaan sih!"
kataku. "jangan pergi!" kata Niall. Aku menghiraukannya lalu pergi bersama Brooklyn.

"Deyla.." kata Brooklyn. "hhm?"

"aku suka sama kamu,mau gak kamu jadi pacar aku?" tanya Brooklyn. Aku kaget dengan perkataan Brooklyn. "Aku mau" kataku. "terima kasih Dey.."
katanya memelukku. Setelah makan,kami kembali ke flat. "sayang,aku mau keatas dulu ya" kata Brooklyn. "iyaaa" kataku. "sayang?" tanya Niall.

Aku hanya menatapnya. "MAKSUT KAMU APAAN?!" Niall membentakku sambil mendekat ke arahku. "KALO GITU MENDING KITA GAUSAH KETEMU!" Niall membentakku di depan wajahku.

Tidak sanggup melihatnya,aku hanya menangis. "wah,lo santai aja dong! adek gw jangan lo bentak-bentak gitu,emang dia apaan?!" Harry langsung memelukku. "oh? dia apaan? dia jalang" kata Niall. APA? DIA MENYEBUTKU APA TADI?! "ULANGI SEKALI LAGI,DIA WANITA SEMPURNA!" kata Harry. "Sempurna untuk j-a-l-a-n-g" kata Niall.

Aku menutup mulutku dengan kedua tanganku. Semua orang di flat ini mendengar teriakkan Niall. Aku terjatuh duduk di lantai. Masih menangis histeris. Setelah tatapan Niall melemah, dia mulai merasa bersalah. "maafkan aku , aku tidak bermaksut" kata Niall. Niall menyentuh pundakku,tapi Harry langsung menjauhkan Niall dariku. Aku masih menangis. Brooklyn datang padaku. Dia memelukku. "udah jangan nangis lagi,Niall emang emosian" kata Brooklyn.

Niall gapernah emosian,dia berubah. Aku masih menangis. Zayn,Liam dan Louis menghampiriku. "udah ya.. Niall gak bersunguh-sungguh,dia jealous"
kata Zayn. Niall gamungkin melontarkan kata-kata itu walaupun dia jealous.

"Dey,ayo kita pulang" kata Harry. Aku langsung menggandeng tangan Harry. "udah Dey,gausah nangis terus,aku jadi sedih.. Udah aku kasih pelajaran si Niall" kata Harry.

"kata-kata Greg bener,Niall bakalan nyakitin aku.. tapi bukan dengan cara kayak gitu" kata ku masih menangis. Harry membawaku ke rumah Greg,lalu langsung pulah ke rumah. Mataku lebam gara-gara gak berhenti menangis sampai sekarang. Ada 8 SMS dari Niall. Tadinya aku malas membukanya,tapi..

From:Ni
Maafkan aku Dey,aku kelepasan bicara..

From:Ni
Deyy,baless.. aku minta maaf

From:Ni
Deylaa.....

From:Ni
Aku tau kelakuan aku gabisa dimaafin

From:Ni
Elah,Jwb Dey

From:Ni
Dey!!!

From:Ni
Dey!

From:Ni
Memang pantassss kauu disebut jalang HAHA

SMS terakhir membuatku teriak lalu melemparkan hpku ke lantai. "DEY? KAMU KENAPA" Harry panik. "kamu liat sendiri aja di HPku" kataku.

Setelah Harry membuka pesan-pesan tersebut,Harry pun kaget. "apa-apaan ini?!" kata Harry. "dia pasti mabuk" lanjutnya.

"gaada bir di flat Louis...." kataku.

Harry makin kaget. Aku masih menangis,semakim stress,aku terus menerus menarik-narik rambutku. "DEY! CUKUP! AKU GAKUAT NGELIAT ADEK AKU KAYAK GINI" kata Harry

Aku menatapnya kosong,lalu kembali ke keadaan aku. "Dey,aku beliin makanan yaa...." kata Harry.

