"Nanti tungguin aku dikantin ya." ucap Ryo. Saat ini dia dan Nara sudah ada didepan kelas Nara yang artinya sebentar lagi Ryo mau tau mau harus melepaskan gadis itu. Harusnya mereka satu kelas biar enak kalau Ryo mau bucin.
"Iya nanti aku tungguin." balas Nara. Ryo tersenyum dan memeluk Nara sebentar sebelum akhirnya pergi.
Nara langsung masuk kedalam saat melihat Ryo yang sudah semakin jauh. Namun saat Nara hendak meletakkan tas nya tatapan dari Letta itu membuat nya sedikit tidak nyaman, kenapa dengan sabahat nya?
"Lo pacaran ya sama Ryo." ya itu adalah kalimat pertama yang Nara dengan dari Letta.
Nara meletakkan tas nya lalu duduk menanggapi ucapan Letta dengan anggukan pelan.
Letta menutup mulutnya. Apakah ini nyata?
Nara yang melihat aksi Letta itu hanya bisa menghela nafas pelan, sahabat nya ini memang selalu berlebihan, apalagi saat tau Nara sedang menjalin sebuah hubungan pasti akan tantrum tidak jelas seperti hubungan Nara dengan ah tidak perlu diingat itu hanya akan membuat Nara semakin susah untuk melupakan nya. Nara harus bisa melupakan nya agar tidak menyakiti hati Ryo. Ya, do'akan dia bisa.
"Nar lo serius?" tanya Letta untuk yang sekian kalinya. Pertanyaan itu membuat Nara muak sekarang, dia hanya berpacaran mengapa Letta terus menanyakan hal itu? Itu sebuah hal yang wajar dilakukan kan?
"Ta, harus gue bilang pakek cara apalagi biar lo percaya?" tanya Nara frustasi.
Letta hanya menampilkan cengiran tak berdosa nya. Lalu dia duduk disamping Nara menatap Nara lekat-lekat.
"Lo beneran udah move on kan?"
Nara terdiam mendengar pertanyaan Letta.
"Hm, keknya."
"Nar, Ryo orang baik loh."
"Gue tau"
"Gue harap lo nggak nyakitin hati dia." ucap Letta sebelum pergi dari kelas.
Nara hanya menatap kepergian Letta. Nara menghembuskan nafas panjang, meletakkan kepalanya di atas bangku dengan tangan nya sebagai bantalan.
Nara terus memikirkan perkataan Letta tadi, bagaimana jika pada akhirnya Nara hanya memberikan sebuah luka untuk Ryo? Tidak, Ryo terlalu baik untuk disakiti. apalagi oleh wanita yang tak pernah bersyukur seperti Nara, ya Nara memang mengakui bahwa dia adalah manusia paling egois. Nara bahkan sering kali menyakiti hati seorang pria hanya karena dia belum bisa melupakan masa lalu nya.
****
"Kamu udah pesen?" tanya Ryo saat sudah duduk disamping Nara.
"Udah, kamu mau pesen apa?"
"Emm..... Keknya nggak ada makanan yang enak deh selain kamu."
Perkataan Ryo itu mengundang pukulan dari Nara.
"Mesum."
Ryo terkekeh pelan melihat wajah kesal Nara, itu cukup menggemaskan baginya.
"Bercanda sayang."
Walaupun hanya sebuah candaan Nara tetap kesal. Karena hal itu Nara menjadi sedikit takut dengan Ryo, bagaimana jika nanti Ryo melakukan... Ah tidak itu tidak mungkin!
"Makanan nya ada di depan bukan disamping." ucap Nara saat melihat Ryo yang terus saja menatapnya.
"Tapi makanan yang paling enak ada disamping."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not him [Sudah Terbit]
Romance"Jangan pernah jatuh cinta dengan orang yang belum selesai dengan masa lalu nya" **** Aku bukan dia Ryo Akio Kaindra seorang cowok yang mempunyai sikap dingin dan cuek. Ryo juga merupakan murid primadona di Drak school namun sikap cuek dan dingin...