"Mau kemana kamu kok pagi-pagi udah rapi aja." tanya Vira saat melihat Ryo yang sudah sangat rapi di pagi hari, padahal ini hari libur.
"Biasa mau ngapelin pacar." balas Ryo dengan menaik turunkan alisnya.
Vira hanya bisa menggeleng mendengar jawaban Ryo. Vira memang tidak mempermasalahkan Ryo mempunyai pacar bahkan Vira lah yang menyuruh Ryo untuk segera mencari pacar.
"Yaudah aku pamit dulu bun." Ryo berpamitan dan langsung pergi. Rencananya dia akan mengajak Nara jogging pagi ini, kapan lagi bisa jogging bareng pacar kalau nggak di hari libur seperti ini.
Butuh waktu sekitar 30 menit untuk Ryo sampai. Dia memencet bel sebanyak dua kali hingga dia dapat melihat bahwa Nara berjalan kearahnya.
Nara membuka kan pintu gerbang.
"Ini hari minggu ngapain ke sini?" tanya Nara yang bingung mengapa Ryo sudah datang ke rumahnya sepagi ini. Biasanya Ryo akan datang untuk menjemputnya.
"Mau ngajakin kamu jogging bareng."
"Jogging?"
Ryo mengangguk semangat.
Nara tampak diam, mungkin dia sedang memikirkan ajakan Ryo untuk jogging bersama.
"Yaudah masuk dulu aku mau ganti baju." Nara membuka lebar gerbangnya dan menyuruh Ryo untuk masuk terlebih dahulu.
Ryo menuntun motornya untuk masuk ke halaman rumah Nara. Dia mengikuti dari belakang dan duduk disofa untuk menunggu Nara.
"Pagi-pagi udah ngapel aja." ucap Noel yang datang dari arah dapur. Dia habis selesai sarapan dan langsung ke ruang tamu saat tau Ryo datang.
"Mau ngajakin Nara jogging bang." balas Ryo dengan ramah.
"Ya, tapi kalau adek gue kenapa-napa pas jogging nanti lo orang pertama yang gue cari." ya seperti biasa Noel selalu saja mengancam Ryo saat Ryo hendak mengajak Nara pergi.
"Iya bang aman Nara bakal aku jagain."
Tanpa membalas lagi Noel pergi, meninggalkan Ryo sendirian disana.
10 lamanya Ryo menunggu kini Nara sudah siap dengan stelan baju jogging nya. Nara hanya menggunakan celana selutut dan baju panjang bercorak hitam dan biru tak lupa dia juga menggunakan topi hitam. Mungkin agar tidak kepanasan nanti.
"Cantik.. " itu adalah kalimat pertama yang keluar dari mulut Ryo saat melihat penampilan Nara saat ini.
"Jelas lah cantik orang adek gue." tiba-tiba saja Noel membalas omongan Ryo.
"Karena hal itu gue suka sama Nara." jelas yang dikatain Ryo itu tidak serius. Ryo ingin berpacaran dengan Nara karena Ryo merasa bahwa Nara tak seperti gadis yang sering mendekati nya.
"Cih mandang fisik." ucap Noel yang pergi meninggalkan mereka berdua.
"Abang kamu suka banget ngagetin orang keknya."
"Nggak tau tuh." balas Nara yang tak habis fikir kenapa abangnya itu suka sekali muncul tiba-tiba.
"Kita jalan kaki aja ya ke taman nya lagian nggak terlalu jauh juga dari rumah kamu."
Nara mengangguk menyetujui saran Ryo yang mengajaknya untuk berjalan kaki saja.
"Lets go cantik." Ryo menggandeng tangan Nara.
Nara hanya mengikuti Ryo dari belakang dan tanpa Ryo sadari Nara mengukir sebuah senyum tipis.
****
"Mau pulang sekarang aja?" tanya Ryo saat melihat Nara yang tampak sudah kelelahan.
"Masih jam segini." balas Nara yang duduk di kursi taman yang ada disana.
Melepaskan topinya dan mengambil ikat rambut untuk mengikat rambutnya yang tak terlalu panjang.
"Aku beli minum dulu." Ryo pergi ke warung dekat sana untuk membeli minum.
Nara yang bosan menunggu Ryo itu menatap ke sekeliling taman sampai matanya berhenti disebut objek yang membuat hatinya sakit. Ah ternyata dia sudah kembali, pikir Nara saat melihat nya.
Nara mengalihkan tatapannya saat orang itu melihat kearah nya. Nara juga berusaha untuk tidak dapat dikenali agar dia tidak berurusan lagi dengan nya. Nara menghela nafas lega saat melihat nya pergi dari sana bersama dengan pacar nya.
Sebenarnya Nara ingin sekali menyapa nya namun kenyataan bahwa mereka sudah tidak lagi memiliki hubungan apapun itu membuat Nara mengurung kan niatnya.
"Kamu liatin siapa?" tanya Ryo yang membuat Nara terkejut. Sejak kapan Ryo berdiri disana?
"Ihh ngagetin aja."
"Maaf."
Ryo menyodorkan satu botol air putih dan duduk disamping Nara. Sambil menikmati sejuknya angin pagi hari.
"Ryo kalau nanti pada akhirnya aku tetap nggak bisa move on gimana?" tanya Nara tiba-tiba.
Ryo diam.
"Aku bakal temenin kamu sampai move on ken."
Nara menunduk dan hanya diam tak lagi berbicara.
"Aku takut bakal nyakitin hati kamu nantinya."
Ryo mengambil tangan Nara dan menggenggam nya dengan lembut. Mencium punggung tangannya.
"Ken, aku kan udah bilang kalo aku siap buat disakitin sama kamu."
Nara tak tau harus berkata apa saat Ryo mengucapkan hal itu.
"Nggak peduli sebanyak apapun luka yang kamu berikan aku bakal tetap cinta sama kamu bahkan disaat aku kalah sama masa lalu mu."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not him [Sudah Terbit]
Romance"Jangan pernah jatuh cinta dengan orang yang belum selesai dengan masa lalu nya" **** Aku bukan dia Ryo Akio Kaindra seorang cowok yang mempunyai sikap dingin dan cuek. Ryo juga merupakan murid primadona di Drak school namun sikap cuek dan dingin...