Aku turun dari tempat tidurku setelah Harry meninggalkan kamarku. Mencari-cari silet di kamar mandiku. Ketemu.

Aku memukul-mukul kepalaku ke tembok. Lalu memulai menggoreskan silet ke tanganku,melingkarkan silet ke pergelangan tanganku. "Niall..." ucapku lirih. Lalu semuanya gelap.

HARRY'S POV

Sebelum aku pergi dari rumah,aku mendengar suara orang jatuh di kamar mandi Deyla. Ada apa ini? Aku langsung berlari ke kamar Deyla.

Aku melihat Deyla pingsan didepan kamar mandi,aku menghampirinya,Dia Cutting?! Aku langsung mengirim sms ke Niall.

For:Niall
kau harus tanggung jawab

Aku langsung menaruh Deyla di kamarku,aku takut dia akan melakukan hal aneh lagi kalo dikamarnya.

From:Niall
tanggung jawab apa?

For:Niall
DEYLA CUTTING

From:Niall
APA?! AKU AKAN SEGERA KE RUMAH MU!

Aku masih menunggu hingga akhirnya Deyla sadar.

DEYLA'S POV
Aku bangun,aku ada di kamar Harry,dan aku melihat ada Harry dan.. Niall.

Niall langsung menghampiriku. "Deylaa,aku mohon jangan melakukan hal bodoh kayak gitu,semuanya gak nyelesain masalah Dey" kata Niall.

"Dey,aku gak suka ya kamu kayak gitu" kata Harry. Aku hanya tersenyum. Tangan Kananku diperban,ah,karena aku cutting mungkin. "Dey,aku sayang sama kamu,kamu jangan sampe ngelakuin hal bodoh kayak gitu lagi,Maafin aku gara-gara suka ngatain kamu atau bentak-bentak kamu,aku gabisa nahan emosiku" kata Niall. Harry membawakan aku makanan,lalu dia menyuapiku.

"Dey,aku pulang ya" kata Niall. Aku tidak menjawabnya,karena perbuatan nya tadi siang. Malam ini,Harry ngajak makan malem di luar karena persediaan di rumah makanannya habis. Kami makan di restaurant khas England.

Baru saja aku melangkahkan kaki ku,aku sudah melihat seorang laki-laki yang sangat aku kenal dengan seorang wanita berkulit coklat manis dikuncir ponytail. Harry langsung menonjoknya hingga jatuh ke lantai. "Apa yang kamu lakukan Ni..." kataku.

"aku bisa jelaskan" kata Niall. "APA YANG PERLU DIJELASKAN?!" aku berteriak hingga satu restaurant mendengar ku. Harry langsung membawaku pulang. Aku menangis di seluruh perjalanan. "brengsek" kata Harry.

Aku masih menangis di dalam mobil. Terus memegangi kepalaku yang pusing ini. Rasanya aku masuk angin.

"Har,aku kayaknya masuk angin" kataku. Harry langsung memegang kepalaku. "Dey,kamu Demam" kata Harry.

"Udah lah gapapa,demam biasa,minum obat aja" kataku. "ke rumah sakit aja ya" kata Harry. Aku menggelengkan kepalaku. Sesampainya di rumah,aku ke kamarku,lalu melihat sms ku.

From:Niall
Maafin aku,tadi Ariana

Ariana? siapa? pacar barunya lagi? Aku udah capek. Dan akhirnya aku membalas..

For:Niall
Ariana siapa? pacar baru? selamat ya,don't ever to try to call me or send me a sms.

Aku berjalan ke arah cermin. Melihat ada lingkaran hitam disekitar mataku. Argh,masa gara-gara masalah sepele seperti ini aku harus stress.

Harry menghampiriku. "kita jadi gak makan diluar deh..." kata Harry. Aku hanya tersenyum lemah.

"Hah,gapapa Har,kalo kita gakesana,aku gak tau kalo Niall sama cewek itu kan.." kataku. "gausah dipikirin lagi" kata Harry

LeaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang